Surprise? SURPRISE!

“HAPPY BIRTHDAY DONGJU!”

Dongju yang baru saja turun sudah di semprot confeti oleh Hwanwoong dan Seoho.

“Gue baru bangun, pestanya nanti ih ngapain sih mainin dekornya sekarang?” Omel si bungsu sambil berjalan ke dapur mengambil nasi.

“Kok gak ada nasi?”

“Makanya dateng-dateng jangan ngomel. Nih kak Byul ngasih nasi uduk buat sarapan.” Kata Keonhee yang sejak tadi sudah asik makan sambil menonton tayangan di tv.

Dongju berjalan ke ruang makan bersama piringnya, sementara empat abangnya sudah anteng makan sambil nonton. Termasuk Hwanwoong dan Seoho yang buru-buru kembali makan setelah ngerjain Dongju.

Empat karena Youngjo sudah keluar kosan bersama Yonghoon demi menyiapkan pesta ulang tahun untuk si kembar.


Yura memperhatikan kosan di depannya yang sudah terdengar suara bising lagu dan cowok-cowok pada teriak.

Setelah mengambil nafas yang panjang, Yura membuka pagar tersebut.

“Permisi,”

“KAKAK!” Dongju yang sedang memasang balon langsung turun, berlari memeluk Yura. Yang dipeluk sudah kaget, dan malu.

“Pacarannya nanti dulu hey, pasang ini balon.” Omel Dongmyeong. Dongju hanya melemparkan tatapan iri bilang dan kemudian menggandeng tangan Yura, meninggalkan Dongmyeong yang semakin misuh-misuh sambil tetap memasang balon.

“Kakak bareng kak Rania dulu ya, nanti aku jemput lagi kalo udah selesai, oke?” Yura hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan anggukan.

Keduanya berjalan ke rumah yang terletak di tengah-tengah komplek kosan. “Kak Ra!” Seorang cewek dengan rambut panjang yang dikuncir keluar sambil menggunakan celemek.

“Gak sopan banget sih, manggil tuh lengkap kak Rania, main kak Ra aja kamu bukan Youngjo ya,”

“Hehe, nitip pacar dulu, nanti aku jemput kalo udah selesai bantuin Dongmyeong, dadah~”

“Ihh kita belum pacaran Dongju!!” Yang diteriakin udah lari duluan, ninggalin Yura yang akhirnya melemparkan cengiran ke Rania.

“Yuk masuk, ada Gita sama Eri di dalam lagi dekor kue.” Yura mengikuti Rania. Dia memilih diam, tau jelas cewek di depannya adalah ketua BEM salah satu fakultas, Yura ingat jelas melihat fotonya di banner kampus.

Begitu sampai dapur, mereka disambut 2 cewek yang sedang berdebat soal hiasan yang harus ditambahkan.

“Heh heh, malah debat lo berdua. Nih kuenya Dongju pacarnya aja yang hias.” Omel Rania sambil berkacak pinggang.

“Belum pacaran, kak.” Kata Yura pelan yang membuat ketiga cewek tersebut menengok ke arahnya.

“Kamu maba ya?” Tanya yang rambutnya digerai dengan jepit di bagian kanan poninya.

“Eh, iya.”

“Kok lo tau Ri?” Tanya yang rambutnya sebahu.

“Gue sempet jadi mentor pas ospek univ. Gak nyangka aja Dongju sukanya yang lebih tua ternyata hehe,” Jawabnya sambil nyengir.

“Gue Eri, Kedokteran gigi 19, ini Gita Hukum 19, nah lo udah kenal sama kak Rania pasti soalnya muka dia dimana-mana. Nah, nama lo siapa?” Tanya Eri setelah mengenalkan dirinya dan Gita.

“Yura, Akuntansi 20.”

“YAH, sayang banget Ivy gak bisa datang. Kalo ada pasti dia kenal lo, dia anak manajemen sih cuma pasti familiar lah kan satu fakultas.” Kata Gita yang diiringi anggukan oleh Eri.

“Udah kelar kan bincang-bincangnya? Lanjut kerja ayo cepet.” Kata Rania yang membuat Gita dan Eri memanyunkan bibirnya sebelum akhirnya mengajari Yura cara menghias kue.


“Woah,” itu reaksi pertama si kembar ketika melihat kue.

“Ini, buat sendiri?” Tanya Dongmyeong, “hiasnya bagus.”

“Cewek gue yang buat, sisanya pada bantu ngehias.” Kata Youngjo dan dengan santainya merangkul Rania.

