hi, bye, senja.

his name taken from the sunset;

breathtaking as it seems, whispering goodbye as fast as it seems,

orange was out of rhyme, i love him out of the blue.

Sejatinya senja dengan segala kemegahan miliknya dibawa secara apik di penghujung hari untuk menarik atensi para pendambanya.

Layaknya senja, kehadiran Senja adalah sebuah manifestasi dari serakan mimpi yang selalu didamba kala penghujung malam tiba.

Kalau ada orang buta bertanya bagaimana warna jingga, maka mungkin akan kudengarkan suara tawa Senja kepadanya.

Kuat, hangat, penuh ambisi, energik, ramah, percaya diri.

Senja tidak selalu sempurna, justru setiap kekurangan itu menjadi sebuah bukti bahwa Senja masih manusia seindah apapun sosoknya.

“Aku memuji diriku sendiri untuk meningkatkan kepercayaan diriku.”

Satu kalimat yang sering kudengar dari mulut Senja, rasanya ingin kuteriakan padanya kalau dia itu tetap sempurna di mataku bagaimanapun juga.

Siapalah puan ini berani menolak afsun sang surya?