write.as

Keesokan harinya di Parkiran FEB. "Karin! Karin tunggu!" Teriak Minjeong sambil ngos-ngosan. Setangkai bunga mawar & sebungkus gado-gado ada di tangannya. Awalnya dia ke ruangan BEM untuk jemput karin, tapi kata temen-temennya, karin sudah balik duluan, 5 menit yang lalu. Mendengar teriakan minjeong, gadis yang lebih tinggi itu berhenti berjalan dan melihat ke arah minjeong. "Huf. Kamu cepet banget jalannya" protes minjeong (masih ngos-ngosan). "Apa? Aku buru-buru" jawab karina sambil melipat tangannya Minjeong yang mulai panik, tanpa babibu, langsung menyodorkan gado-gado & mawar ke muka karina (mencoba romantis tapi fail) "Buat kamu!" Ucap minjeong "Aku minta maaf, seharusnya aku cerita juga sama kamu, Rin. Khusus untuk hal ini aku belum bisa cerita sekarang, tapi aku janji suatu hari aku bakal cerita sama kamu" "Please, maafin aku ya" ucap minjeong lagi, penuh harap. Raut mukanya memelas. Karina masih bergeming, diam kaya batu. Tangan minjeong mulai kesemutan karena kelamaan megang gado-gado dan mawar. "Aku sama Yeri ga ada apa-apa kok, cuma temen. I swear. Dia sudah ada gebetan, anak HI. Lagipula kalau aku suka sama seseorang, pasti aku bilang ke kamu dulu" (well, orangnya kamu, jadi jatuhnya nembak sih. Batin minjeong) Karin menghela napas dalam-dalam sebelum menerima gado-gado dan bunga dari minjeong. "Aku juga salah. Ga seharusnya aku bersikap kekanak-kanakan kaya gini. Kamu bebas kok mau temenan sama siapa pun. Gatau kenapa hari itu aku sensi banget denger kamu deket sama yang lain" "Mungkin karena selama ini kita selalu bareng dan ga pernah ada rahasia-rahasiaan" Minjeong buru-buru jawab "aku ga ada rahasia yang ga kamu tahu kok" (Selain aku suka kamu lebih dari temen sih. Batin minjeong lagi) "Jadi kamu udah ga marah kan, Rin?" Karina menggelengkan kepalanya "Harusnya aku yang minta maaf. Kamu ga salah kok minjeong" "Maafin aku ya? Beberapa hari ini udah jutekin kamu" "Jujur aku insomnia 3 hari, Rin" minjeong ga bisa bohong di depan karina, kantung matanya hitam, wajahnya kuyu, rambut acak-acakan "Kamu ga pernah selama itu marah sama aku. WA ga dibales, jutek. Aku bingung harus gimana" "Yaampun minjeong, maafin aku" karina semakin merasa bersalah, buru-buru dia gandeng lengan minjeong "Kita pulang ke kosan sekarang ya, kamu ga ada kelas kan? Abis makan gado-gado, tidur siang di kamar aku ya?" "Eh? Di kamar..." "Kamar kamu kan ga pake AC. Cuaca panas gini, lebih nyaman tidur di kamar aku. Aku temenin sambil ngerjain tugas. Mau ya?" Sebenernya minjeong sudah biasa kepanasan. Malah dia ga kuat pakai AC. Tapi kapan lagi kan tidur ditemenin karina?? Di kasurnya pula. Aduh...3 hari insomnia worth it banget! Minjeong senyum malu-malu "Iya mau" Karina bales senyum manis banget ke minjeong "Makasi juga mawarnya. Cantik banget" Cantikan kamu, Karin. Duh... "Iya. Tadi aku muterin beberapa toko bunga, cuma ada 1 toko yang jual mawar putih kesukaan kamu" "Kesukaan kamu juga" balas karina "Ga ada yang tahu bunga kesukaan aku kecuali kamu" (makanan favorit aku juga ga ada yang tahu selain kamu, minjeong) "Bagus deh. Kalau semua tahu, jadi ga spesial lagi dong bunganya. Biar aku aja yang tahu & beliin kamu mawar putih" "Janji ya?" Pinta karina "Ini jadi rahasia kita berdua" "Iya janji" kata Minjeong mantap sambil menatap mata karina dalam-dalam (Ga bakal lah aku sebar-sebar, nanti saingan nambah. Hmp!)