naacndy

renternir

#RENTERNIR > MATURE CONTENT, BXB, ANAL SEX, THREESOME, EXPLICIT, HARS WORDS, 21+, NO MINOR‼️⚠️⚠️🔞

Jreng~

Sayang.. valentine untukmu~

Brak! Brak! Brak!

Jaehyun berdecak kesal ketika permainan gitarnya terganggu oleh suara gebrakan pintu, ia menatap Johnny di depannya dengan matanya yang menyiratkan agar lelaki yang sedang merokok itu membukakan pintu.

“Jon, bukain sono.”

Johnny mengangkat satu alisnya usai memutar bola matanya malas, “Lu lah, tamu lu kali tuh.”

Seketika kedua ujung bibir Jaehyun tertarik membentuk senyum lebar mendengar ucapan Johnny. iya juga, pikirnya.

Ceklek

“Eh, say—aduh!”

Jaehyun mengaduh ketika tanpa aba – aba dahinya diketok dua kali oleh renternir cantik di hadapannya.

Taeyong—nama renternir cantik itu yang dari tadi mengetuk pintu kosan Jaehyun dengan kepala yang menoleh kesamping, tak ngeh jika pintu dihadapannya telah terbuka, menjadikannya malah mengetok jidat kebanggaan milik Jaehyun.

“Eh, loh, sorry. Btw, cepet bayar utang lo.” Tagih Taeyong dengan telapak tangan yang mengadah.

Jaehyun menyengir sambil tangannya ngusap dahi dia yang udah timbul kemerahan, “Masuk dulu ya? Biar saya buatin minum dulu, baru saya kasih duitnya.” Tubuhnya dimiringkan—mempersilakan Taeyong masuk.

Tatapan sengit diberikan oleh Taeyong ke Jaehyun, “Ok, tapi buru. Gue sibuk.”

Perlahan langkah kakinya masuk melewati pintu yang langsung berhadapan sama Johnny yang lagi ngerokok di bangku ruang tamu.

Johnny anggukin kepalanya pelan maksud memberi salam ke Taeyong, “Duduk dulu teh.”

“Teh, teh, matamu. Gue lakik jing.” Ucap Taeyong garang dengan mata yang melotot kearah Johnny.

“Eh, maaf mas, saya kira cewek. Cantik sih.” Ucap Johnny sambil mengusap tengkuknya canggung.


“Ini tehnya, silakan diminum.”

Taeyong mengambil teh yang disodorkan Jaehyun padanya lalu mulai meneguk minuman itu perlahan.

Sudut bibir Jaehyun naik sedikit membentuk seringai kecil, ia mulai berbasa – basi ngajak sosok cantik di depannya ngobrol.

“Jadi, utang saya berapa ya mas?”

Kepala Taeyong rasanya muter, matanya lama – lama mulai berat untuk ia bawa terbuka. Dengan punggung yang di senderkan di sanggahan sofa Taeyong mulai menjawab ucapan Jaehyun, “Lima ratus ribu.”

“Yaudah mas, seben—,”

Rasanya omongan lelaki di depannya udah ga bisa Taeyong denger karna pandangannya mulai mengabur sebelum akhirnya gelap.

Jaehyun bangkit, langkahnya ngampirin Taeyong lalu ditepuk pipinya pelan, “Mas, mas, bangun.”

Ga ada pergerakan dari Taeyong, cuma suara dengkuran halus khas orang yang tertidur dan itu buat Jaehyun bersorak dalam hati.

“Jep, anak orang lu apain ajg?”

Jaehyun berdecak, “Ck, gua kasih obat tidur. Buru lu angkat bawa ke kamar.”

Johnny yang denger ucapan Jaehyun cuma bisa gelengin kepalanya ngeliat kelakuan temen yang sifatnya sebelas duabelas sama setan.


Perlahan mata bulat itu terbuka, mulai menyesuaikan penglihatannya karna ruangan yang menampilkan cahaya berwarna merah.

Ketika penglihatannya jelas, Taeyong dapat melihat ruangan dengan segala poster penuh tertempel di dinding seperti ruangan sekte pemuja.

“Loh, udah bangun.” Ucap Johnny yang tiba – tiba wajahnya muncul dihadapan Taeyong dengan wajah yang terbalik di pandangannya.

Taeyong tersentak, tubuhnya ingin bangkit, namun sesuatu menahan pahanya.

