Gebetan

“Kamu tuh udah gede, masa masih jomblo juga sih? Liat tuh kakak kamu udah punya pacar.”

Seoho menghela nafas mendengar ucapan mamanya. “Kamu dengerin mama kan?”

“Iya ma denger, udah ya aku tutup dulu telfonnya,”

“Iya, jangan lupa makan malam sama CARI PACAR.” Seoho menghela nafas setelah panggilan terputus.

Pacar? Asli motivasi Seoho selama ini cuma belajar buat banggain orangtuanya. Mana pernah dia kepikiran punya pacar. Dia lebih mikirin ipk, lulus tepat waktu dan lanjutin usaha apotik punya keluarganya.

Ya Seoho cocok dipanggil nerd karena dari jaman SMA pun kerjaannya belajar. Seoho pernah bolos, pernah naksir cewek, pernah nonton film biru ayolah Seoho kayak remaja biasa kok bedanya dia rajin banget belajar sampai saat lulus dia meraih nilai tertinggi seangkatan.

Pacaran mungkin list paling bawah saat ini. Melihat bagaimana bucinnya seorang Kim Youngjo selama pacaran udahlah nanti aja, belajar dulu yang bener. Daripada dia kebanyakan bucin malah buang-buang waktu rasanya.

“Muka lo kenapa kusut banget?” Lamunan Seoho terputus mendengar pertanyaan Youngjo yang baru saja pulang.

Oh iya Seoho emang telfonan di teras bawah. Alasannya? Di atas ribut Keonhee sama Hwanwoong perkara kolornya ketuker.

“Mama gue,”

“Sakit?”

“Suruh nyari pacar.” Youngjo tidak bisa menahan tawanya dan membuat Seoho memutuskan masuk ke dalam kosan.

“Terus reaksi lo apa?”

“Ceming lah gila lo, tau sendiri mana pernah gue kepikiran nyari pacar.” Seoho memakan ramyun dengan muka sebal. Sementara kelima teman kosannya menatap dengan tatapan prihatin.

Kecuali Geonhak sih.

“Yaudah sih tinggal cari pacar aja sana,” kata Geonhak dengan muka datarnya.

“Lambemu! Lo juga kalo disuruh ngomong sama cewek kaku kan?”

“GAK YA!”

“IYA YA!”

“Sekali lagi teriak gue suruh lo berdua kerjain soal TPA gue.” Kata-kata Dongju membuat keduanya kembali melanjutkan makan malam.

“Tapi serius kak, di Farmasi enggak ada cewek cakep gitu yang bikin lo interest?” Tanya Hwanwoong.

Seoho terdiam sebentar, “banyak Woong. Jujur enggak sekali dua kali cewek nge DM gue pada spik spik nanya gitu. Kating adting ada semua deh. Cuma ya gue enggak tertarik yaudah jawab seadanya atau langsung gue block paling.”

“Modelan kayak gini ya gimana mau nyari pacar coba. Udahlah jadi perjaka sampai kakek-kakek lo.”

Adegan berikutnya adalah Seoho yang mengejar Geonhak, meninggalkan Keonhee, Hwanwoong, Youngjo dan Dongju menghela nafas bersama.

“Kak lo nyesel enggak sih sekamar sama mereka?”

“Nyesel sih tapi yaudahlah ya.”

Seoho menghela nafas sambil meracik obat. Membuat Wendy yang hari ini mengurus lab terheran-heran.

“Enggak biasanya kamu loyo pas ngelab.” Komen Wendy yang membuat fokus Seoho kembali pada racikan obat.

“Maaf kak,”

“Gapapa kok. Tapi lain kali jangan bengong sambil ngeracik. Oh iya, kamu bisa tolong anterin obat buat anak kedokteran gigi gak? Tapi kamu kelarin ngeraciknya dulu.”

“Oke.” setelah kelar meracik, Seoho mengambil kantung berisi obat tersebut.

“Kak ini diantar ke lab gigi atau gimana?”

“Oh ini dianter ke aula FK. Hari ini lagi ada pameran kesehatan disana.”

Seoho berjalan keluar lab menuju aula FK. Sesampainya disana, sudah ia duga sih, ramai.

“Stand anak FKG yang mana lagi,” gumam Seoho sambil pelan-pelan berjalan di antara kerumunan.

“Kak, aku takut.”

Seoho berhenti melangkah, ia menatap anak kecil yang sedang berbicara dengan seorang perempuan yang sepertinya lebih muda daripad dirinya.

“Nanti kalo gigi aku dicabut gimana?” Perempuan tersebut tersenyum dan kemudian menyejajarkan dirinya dengan tinggi sang anak kecil.

“Jangan karena mau periksa gigi kamu mikir dicabut dong. Kalaupun memang iya, enggak akan sesakit itu kok. Nih ya, kalo memang sakit aku bakal jajanin kamu, deal?”

cewek tersebut mengulurkan kelingkingnya dan disambut oleh kelingking si anak kecil.

“Deal!”

Hati Seoho hangat melihat interaksi keduanya. Ntah kenapa iya tersentuh melihat interaksi tersebut. Seoho menatap perempuan tersebut dan tanpa sadar ia melangkah kepadanya.

“Halo,” sapa perempuan tersebut dan ia melihat apa yang Seoho bawa. “Ah, kakak yang disuruh kak Wendy buat nganterin obat kan?”

“Ah, iya. Kamu anak FKG kan?”

“IYA! Makasih kak!”

Senyuman terpatri jelas di bibir perempuan tersebut.

Dan saat itu juga, Seoho tidak dapat melupakan senyumnya. Dia ingin terus melihat senyum tersebut. Anggap saja konyol, namun Seoho ingin menjadi salah satu hal yang membuat perenpuan tersebut tersenyum.

Iya, dia baru saja jatuh cinta. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

Seoho ingin punya pacar.

end~ to be continue? ya kalo ada ide ehe