who are you?

“lo keliatan lebih manusiawi.” dan abis itu kepala Juyeon digeplak sama Kino.

“terus selama ini gue apa? setan?”

“ya gak salah sih,” kata Vernon yang mengundang tawa Minho.

“sialan.”

tapi apa yang dikatakan Juyeon tidak sepenuhnya salah. bahkan anak kosannya sendiri mengatakan hal tersebut.

apalagi Jinho, setiap hari kayaknya ngomong gitu sampai Kino aja capek dengarnya.

ya setidaknya berkat usaha ketiga temannya itu, dia jadi tau apa yang sebenarnya terjadi pada Kirana dan dia juga berhenti untuk menyalahkan baik diri dia sendiri dan juga Kirana.

setidaknya di waktu hidupmu, aku pernah mencintaimu.

bahagialah disana.

sore itu hujan membasahi kota. Kino yang baru keluar kelas hanya bisa menghela nafas.

alamat basah-basahan ini bawa motor ke kosan.

“kenapa sih pakai acara hujan? gue kan gak bawa payung.”

Kino menengok dan seketika semua kerja otaknya blank. seorang perempuan sedang misuh-misuh mengenai hujan.

bukan, bukan itu membuat Kino mematung seketika.

“Kirana?”

perempuan tersebut persis dengan Kirana. bentuk wajahnya, bahkan tingginya. yang membedakan hanya Kirana memliki rambut coklat panjang sementara perempuan tersebut berambut hitam sebahu.

tapi mungkin Kino sudah kembali ke tahap gilanya yang membuat dirinya berlari kearah perempuan tersebut dan memeluknya.

perempuan jelas kaget, siapa pula manusia yang memeluknya ini. perempuan tersebut langsung melepas pelukan Kino dan,

PLAK

“gue gak kenal sama lo.” perempuan tersebut langsung berlari menerobos hujan, meninggalkan Kino yang terdiam sambil memegang pipinya yang baru saja ditampar.

“ya lo juga gila! yakali Kirana hidup lagi astaga Kang Hyunggu.” omel Shinwon sambil menepok jidatnya.

“gue reflek anjir meluk dia. sumpah mirip banget gue gak bohong.” kata Kino heboh.

kelima kakaknya cuma tepok jidat mendengar penuturan Kino, sementara Yuto dan Wooseok sama-sama mengumamkan, “bucin.”

“gue udah seneng ya lo udah mulai waras lagi eh, malah kumat lagi.” kata Jinho sambil menghela nafas.

“gue masih waras kak, cuma cuma_”

“BUCIN.” teriak Yuto yang membuat Kino melempar bantal ke muka cowok jepang tersebut.

“kalem dulu kalem, kan lo bilang wajahnya mirip tapi sikapnya enggak kan?” tanya Changgu yang berusaha menghentikan Kino yang mau ngejar Yuto.

“suaranya aja beda kak,”

“yaudah selesai tandanya lo halu bilang Kirana hidup lagi.”

“bubar bubar ayo bobo udah malem.” kata Yanan yang setelah itu langsung ngacir ke kamarnya.

semuanya kembali ke rutinitasnya masing-masing, meninggalkan Kino yang masih duduk diam sambil memeluk bantal.

“No,” panggil Jinho. ia duduk di sebelah Kino dan menepuk punggung Kino pelan.

“gue cuma mau bilang. both of them orang yang berbeda. gue tau lo pasti benar-benar kangen Kirana. tapi tolong ingat, jangan sampai lo nganggap cewek ini sebagai Kirana hanya karena mereka terlihat mirip.”

Jinho tersenyum setelah mengatakan hal tersebut, kemudian meninggalkan Kino yang terdiam mengingat kata-kata Jinho.