“Diem, nikmatin aja ok?” Ucap Jaehyun ke Taeyong yang ada di bawahnya.

Kepalanya terangkat yang pandangannya langsung dapat melihat Jaehyun yang sudah telanjang serta kedua telapak tangan milik lelaki lesung pipi itu memegang pahanya.

Terkejut untuk yang kedua kalinya, sialan! lelaki yang sedang memegang pahanya itu dalam keadaan telanjang—tidak, bukan hanya dia, namun dirinya serta Johnny juga. Penis Jaehyun bahkan sudah menancap dilubangnya entah sejak kapan.

“Bangsat! Lepas—eumphh!”

Seketika ucapannya di berhentikan dengan sebuah benda keras nan panjang yang langsung masuk ke dalam mulutnya.

Kepala milik Taeyong diapit oleh paha Johnny dan pandangan lelaki cantik itu yang langsung tepat ke arah buah zakar milik Johnny.

Dibawah sana, tepatnya pada penis Jaehyun yang menancap di lubang senggama milik Taeyong—mulai bergerak dalam tempo cepat dan acak.

Eunghh.. mphh hnghh” Desah Taeyong tertahan sebab mulutnya yang tersumpal penis Johnny.

Suara Taeyong yang menghasilkan getaran vibra pada penis Johnny membuat lelaki jangkung itu mengerang nikmat dengan matanya yang terpejam.

Diarahkan satu tangannya ke bawah; menyentuh rambut Taeyong, lalu di naik dan turunkan berulang kali agar penisnya mendapatkan service.

Kedua kaki Taeyong diangkat Jaehyun lalu diletakan di kedua pundaknya, agar memudahkannya menumbuk lubang Taeyong semakin dalam.

Plak!

Tamparan Jaehyun berikan kepaha Taeyong membuat kulit yang tadinya putih mulai timbul kemerahan.

“Yang nakal kaya gini harus diajarin pake penis kita jon, biar nurut.”

Johnny hanya balas mengangguk, dirinya terlalu sibuk menjambak rambut Taeyong kebawah agar tetap terdongak.

Mulut Taeyong hangat, serta suaranya yang berhasil memberikan getaran ke penis Johnny, lidahnya bahkan mulai bermain; melilit penis miliknya.

Johnny mendesis, “Shh.. iya begitu mas, isep penis saya biar cepet keluar.”

image

Dibawahnya, Taeyong yang mulutnya terus disuruh menelan penis Johnny dan lubangnya yang turut serta ditumbuk oleh Jaehyun, hanya bisa mendesah tertahan dengan tubuh sesekali menggeliat, ketika penis milik lelaki berlesung pipi berhasil menyentuh prostatnya.

Rahangnya pegal, kulit kepalanya sakit sebab tarikan keras Johnny pada rambutnya. Ah, Taeyong menyesal telah termakan omongan Jaehyun yang menyuruhnya masuk ke kosan lelaki itu.

Penis mungil milik Taeyong yang menegang mulai mengeluarkan cairan precum, melihatnya membuat Jaehyun memegang penis mungil itu lalu dirinya kocok cepat.

Dada Taeyong membusung, dirinya tak kuat harus menerima kenikmatan di setiap inti tubuhnya.

Tak lama penis Johnny semakin masuk kedalam menyentuh ujung rongga mulut Taeyong—melakukan deep throat, yang membuat lelaki cantik itu tersedak dengan air mata yang sudah mengalir keluar dari sudut matanya.

Cairan putih kental itu keluar di dalam mulut Taeyong, ketika lelaki cantik itu mau memuntahkannya pipinya langsung mendapat tamparan, “Telen, kalo ga mau mulutnya diperkosa sampe mampus.”

Dengan terpaksa Taeyong menelan cairan Johnny, setelahnya menjerit merasakan lubang ujung penisnya di gesek oleh kuku milik Jaehyun.

Akh!.. ng-ngilu, nghh..”

Jaehyun tak perduli, ia dengan gencar tetap bergerak mencari kenikmatannya sendiri dengan jarinya yang mengocok dan menggesek ujung penis mungil milik Taeyong sesekali turun bermain pada buah zakar lelaki cantik itu.

Usai pelepasannya Johnny membungkuk. Lidahnya terjulur menggapai puting tegang yang sejak tadi menggodanya untuk di raupnya, lalu dihisap serta digigit kecil. Sebelah tangannya ikut memainkan puting satunya milik Taeyong.

