write.as

inside the changing room suasana dalam changing room tim sepak bola tetap riuh rendah kayak biasa, seolah-olah kejadian kemaren gak berlaku sama sekali. seungyoun lega, temen-temennya gak pernah bikin dia rasa nggak selesa and he truly appreciates that. "gyul, gue ke wc bentar," kata seungyoun yang dibalas tatapan heran oleh hangyul, "kenapa bagitau gue bang? minta ditemenin?" seungyoun menahan ketawa, ditoyornya kepala hangyul. "ngapain minta temenin lo? nyuruh lo cebok gue?" imaginasi hangyul meliar, digeleng kepalanya berkali-kali berusaha membuang imej seungyoun di wc dari kepalanya, "yaudah, gih sana." - setelah bisnesnya selesai, seungyoun keluar dari bilik wc untuk mencuci tangan. dia shock sendiri melihat keberadaan seungwoo di hadapannya, sedang mencuci tangan. keduanya saling bertatapan melalui cermin. seungyoun perlahan-lahan berjalan ke sinki. seungwoo masih dengan wajah datarnya yang dilengkapi dengan plaster di batang hidung dan sisi bibir kirinya yang robek. keadaan wajah seungwoo lebih teruk daripada seungyoun kerna seungyoun menonjoknya dua kali, seungwoo cuman sekali. "maaf." ujar seungyoun perlahan seperti berbisik. namun tiada respon dari seungwoo. "maaf udah terbawa emosi waktu latihan kemaren. maaf udah nonjok lo dua kali." masih gak ada respon. "seungwoo--" seungwoo mematikan pili air dan membalikkan tubuhnya menghadap seungyoun. he sighs. "bibir gue robek kemaren, darah gak berenti keluar kira-kira 10 menit." seungyoun diem. rupa-rupanya dia sekuat itu. diam-diam, seungyoun bangga dengan diri sendiri. "maaf.." seungwoo snorts and takes the tissues. he wants to head out from the washroom but seungyoun stops him, "apa yang lo mau gue lakukan supaya lo maafin gue? gue nggak bisa tenang latihan sama mainnya nanti waktu tournament lepas nonjok anak orang dan gak dimaafin." seungwoo smirks. he approaches seungyoun, taking steps closer to the other man. seungyoun's heartbeat goes faster. ya kali seungwoo mau sesi baku hantam yang kedua kali. "lo beneran gak pernah ciuman?" wajah seungyoun memerah, "lo kok obses banget soal itu!" marahnya tapi dengan kaki masih melangkah ke belakang. langkah seungyoun terhenti apabila punggungnya menabrak dinding. seungwoo memasukkan kedua tangannya dalam kocek seluar sambil tersenyum ganteng, "im asking you, cho seungyoun. is it true you never have your first kiss?" seungyoun sebel, telinganya udah merah menahan marah dan malu dengan keadaan sekarang. dia diperlakukan kayak cewek dan uke oleh seungwoo, padahal dia cowok sejati, kekar pokoknya seme! "kalau iya, kenapa? lo mau ledekin gue, sebar ke seluruh angkatan yang gue ga pernah ciuman?! heh, even without experience, i can kiss better than you!" seungyoun menolak tubuh seungwoo lalu keluar dari wc. tawa seungwoo meledak sampe kedengaran ke luar wc yang membuat seungyoun semakin kesel. "seme kok ngambek."