terlanjur mencinta

kisah cinta itu bitterweet. indah namun asam ataupun pahit di saat yang bersamaan.

Keonhee terluka

walaupun ia terlihat nyengir-nyengir aja di UKM, di kosan, ataupun di kelas. nyatanya ia menyimpan banyak luka di balik senyumnya. karena memang benar ungkapan dia yang banyak tersenyum menyimpan luka yang lebih besar.

Keonhee iri.

ntah sudah berapa kali Keonhee berdoa agar kisah cintanya bisa berakhir indah seperti Hwanwoong.

iya, sama seperti Hwanwoong, Keonhee juga jatuh cinta kepada sahabatnya sejak SMP. yang membedakan, cinta tersebut bertepuk sebelah tangan.

“Keon, kemarin gue jadian sama Hyunjae.” kalimat yang diucapkan Kori saat perpisahan SMA tersebut melekat tepat di ingatan Keonhee.

dan dia hanya bisa memberikan senyumnya yang terbaik.

“selamat ya!”

“Keon? lo ngapain makan es krim gelap-gelapan?”

saat itu pukul 1 pagi. Hwanwoong ke bawah mau ngambil air karena haus, namun ia malah menemukan penampakan Keonhee yang duduk di sofa sambil makan es krim.

dan nangis.

untung Hwanwoong gak teriak pas liat.

“hiks, gue hiks, iri sama hiks, lo hiks,”

Hwanwoong memberikan tisu kepada sahabat seperjuangannya sejak SMA itu. jelas, Hwanwoong tau apa yang Keonhee tangisi, jelas.

ayolah Hwanwoong sudah kenal Keonhee dari jaman keduanya suka lari-larian di lapangan komplek main bola. dia jelas ingat bagaimananya patah hati Keonhee ketika Kori jadian sama Hyunjae, teman seangkatan mereka bahkan sampai kuliah saat ini.

“gak ada yang perlu lo iriin dari kisah cinta gue sama Gita. kita berdua juga gak mulus. ada kala Gita marah sama gue, ada juga gue marah sama dia. lo gak perlu iri.”

“gue hiks, iri hiks, soalnya gue ingin kisah gue berakhir kayak lo hiks, kayak gimana sih kenapa Kori gak nyadar gitu gue naruh perhatian lebih ke dia, hiks,”

“gue yakin sih dia ngira lo perhatian sebagai sahabat aja,”

sudahlah abis itu Keonhee mewek lagi.

“Keon astaga, lo gak niat move on apa?”

Keonhee menatap Hwanwoong lekat-lekat. bertahun-tahun bersahabat dan ini pertama kalinya Hwanwoong menyarankan untuk move on. padahal ya, biasanya Hwanwoong menghibur dengan “siapa tau nanti putus.” atau “pacar orang masih bisa ditikung.”

“Tumben,”

abis itu kepala Keonhee digeplak Hwanwoong. “gue kasian sama lo galau mulu galau mulu. you deserve with someone else. seseorang yang bisa membalas perasaan lo.”

move on? sungguh Keonhee sudah mencoba untuk move on, namun sia-sia. dia akan selalu teringat Kori.

“Koni tadi aku dapat nilai 100 dalam menggambar.”

“Koni mau es krim gak?”

“Koniiiii gue dapet nilai A!!! Seneng banget.”

sungguh, senyuman dan panggilan khusus dari Kori seakan mengunci Keonhee untuk terus mencintai perempuan tersebut. padahal lubuk hati paling dalam Keonhee sudah mengatakan bahwa mustahil. mereka tidak mungkin bersama. Keonhee melihat sendiri bagaimana Kori sayang kepada Hyunjae, dan sebaliknya.

dia sudah terlanjur mencintai, jatuh ke dalam jurang terdalam yang bahkan tidak memiliki jalan keluar.

“Permisi,” lamunan Keonhee hilang. Ia menatap cewek di depannya yang membawa nampan.

“Gue boleh duduk disini?”

“Oh iya boleh-boleh.” Keonhee cukup heran sebenarnya. Kantin Fakultas Komunikasi padahal sepi sore itu, namun cewek ini memilih duduk bersamanya.

Cewek tersebut menyantap ramyun yang dia pesan dan Keonhee, melanjutkan meminum kopi yang sempat ia diamkan karena melamun.

“Abis putus cinta ya?”

Keonhee melemparkan pandangannya kepada cewek tersebut. Si cewek hanya tersenyum.

“Muka lo kayak orang galau. Jadi pasti abis putus cinta,” kata dia.

Keonhee ikut tersenyum, “iya, gak putus cinta sih. Cuma bingung aja apa gue harus berjuang atau mundur dari semuanya.”

“Buat apa bingung? Raut wajah lo mengatakan jawabannya udah ada, lo aja yang terlalu takut buat ngambil langkah itu.”

Kata-kata itu bagaikan menusuk tepat di hati Keonhee.

Iya, Keonhee tau jawabannya hanya dia saja yang terlalu takut.

Sampai tak sadar cewek tersebut sudah pergi dari hadapannya.

“EH TUNGGU!” Keonhee langsung menghampiri cewek tersebut yang jalannya ternyata cukup cepat.

Cewek tersebut menengok ke arah Keonhee, “ya?”

“Nama lo siapa?”

Cewek tersebut menjulurkan tangannya, “Kelly.”

Dan dibalas jabatan tersebut.

“Keonhee.”

Done~ See you next short au dungdungdungdung karena sambil dengerin valkyrie