Kembali lelaki cantik itu mendapat cairan keluar di dalam lubangnya bersamaan miliknya yang mengotori perut serta dadanya yang membusung. Jari kakinya tertekuk tanpa sadar betisnya menjepit kepala Jaehyun.

“Sialan—angh ah!.” Desah Taeyong disertai umpatannya untuk Jaehyun.

Jaehyun mengeluarkan penisnya dari lubang Taeyong usai pelepasannya, lalu mulai berucap, “Jon, masih belum nurut. Kasih penis lagi jon.”


Ah! Ah! Brengsekhh, angh..

Kali ini posisi dadanya sudah menempel, ikut bergesekan sesuai dengan gerakan tumbukan pada lubangnya yang diisi penis milik Johnny.

image

Sungguh, Johnny akan berterima kasih kepada sohibnya nanti karna telah mengajaknya untuk berbagi kenikmatan surgawi.

Disudut kamarnya—Jaehyun yang melihat dua orang bermain diatas kasurnya langsung mengocok penisnya sendiri dengan sebelah jarinya yang mengapit batang rokok, sesekali dihisapnya sambil mendesis.

Dibanding bokep, tontonan secara langsung seperti ini yang lebih membuat Jaehyun horny.

“Mulutnya ngucap ga mau, tapi mukanya udah horny. Gimana sih cantik?” Ucap Jaehyun bersamaan asap rokok yang keluar dari belah bibirnya.

Sebenernya kamar Jaehyun dengan lampunya yang berwarna merah gelap seperti ini malah membuat suasana jadi lebih panas, sangat mendukung untuk kegiatan sex seperti sekarang.

Taeyong mengumpat kembali dalam hati—brengsek, harusnya dirinya melawan dan menolak sentuhan kedua lelaki yang sedang memperkosanya. Namun, dirinya tak yakin bisa menang melawan keduanya yang tubuhnya bahkan lebih besar dari pada dirinya sendiri.

Taeyong tenggelamkan wajahnya di bantal. Tanpa sadar pantatnya terangkat seatas; menungging semakin tinggi.

Johnny mengelus seductive punggung sosok cantik dibawahnya, “Nah, kaya gini, nurut.”

Jaehyun terkekeh pelan sebelum menyuruh Johnny mempercepat gerakannya yang diiyakan oleh lelaki jangkung itu.

Bersamaan Johnny mempercepat gerakannya maka makin cepat pula kocokan Jaehyun pada penisnya sendiri.

Diletakannya batang rokok yang hampir habis itu pada asbak di atas meja sebelahnya, lalu mulai melipat tangannya agar menjadi sanggahan kepalanya sambil badannya Jaehyun senderkan.

Setelah beberapa tumbukan—ketiganya, keluar berbarengan, membuat ruangan itu terdengar erangan di setiap sudutnya.

Taeyong yang lemas langsung menjatuhkan tubuhnya diatas kasur setelah Johnny mengeluarkan penisnya, membuat cairan putih miliknya keluar dari lubang milik Taeyong.

image

“Belum puas nih, emut dong penis gua.” Ucap Jaehyun kepada Taeyong yang masih merebahkan dirinya di atas kasur.

Jaehyun memegang penisnya lalu mulai digoyangkan pelan, “Lemah amat si? Cepet sini, mau dibebasin ga?”

Segala umpatan sudah Taeyong layangkan buat Jaehyun dan Johnny di dalam hati, rahangnya mengeras; merasa geram karna tak ada pilihan lain selain menuruti ucapan kedua lelaki yang melecehkannya.

Tubuhnya bangkit lalu mulai berjalan pelan dengan langkah tertatih kearah Jaehyun.

Jaehyun tersenyum puas melihat Taeyong yang sudah terduduk dengan wajah yang sejajar dengan penis miliknya.

Diusapnya rambut Taeyong lembut sebelum secara tiba – tiba di cengram kuat, mendorong kepala Taeyong sehingga bibirnya langsung bersentuhan dengan kepala penis Jaehyun.

“Puasin ya, sayang”

Menuruti ucapan Jaehyun—Taeyong langsung menjulurkan lidahnya untuk menjilat kepala penis Jaehyun dengan kedua tangannya yang masing – masing memegang buah zakar lelaki berlesung pipi dan mengocok kepunyaannya sendiri.

image

Mulutnya terbuka, perlahan memasukan penis Jaehyun hingga kerongkongannya, lalu mulai memaju mundurkan kepalanya, sesekali mengeluarkan gumaman agar semakin memberikan nikmat kepada penis Jaehyun.

