We start from zero (again)

fiona membuka kulkas dan mulai mengeluarkan bahan untuk membuat kimbab. ya, fiona tidak begitu jago masak tapi setidaknya, dia tidak buta cara membedakan bayam dan kangkung.

“kak?” fiona mengalihkan atensinya kepada nyonya lee yang baru saja masuk dapur.

“ya ma?”

“tumben kamu masak.”

“mau piknik aku.” nyonya lee menaikkan sebelah alisnya. tidak terbiasa dengan penuturan anak semata wayangnya tersebut.

“sama siapa?”

“pacar.”

“HAH?!”

fiona menghentikan kegiatan mengeluarkan susu untuk smoothie sambil menatap nyonya lee.

“kenapa ma?”

“KAMU PACARAN SAMA SIAPA LAGI?” ah iya, fiona memang sudah menceritakan jika dia sudah putus dengan hongjoong. namun, tentang dia balikan dengan bangchan, itu sama sekali belum diceritakan.

“nanti mama liat aja,”

tuk!

“ihh ma! kenapa aku disentil?” omel fiona sambil mengelus dahinya.

“kamu ini, udah berani ya main rahasia-rahasiaan sama mama. mau dilaporin ke papa?”

“huuu pengaduan.”

nyonya lee memutuskan untuk ke ruang tv. baru saja akan menyalakan tv_

ting tong!

“ma biar aku-”

“MAMA AJA YANG BUKA!” seandainya fiona melihat, mamanya baru saja lompat melewati sofa demi mengetahui siapa (lagi) pacar anak semata wayangnya itu.

krek

“ha-chan?” bangchan hanya nyengir sebelum salim kepada nyonya lee.

“hehe, pagi tante.”

nyonya lee berkedip cepat, berusaha meloading situasi yang baru terjadi.

“KAMU SAMA FIONA BALIKAN?!”

“mama astaga! jangan teriak di depan pintu!” omel fiona yang akhirnya menghampiri nyonya lee.

iya, nyonya lee tuh se sayang itu sama bangchan. kalo kata nyonya lee, “bangchan tuh menantu idaman mama. kamu ini bisa-bisanya putus sama dia.” jadi jelas sekali kenapa reaksinya seheboh ini.

“KOK KALIAN BISA BALIKAN? KENAPA? ADA AP-”

“tante saya jelasin di dalam aja ya,” kata bangchan akhirnya.