Masklepond

bertahan

#Bertahan

Tahan ya? Dalam hubungan macam ini memang banyak cobaan.

Disinilah, didalam mobil yang lumayan besar Mix duduk termenung. Tak lupa di sebelahnya ada kekasihnya, Earth. Sejak masuk mobil tadi mereka belum memulai percakapan.

Atmosfer didalam sana terasa sangat berat dan suram.

“Earth.” Panggil Mix lirih.

“Iya?” Earth menjawab sambil tersenyum.

“Maafin aku tadi ngelepas tangan kamu di jalan.”

“Gapapa Mix, aku ngerti.”

Earth mengusap lembut kepala kekasihnya yang tampak khawatir itu.

“Aku gasuka di liatin orang kaya tadi.”

“Iya Mix, aku paham.” Earth masih tersenyum.

Mix merasa khawatir akan menyakiti hati Earth tadi. Malam ini adalah malam minggu, yang dimana biasanya sepasang kekasih akan bersenang senang. Sama seperti yang mereka lakukan beberapa saat tadi.

Flashback

Mereka sedang berjalan jalan di taman kota, suasana sangat ramai. Banyak pasangan yang sedang bertukar tawa di taman malam ini.

Earth dan Mix lantas bertukar cerita juga sambil duduk di pinggir taman.

“Earth masa kemarin celana aku sobek waktu mau ngambil bulpen jatuh di kampus ahahah.” Kata Mix.

“Ahahaha kok bisa, apa ya ga malu kamu?”

“Malu lah ahahah.”

Duduk di pinggir taman sambil menyantap kerak telor adalah hal sederhana tapi membuat bahagia. Mix terlihat senang begitu juga Earth.

Mix tiba tiba mengerutkan dahinya setelah ada sepasang kekasih bergandengan tangan lewat di depan mereka.

“Mix?” Tepuk Earth pada pundak Mix.

“Eh?”

“Mau kaya gitu?” Tawar Earth.

“Earth-” Kata Mix lesu.

“Bisa, pasti bisa. Abis ini kita coba. Pasti bisa.” Ajak Earth lagi yang dibalas anggukan ragu dari Mix.

Selesai membayar makanannya tadi Earth menatap Mix dalam.

“Mix, just ignore them. Kita juga berhak buat ngelakuin itu. Okay?”

“Aku grogi.”

“Gapapa, everything will be okay. Just holding hands.”

Earth dan Mix pertama kali melakukan ini di depan publik. Kalian pasti tau alasannya, pasangan seperti mereka kurang bisa di terima disini.

Earth mulai menggenggam tangan Mix pelan. Mix menatap tangan mereka sedikit ragu, lalu menghela nafas.

“Okay.”

Baru beberapa langkah mereka berjalan, orang orang disekitar melihat mereka aneh.

Mix langsung melepas tangan Earth pada saat itu juga. Terlihat Earth yang kaget, namun dia juga memaklumi.

“Okay gapapa, relax langsung pulang ya?”

Kalimat tersebut tidak di gubris oleh Mix, dia langsung berjalan menuju ke tempat mobil mereka di parkirkan.

flashback off

“Mix, aku tau kita harus sembunyi dari dunia kan? Tapi kita juga gabisa diem aja seakan akan ga terjadi apa apa.” Kata Earth meraih tangan Mix.

“Tapi Earth, kenapa mereka gamau ngerti kita. Apa salah nya saling mencintai? Se hina itu dimata mereka?” Ujar Mix yang berhasil membuat Earth terdiam.

“Mix, semua butuh proses-” Belum selesai Earth berbicara Mix sudah memotongnya.

“Earth aku gamau kaya gini terus. Aku pengen udahan. Aku capek.” Kata Mix yang lagi lagi membuat Earth terdiam.

Earth masih menatap lelaki cantik di depannya dengan penuh harapan dia akan mengerti setelah ini.

“Mix. Dengerin aku dulu. Kamu kenapa mau udahan coba? Itu jalan keluar nya? Aku pikir sih engga.”

“Ya tapi kan aku mau-” Belum selesai Mix berbicara Earth sudah memotongnya.

“Mau apa? Mau coba berhenti sayang sama aku biar ga ngerasain kaya gini lagi? Biar kamu bisa bebas cari pacar yang normal and holding hands normally?”

Mix terdiam melihat mata Earth yang terlihat hampir berkaca kaca. Mungkin hatinya sakit.

“Mix. Aku tau, aku tau pasti kamu masih sayang kan sama aku? Gabisa kamu maksain diri kaya gitu. Itu malah bikin kamu sakit. Paham ga?” Kata Earth.

“Tapi kaya gini juga bikin sakit, Earth.”

“Kamu mau sakit sendiri apa sakit bareng sama aku?”

Lagi lagi Mix diam dan menoleh kan kepalanya mengarah keluar jendela, dia ingin menyembunyikan air matanya dari Earth.

“Mix, gausah sembunyi sembunyi kalo nangis. Hey, look at me, Mix!”

“Iya.”

“Udah jangan nangis. Berapa kali Mix kita punya masalah kaya gini? Ini udah jadi makanan kita sehari hari kan? Mix bisa tahan ngga? Kalo gabisa aku gamau maksa.”

“Mix, aku juga mau bisa nunjukkin ke orang orang 'ini nih Mix, pacarnya Earth yang paling manis se antera galaksi bima sakti' aku pengen juga.”

“Aku pengen bisa cium kamu di deket lampu merah sebelum pisah gedung waktu di kampus kaya Arm ke Alice, aku pengen gandeng kamu ke kantin kaya Tawan sama Namtan. Aku juga pengen bisa pelukan dimana mana kaya Jay sama Thana.” Jelas Earth.

“Iya aku paham, tapi kapan kita bisa kaya gitu sih. Kayanya gabakal bisa.” Jawab Mix yang lantas membuat Earth menyandarkan punggungnya di kursi kemudi.

“Bisa Mix, pasti bisa. Someday.” Jawab Earth Singkat.

“Someday nya kapan-” Mix berkata sambil menangis dan menengok kepada Earth seakan dia sudah menyerah atas semua ini.

“Mix. Sini deketan, kamu lagi banyak pikiran ya? Sini aku Peluk ga bakal ada yang liat. Jangan takut.” Earth membuka lengannya lebar. Bersyukur di tempat parkir malam itu sepi orang, hanya ada banyak mobil dan minim cahaya.

“Mix, jangan di pikirin lagi ya? You're mine and i'm yours okay? Walaupun masih dalam dunia kita sendiri, nanti pasti bisa kaya gitu juga di dunia mereka juga.”

“Tapi aku mohon jangan pernah coba coba berhenti sayang sama aku ya? Karna aku gabakal berhenti sayang sama kamu, Mix.”

Tangisan Mix semakin kencang membasahi kemeja biru tua yang di pakai Earth malam itu. Tanpa Mix sadari, Earth juga sedang menangis sendu sejak Mix jatuh dalam pelukannya.

Mengusap kepala seorang Mix dapat membuatnya tenang.

“Apapun kata mereka Mix, jangan di dengerin. Karna yang tau kita ya cuma kita sendiri. Apapun asumsinya itu ga bener. Okay?”

“Iya maaf.”

“Iya, udah ya?”

Mix hanya mengangguk dan mempererat pelukannya kepada Earth.

xxpastelline