Heunghh.. emphh

Ketika Jaehyun merasakan penisnya mulai membesar, ia langsung mengeluarkan penisnya lalu—diangkatnya tubuh lelaki cantik dihadapannya untuk duduk di pangkuannya.

Johnny yang mengocok penisnya agar kembali tegang sepenuhnya mulai berjalan menghapiri Jaehyun dan Taeyong; berdiri di samping keduanya.

Diambilnya oleh Jaehyun rokok miliknya di atas asbak, lalu mengisapnya sebelum kembali menaruhnya. Didekatkan wajahnya untuk kemudian bibirnya mencium Taeyong, mengeluarkan asap rokok yang tadi dihisapnya ke dalam mulut lelaki cantik di pangkuannya.

Taeyong terbatuk, Jaehyun terkekeh, secara cepat langsung memasukan penisnya kedalam lubang senggama Taeyong hingga menyentuh prostat lelaki cantik itu.

Ah! Oh—anghh! D-dalem, terlalu dalem, ah!

Dituntunnya sebelah tangan Taeyong untuk memegang penisnya oleh Johnny, kemudian telapak tangannya mengarah ke leher lelaki cantik untuk kemudian di cengkramnya pelan.

shit, engga mulut, tangan, lubang, semuanya enak anjinglah.” Ucap Johnny dengan kepala terdongak kenikmatan.

Sebelah tangannya yang menganggur Johnny biarkan mencengram pergelangan tangan Taeyong agar tetap memberikan pergerakan untuknya.

Tubuh ramping itu naik turun secara konstan dengan telapak tangan milik Taeyong yang tetap bekerja mengocok penis Johnny.

image

Rasanya tubuhnya lemas, tidak pernah terbayangkan dalam benaknya bahwa hari ini merupakan kesialan yang sangat amat sial bagi Taeyong.

Niatnya yang ingin beruntung agar mendapat uang malah jadi buntung. Justru disini dia yang dirugikan karna tubuhnya yang dijadikan alat kepuasan.

Jaehyun menatap wajah cantik yang ada di atasnya, bagaimana bisa ada preman yang menjadi renternir dengan wajah yang sangat cantik? Kan jadi pengen Jaehyun milikin.

Karna Jaehyun anak baik, jadi walau dia suka sama Taeyong dia biarin sekali calon pacarnya di tidurin sama Johnny—buat hari ini aja, hari – hari selanjutnya cuma boleh dia yang nyentuh Taeyong.

Penis Jaehyun serta Johnny semakin lama semakin membesar, siap menyemburkan cairannya kapan saja. Taeyong yang paham langsung bergerak naik turun dengan cepat, tak tinggal diam tangannya mengocok dan sedikit meremas kepunyaan Johnny. Taeyong ingin ini semua cepat berakhir dan dirinya dapat pergi dari kosan dengan kamar tampilan sekte penyembah yang membuat kepalanya pusing.

Pada tusukan kelima—Jaehyun telah sampai; mengeluarkan cairannya yang keluar dengan deras di dalam lubang Taeyong sampai menetes di selangkangan lelaki manis itu, serta Johnny yang memuntahkan cairannya sehingga mengenai wajah cantik Taeyong.

Usai pelepasan ketiganya dengan Taeyong yang menyenderkan tubuhnya di dada Jaehyun— sepuluh detik dirinya mau bangkit tubuhnya langsung digendong ala bridal style oleh Jaehyun, kemudian lelaki berlesung pipi itu membawa Taeyong kearah kamar mandi dengan Johnny yang mengikuti di belakangnya.

Jaehyun berbisik, “Belum selesai, gua sama temen gua belum puas.”

Taeyong terkejut, sontak tubuhnya memberontak minta diturunkan, “LEPAS! ANJING, UDAHHH! AAAA SIALANNNN.”

Nyatanya Jaehyun serta Johnny menulikan indra pendengarannya. Dengan kaki miliknya Johnny mendutup pintu kamar mandi, yang tak lama setelahnya hanya ada suara erangan serta desahan milik ketiganya; saling bersautan di dalam kamar mandi hingga terdengar keluar.

Poor, Taeyong..