3racha-warm nest

content warning : cuddling, lowkey friend with benefit


“Hallo, Jisung!”

“Ya? Changbin ? Kenapa tiba-tiba menelpon?”

“Kak Minhyuk sudah pulang?”

“Belum.Kenapa ?”

“YOSH !! NANTI AKU DAN CHAN MENGINAP !!”

“Eh ? nooo ~ aku malas siap-siap dan memasak untuk kalian. Lain kali saja menginapnya~”

“Heh, nanti biar aku yang masak, Chan yang menyiapkan kamar dan bersih-bersih. Pokok kamu tinggal duduk manis makan jelly sambil rebahan. Ok?”

“Hmmm... no. Kamu sering bohongin aku Binn~”

“Ihh Changbin gak guna—Eh, Hallo Jisung?”

“Chaaannn~”

“Hei, sedang apa hm? Aku sedang di supermarket sekitar rumahmu. Ingin titip sesuatu?”

“Heh... aku kan belum setuju kalian mau menginap disini. Noo!”

“Jisung, aku punya film spiderman yang baru. Ingin nonton bersama?”

“Yang baru ?!?! Serius Chan ?!?!”

“Iya ini yang baru. DVD Blu-ray lhoh.”

“Maauuuu !!! Cepat kesini !!”

“Ok siap. Aku bayar ke kasir dulu ya? Bye Jisung !”

***

Bro(s)

Chan x Bin x Sung

Warning : Ya pokok hati-hati aja meski ga ada adegan sexual yang intens sih... n_n

***

“Ji? Jisung... ayo bangun dulu ~ sudah sore.”

Jisung menggeliat dan menarik selimutnya hingga hidung. Chan yang melihat itu tersenyum kecil hingga dimple manisnya terlihat.

“Hey tampan, ayo bangun ~ Changbin membawakan ayam goreng kesukaanmu lhoh.” Chan menarik selimut Jisung turun. Lalu ia kecup pipi gembil itu sekali.

“Ihh Kak Chann—nanti.”

Jisung berguling menjauh dari Chan. Menelungkup dan melanjutkan tidurnya.

Plak!

Si tampan itu menampar pantat Jisung sekali.

“Chaannn ~”

“Hm?”

Jisung merengut, lalu dia merasakan satu tamparan lagi di pantatnya.

Plak!

“Iya iyaaa ~ aku bangun!”

Jisung memekik kesal dan mendudukan diri cepat. Akibatnya dia sedikit terhuyung kebelakang karena gerakan tiba-tiba itu. Chan dengan cepat menahan badan mungil Jisung lalu tertawa.

“Astaga... pelan-pelan Ji.”

Chan mengecupi pipi Jisung berkali-kali hingga pemuda itu risih dan menjauhkan wajah Chan dari pipinya.

“Stop!”

“Cepat mandi dan segera turun untuk makan. Kau tertidur sejak tadi siang dan pasti belum makan apapun selain sereal dan jelly sejak pagi.”

Jisung tersenyum lucu mendengar tebakan Chan.

“Ehehehe benar sekali ~”

Chan maju mengecup sudut bibir Jisung cepat.

“Dasar nakal, untung aku sayang.”

***

Chan menoleh dari acaranya menata piring saat Jisung memasuki dapur dengan piyama.

“Baru bangun tidur, sekarang sudah ganti piyama... mau hibernasi hah?”. Jisung merengut mendengar ejekan Changbin.

“Dasar jelek ! pergi sana !! aku mau tidur dengan Chan saja !!” usir Jisung. Changbin hanya menjulurkan lidah mengejek lalu kembali fokus ke masakannya.

Chan hanya tertawa mendengar perkelahian 2 temannya itu. Dia asyik membersihkan sendok makan saat merasa Jisung memeluknya dari belakang.

“Huuu Channie usir saja Changbin. Dia selalu nakal padaku.”

“Huu dasar pengadu! Sekalian saja menangis sambil berguling-guling seperti Patrick.”

Jisung melepaskan pelukannya pada Chan saat Changbin mengejeknya lagi, apalagi sekarang membawa-bawa tokoh kartun favoritnya.

“BIN !! dasar jahat ! sama saja seperti squidward !! dasar jelek !” Jisung memekik tepat disamping telinga Changbin. Pemuda tan itu sontak menjauh dan mendengus,

“Hei !! jangan teriak—“

“Changbin jelek !! weekkk !!”

Changbin menyeringai, lalu memajukan wajah cepat untuk mengecup sudut bibir Jisung.

