write.as

🌼🌼🌼🌼 Tok... Tok... Tok... Ben yang sedang duduk di depan TV bersama ibunya bangkit untuk membuka pintu rumahnya yang diketuk seseorang. Ben terkejut melihat yang datang adalah Tanaya dengan keadaan yang kacau wajahnya sembab akibat menangis. Dia membawa Tanaya untuk masuk kedalam dan menutup pintu, ibunya Ben yang melihat kedatangan Tanaya pun juga terkejut melihat keadaan nya tapi dia mengurungkan niatnya untuk bertanya karena sepertinya anak itu juga takkan sanggup menjawabnya. Ben membawa Tanaya ke kamarnya tanpa sepatah kata pun dan Tanaya pun belum juga menghentikan tangisnya. "Be- Ben gue capek gu- gue mau tidur" ucap Tanaya dengan terputus-putus. Ben membawa tubuh Tanaya untuk berbaring di kasurnya laku menyelimuti Tanaya. "Gue ke bawah dulu ya kalo lo perlu sesuatu panggil aja ya" Tanaya hanya mengangguk sambil memejamkan matanya. Ben turun kebawah untuk menemui ibunya kembali yang menampilkan raut khawatir. "Tana kenapa Ben?". "Gak tau ma Ben belum mau tanya-tanya keadaan Tana masih kacau banget". Baik Ben maupun ibunya sama-sama mencemaskan Tanaya karena Tanaya tidak pernah datang dalam keadaan sekacau ini, Tanaya selalu mendatangi rumah mereka dengan ekspresi ceria menyapa ibu dan ayah Ben dengan suara riang. "Ya udah Ben temenin dia dulu aja nak tapi jangan di tanya-tanya dulu ya biarin aja dia mau nangis atau mau tidur biar dia enakan dulu" ucap Ibunya Ben sambil mengusap belakang kepala Ben. Setelah berpamitan dan mengecup pipi ibunya, Ben pun kembali ke kamarnya. Ben melihat Tanaya yang meringkuk di balik selimut yang dia kenakan dengan tubuh bergetar dan Ben yakin Tanaya tidak tidur seperti yang dia katakan tadi. Ben mengambil ponselnya dan mengetik pesan untuk Abbiyu memberitahukan bahwa Tanaya ada bersamanya. Setelah beberapa saat dia berbalas pesan dengan Abbiyu, Ben menghela napas nya dan naik ke tempat tidur. Di mengambil tempat di sebelah Tanaya lalu menarik tubuh Tanaya untuk dipeluk. Tanaya menurut dan tangisnya semakin terdengar ketika kepalanya sudah bersandar diperut Ben. "Ben hiks jangan benci gue Ben hiks...." Tanaya mengeratkan pelukannya di perut Ben begitu juga Ben yang semakin memeluk tubuh Tanaya. "Enggak gak akan udah lo tidur jangan nangis terus" Ben mengusap punggung Tanaya untuk menenangkannya. 🌼🌼🌼🌼