S K E T C H – Part 2.


CW // sedikit nsfw, dan jisung yang jago gombal.


Hyunjin menatap kalimat-kalimat dilayar gadget nya, sesekali ia melirik sekitar hanya untuk melihat apa lampu pejalan kaki sudah berubah menjadi hijau.

Ia mengunyah sandwichnya pelan, kurang etis memang saat ia harus berdiri disisi jalan sambil makan tapi maaf saja, sekarang sudah hampir pukul 7 dan Hyunjin tidak mau menghabiskan waktu hanya untuk duduk mencerna makanan.

Beberapa saat tepat setelah Hyunjin menelan gigitan terakhir sandwichnya. Ia segera berjalan bersamaan dengan pejalan kaki lain.

Kakinya melangkah tanpa ragu, come on dia sudah hidup ditempat ini hampir 5 tahun; tak perlu menatap kejalanan untuk tahu kemana dia akan pergi.

Ckitt !

Ckitt !

Tiiin ! !

Tiin ! !

Suara mobil-mobil yang mengerem dan mengklakson secara sadis langsung membuat Hyunjin mendongak, ia mengabaikan tugas salah satu mahasiswanya yang sedang dia baca.

Ok, Sorry ! Sorry ! Sorry ! !

Tampak seorang pemuda dengan ransel hitam dipunggung berlarian dijalan sambil melambaikan tangan meminta maaf. Ia tampak meloncati kap sebuah mobil sebelum akhirnya berlari kesisi jalan dimana Hyunjin berada.

Semakin dekat, semakin Hyunjin merasa familiar akan perawakan si pemuda.

Bahu tegap, surai coklat gelap dengan tatanan hair-up, bibir tebal yang sering tersenyum lebar, sepasang mata bulat bening, dan yang paling terlihat mencolok adalah pipi gembul bak seekor tupai. Pemuda ini...

Squirell boy?” Hyunjin bersuara tepat saat sosok itu berada didepannya.

Morning sir ~” sapa si pemuda. Hyunjin masih mengernyit bingung, “You ... we were meet at Seoul’s Museum right ?” tanya Hyunjin lagi, pemuda itu mengangguk sambil tersenyum lebar.

Im your new student... Nice to meet you again Mr. Beautiful eyes.

Apakah aneh jika Hyunjin merona sekarang ?

Setiap hari dia selalu mendapatkan godaan-godaan dari mahasiswanya yang lain dan hanya akan memutar mata malas, tapi kenapa sekarang dia malah merona dan merasa seperti melayang ?

Hallo ? can you hear me, Mr. Sweet Smile ?

Hyunjin menarik nafas panjang, ia merasa dadanya bisa meledak kapan saja.

Astaga !

Bagaimana bisa dia tersipu malu pada panggilan manja dari salah satu mahasiswa barunya ?

Dosen macam apa dia ...

My name is Hwang Hyunjin...” sahut Hyunjin pelan. Pemuda itu tampak tertawa, “Jisung, namaku Han Jisung.”

Hyunjin mengangguk sambil membuang muka, ia tak tahu kenapa tapi ia tak ingin beranjak dari tempat ini. “Eum, bagaimana jika kita... m-maksudku... kau dan aku...ke kampus sekarang ?”

Jisung tertawa, ia menyodorkan satu paper bag. Tangan Hyunjin terulur untuk menerima dan rasa hangat menjalar dari kantung kertas itu ke tangannya.

Cappucino untukmu, Mr. honey hair. Dan ... Aku baru akan mengikuti kuliah awal bulan depan jadi silakan berangkat sendirian. Aku harus ke kantor Imigrasi dan ke bank.”

Hyunjin menahan senyum diujung bibirnya, “Kau salah jalan. Kantor Imigrasi ada di—“

“Aku tahu.” Potong Jisung, bibirnya melengkung keatas. Hyunjin masih berusaha menahan senyum, “Lalu .. kenapa kau disini ?”

Jisung menyisir surainya kebelakang, satu senyum ia lempar ke Hyunjin yang menggenggam gelas cappucino dengan erat. “Kau... karena aku melihatmu menyebrang , Mr. fluffy cheeks. Dan juga, aku tak mau melihatmu tersedak karena memakan sandwich tanpa minum.”

Hyunjin menggigit bagian bawahnya, Jisung berdiri didepannya—tak terlalu dekat namun tak jauh. Tinggi tubuhnya yang sedikit dibawah Hyunjin membuat sinar matahari yang baru muncul tak menyinari wajah menggemaskan Jisung.

That all Mr. Right. I must go, good luck for your class.

Chu !

Hyunjin menutup mulutnya tak percaya saat satu kecupan singkat—sangat singkat—hinggap di ujung kepalanya.

“Ji—YOU ! ! COME BACK HERE QUOKKA ! !

Jisung yang tengah menyebrang dengan pejalan kaki lain tertawa mendengar pekikan Hyunjin yang malu.

Ia melambaikan tangan, “I LOVE YOU TOO SWEET PIE” ditambah satu kerlingan genit yang membuat Hyunjin tak buang waktu untuk berlari menjauh dari sana karena semua orang berbisik menatapnya.

.

.

.

FIN

OMAKE

Please Hyunjin, kau tak bisa mengunciku diluar seperti ini ~” Hyunjin memicing kearah pintunya.

“Salah siapa menciumku dikoridor kampus ! Sudah ku bilang saat dikampus kau harus menghormatiku !” pekiknya ke pintu itu.

for aphrodite’s sake, Jinnie. Ini sudah setahun sejak aku jadi mahasiswamu dan semua orang sudah tahu jika kita sepasang kekasih , kenapa kau tak suka saat aku menunjukan kemesraan di—“

“tapi itu memalukan ! kau bahkan meremas butt ku !”

Jisung diluar apartement tampak diam untuk beberapa saat, membuat Hyunjin yang didalam menyunggingkan senyum kemenangan. Jarang-jarang dia bisa memenangkan adu mulut dengan Jisung.

“Ha, kau diam—“

“Aku meremas butt mu untuk melihat ukurannya. Aku mendapat tugas untuk membuat sebuah replika—“

“Berhenti berbohong !”

“Tidak love, aku—“

BRAK ! !

Suara barusan membuat Hyunjin langsung membuka pintu apartemen dan mendapati Jisung menatap ke arah sebelah kamar mereka kaget.

Seriously... tidak bisakah kalian bertengkar diranjang saja ? ! Aku ingin tidur!”

Shut up Seungmin...”

BENERAN FIN