“Nakal.” Bisiknya pada Jisung yang langsung memekik dan menjauh dari Changbin.

***

Acara makan berjalan damai, Jisung duduk diantara dua temannya itu dan membuka mulut saat disuapi—maklum dia asyik memainkan squisy berbentuk cake yang Chan baru belikan.

Setelah makan, Chan sesuai janji memutarkan film Spiderman terbaru untuk Jisung. Changbin menata ruang tengah menjadi sebuah nest nyaman bagi pemuda gembul itu dengan memindahkan banyak plushie dan bantal.

Yes ! Lets go lets go !!” Jisung memekik semangat dan bersandar ke kaki sofa.

Meja ruang tengah dipindahkan, diganti 3 kasur lipat yang ditata bersebelahan lalu ditambahkan satu selimut tebal.

Chan menata 3 bantal mereka dengan rapi, dan memakaikan selimut ke Jisung. Pemuda itu tersenyum dan mengecup lagi pipi Jisung sebelum ikut bergabung dibawah selimut yang sama.

Ok ! Go!!!”

Changbin mematikan lampu dan ikut bergabung disisi kanan Jisung. Dia tersenyum merasa Jisung mengecup pipinya.

“wow... sudah tidak marah ?” goda Changbin. Jisung merengut dan menunjuk Chan, “Chan mencium pipiku, jadi aku mencium pipimu. Kau harus lanjutkan urutannya.” Ucap Jisung sambil tertawa kecil.

Changbin menunduk sedikit lalu mengecup pipi kanan Jisung, “Next, kau cium pipi Chan.” Ucap Changbin. Jisung tertawa dan menurut.

“Hmm, Chan harus mencium pipi Changbin.” Sahut Jisung. Pemuda itu menjauhkan wajahnya saat Chan akan mencium pipinya lagi.

No, urutannya Chan – Jisung – Changbin – lalu Jisung lagi.” Jawab Chan sambil mengusap bibir bawah Jisung pelan.

“Hiii dasar tukang modus.” Seru Jisung lalu memeluk plushie harimaunya.

Pemuda itu tak lagi menyahut obrolan Changbin dan Chan karena fokus pada film yang diputar.

Chu!

Chu!

Jisung merengut dan menatap Changbin serta Chan bergantian. Dia merasa risih juga saat 2 temannya itu bergantian menciumi pipinya.

Stop ! aku mau menonton !” kesalnya.

Chan hanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya lagi. Jisung refleks menjauhkan wajah—

Chu!

Dan berakhir pipinya bertemu bibir Changbin disebelah kanan.

“Aishh!!” Jisung mendengus kesal dan akhirnya mengalah saat dua temannya itu semakin merapat dan menciumi pipinya hingga ke bahu.

“Ah—Changbin no~!”

Changbin tertawa pelan dan mengecup sudut bibir Jisung.

Sorry beautiful.

Karena ciuman-ciuman lembut di wajah, kepala, dan bahunya, Jisung merasa mengantuk. Apalagi Chan menggumamkan salah satu lagu yang jadi lullabynya.

How to be brave how can i love when im afraid to fall

But watching you stand alone

All of my doubt suddenly goes away somehow

Jisung tersenyum, dia menggenggam tangan Chan yang menepuki pahanya pelan dibalik selimut. Changbin menyisir rambut Jisung kebelakang dan mengecupi dahi itu. Dia menyamankan posisi dan Jisung segera menyandarkan badan ke arahnya.

One step closer ~

I have die everday waiting for you

Darling dont be afraid

I’ll love you for thousand years

*I love you for thousand more *~

“nghnmm~” Jisung menggerung dan menghadapkan badan ke kanan—memeluk Changbin dengan erat.

Changbin sendiri mengecup kepala Jisung sekali lalu merebahkan diri. Jisung semakin merapat kearahnya dan menyembunyikan wajah di dada bidang Changbin.

Chan berdiri untuk mematikan film dan memastikan pintu terkunci. Pemuda itu kembali ke ruang tengah dan melihat Changbin tersenyum ke arahnya.

“Cepatlah. Ayo bergabung dan tidur bersama.”

Chan tersenyum kecil, ia menelusup pelan dibelakang Jisung. Bibirnya mengecupi bahu lebar pemuda gembul itu dan memeluknya erat.

Sweet dream cutiepie. We love you ~” bisiknya.

END

Nyonya’s note :

krisar atau curhat apapun boleh silakan isi cc