write.as

messy confession "kak jinhyuk!" adek tingkat, sujeong berlari-lari anak ke arah jinhyuk. jinhyuk yang sedang mengepam bola di dalam dewan basketball tersenyum dan bangun dari duduknya. "kenapa, sujeong?" jinhyuk bisa liat sujeong menyembunyikan sesuatu di belakangnya. sujeong yang selalunya berisik itu tiba-tiba kaku, membuat jinhyuk heran sendiri. "hmm.. kak.." "ya?" "aku suka sama kakak." kata sujeong sambil menghulur satu envelope berwarna cream kepada jinhyuk. jinhyuk terdiam sebentar, dia menggigit bibirnya. "gimana ya sujeong.." "kakak gak suka sama aku?" jinhyuk panik, "suka. tapi cuman sebagai adek tingkat. kamu antara adek tingkat kakak yang paling dekat sama kakak. tapi, kakak gak bisa terima perasaan kamu." "kakak ada suka orang lain ya?" "jinhyuk?" jinhyuk dan sujeong serentak menoleh ke pintu dewan. kepala wooseok muncul dari bukaan pintu. "seok?" wooseok yang perasan akan keberadaan sujeong memberi senyuman manis kepada cewek itu. "iya deh, kak. aku give up. nothing changes between us, kak. good luck mepetnya!" kata sujeong sebelum berlari keluar dari sana. wooseok mengernyit heran, "mepet? kamu mepet siapa, hyuk?" "eh itu envelope apa?" wooseok menunjuk envelope di tangan jinhyuk. "dari sujeong tadi." jawabnya singkat. "surat cinta ya?" jinhyuk cuman mengangguk. "kamu terima?" "nggak." "kenapa?" jinhyuk senyum sambil mengusak rambut wooseok, "aku gak ada romantic feelings sama dia." "kamu emang selalu ya dapat confession?" wooseok tiba-tiba cemberut yang bikin jinhyuk gemes liatnya. "gak juga, seungwoo sama seungyoun lebih sering." "tapi sering kan?" "kok kamu cemberut sih, seok." jinhyuk ketawa. "iya gimana aku gak cemberut gini, aku tuh cemburu. aku kan suka sama kamu gimana sih--" wooseok menggigit bibirnya. aduh, kelepasan ngomong. "apa tadi, seok?" "gak ada apa-apa." wooseok cuba bertenang tapi jinhyuk semakin mendekatkan dirinya ke wooseok. "what did you say just now?" wooseok menghela nafas berat, "ok denger sini ya lee jinhyuk.." wooseok menghadap jinhyuk lalu ditangkupnya kedua pipi cowok tinggi itu. "aku suka sama kamu. dari tahun lalu, dari aku masuk sekolah ini, dari pas kamu nolong aku cari ruangan guru. kamu baik, layan semua orang baik gak kira siapa. kamu ngomongnya lembut, aku suka suara kamu. kamu gak main bola, tapi aku suka liat kamu ngurusin anak-anak tim sepak bola. aku suka kamu waktu kamu sebut nama aku, sesederhana itu." jinhyuk gak ngomong apa-apa. dia cuma menatap wajah wooseok yang memerah lama, lama banget. suddenly, he pulls wooseok close to his chest and starts caressing his hair. wooseok slowly puts his arms around jinhyuk's waist and buries his face on jinhyuk's strong chest. he can hears jinhyuk's loud and fast heartbeat. "pacaran sama aku, seok?" wooseok's face turns redder. he tightens the hug and nods. jinhyuk laughs at the smaller guy's cuteness. "i like you too."