Dongju menatap kue untuknya, kemudian menatap Yura, “makasih kak.”

Yura cuma ngangguk-ngangguk aja karena gak biasa di tengah keramaian ditatap Dongju ya... seperti sekarang ini.

“Udah ayo tiup lilin dulu, make a wish.” Kata Yongsun.

Si kembar menutup mata, kemudian meniup lilin, dan tepat setelahnya Hwanwoong dan Harin melemparkan confeti dan yang lain tepuk tangan.

“Potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga~” nyanyi Seoho sambil menoel-noel pipi Eri yang membuat cewek tersebut memasang wajah datar.

“Ambil sana sih, manja banget sih lo.” Omel Eri walaupun tetap saja akhirnya diambilin.

Semua menikmati momen, termasuk Dongju yang asik duduk bersebelahan dengan Yura yang sedang fokus makan.

Dongju tiba-tiba saja berdiri, naik ke atas panggung mini yang didirikan disana kemudian mengambil mic.

“Gue minta waktu sebentar boleh?”

Semuanya menatap Dongju, termasuk Yura yang kaget. Dongju menenangkan dirinya yang cukup gugup, sebelum akhirnya mengucapkan kalimat yang membuat Dongmyeong menyemburkan minumannya.

“Kak Yura, kakak mau jadi pacar aku gak?”

Keonhee sudah siul-siul meledek, ataupun Hwanwoong yang ganti-gantian menatap Dongju dan Yura.

Kalian tau apa yang terjadi berikutnya?

“EH KAK YURA TUNGGU!!”

Dongju langsung mengejar Yura yang keluar berlari meninggalkan pesta.

“Selama gue kenal Dongju, baru kali ini gue lihat hidupnya mendadak bertransformasi jadi kayak di drama.” Komen Seoho yang mendapat cubitan dari Eri.


SON DONGJU GILA!

Yura berlari sampai ke taman, kemudian duduk.

Gue malu banget astaga. Ya ampun Dongju lo kenapa sih.

Yura menghela nafas, kemudian sadar bahwa jika ia berlari, kesannya dia tidak suka Dongju.

“Gawat gue balik aja deh.” Baru saja dia berdiri, Dongju terlihat menghampirinya. Cowok tersebut berhenti di depan Yura, dengan nafas terengah-engah.

“Kak,”

“Dongju, aku-”

“Kakak gak suka aku?”

Tuh kan...

“Bukan begitu Dongju,”

“Terus kenapa lari?” Tanya Dongju sambil memasang wajah melas.

Dan Yura langsung menjongkok menutup mukanya.

“Ehh, kakak kenapa?” Dongju ikut berjongkok, merapikan rambut Yura ke belakang telinga. Membuat cewek tersebut menatapnya.

Keduanya bertahan dalam posisi tersebut, hanya diam saling menatap.

“Aku suka sama kamu.” Ucapan tersebut meluncur mulus dari mulut Yura.

Dongju, dengan senyumannya mengusap pelan rambut Yura, “aku juga suka kakak.”

“Aku lari karena malu.”

Dongju tertawa setelah mendengar ucapan Yura, membuat yang lebih tua memanyunkan bibirnya.

“Jangan ketawa.”

“Abisnya pacar aku lucu banget.”

“APAAN KITA BELUM JADIAN YA!” Yura langsung berdiri, hampir meninggalkan Dongju lagi.

Dongju dengan cepat langsung memeluk Yura dari belakang. Yura? Jangan ditanya anaknya udah pusing banget sekarang.

Antara seneng sama malu.

“Serius gak mau pacaran?” Tanya Dongju, lebih tepatnya berbisik di samping telinga Yura.

“MAU MAU UDAH LEPASIN DONGJUUUU!”

Dongju melepas pelukannya sambil tertawa melihat muka Yura yang sudah seperti kepiting rebus.

“Kalo aku panggil gak pakai kak boleh gak?”

Dan abis itu Dongju langsung dicubit.

“Enak aja baru pacaran beberapa detik udah semena-mena.”

Setelah itu, keduanya saling bertatapan dan tertawa.

Kak, mungkin aku bukan cowok yang lebih dewasa. Aku juga bukan cowok yang sempurna. Tapi aku hanya bisa berharap kamu bahagia sama aku, sama memori yang akan kita buat.

—fin

Heyyo, makasih yang udah baca short AU ini, semoga kalian menikmati ya💕