write.as

Claire de Lune; moonlight seungyoun duduk di hadapan piano lalu menepuk tangannya, menarik perhatian hampir 15 orang anak-anak berumur 6-11 tahun dalam wad itu. "hai semuanya! nama kakak seungyoun. kakak temennya abang seungwoo. hari ini abang seungwoo bawa kakak ke sini untuk sama-sama merayakan ulang tahun yuri," seungyoun melihat yuri yang berada di pangkuan seungwoo lalu melontarkan senyuman manisnya. "kakak denger yuri suka banget sama piano. kakak bisa main piano, kalian semua mau denger gak kakak main?" "mau!!" sambut mereka. seungyoun tersenyum lalu menghadap ke piano. lengannya direnggangkan sebelum jarinya mulai menari di atas keys instrument itu. muzik yang dialunkan seungyoun itu perlahan tapi menenangkan. alunan piano seungyoun mengisi ruangan itu. indah. alunan itu indah. seungwoo bukanlah tipe yang mengagumi instrumen muzik dan mengambil peduli tentang sejarah dan tokoh muzik terkenal. he likes books and poems more. but maybe seungyoun can change it. seungyoun looks a thousand more beautifully when he plays piano. seungwoo has to admit how elegant seungyoun's fingers look like on the keys even though he used to tease him for his short fingers. seungyoun menoleh ke arah yuri sebelum menghabiskan piece itu. seungwoo tersenyum ke arahnya. seungyoun membalas senyuman seungwoo sebelum menekan key terakhir. wad itu riuh dengan tepukan tangan dan kekaguman terhadap seungyoun. seungyoun berjalan ke arah yuri dan seungwoo. dia duduk berlutut di hadapan yuri, kepalanya mendongak menatap wajah anak perempuan berumur 9 tahun itu. "in the world full of darkness, you shine so bright, yuri. like a moonlight. yuri cantik, selamat ulang tahun." yuri yang dari tadi cuman memasang wajah datar perlahan-lahan tersenyum. dia turun dari pangkuan seungwoo dan mendekat ke seungyoun. "makasih, kak." ujarnya dalam pelukan seungyoun. "kakak baik kayak abang seungwoo. kalau kalian pacaran, aku pasti bahagia banget." seungyoun melihat seungwoo yang juga sedang menatapnya. seungwoo memberi sinyal kepada seungyoun. seungyoun mengangguk. dielusnya kepala yuri perlahan. "iya, sayang. kakak juga."