Karakteristik dan Desain Rumah Tahan Gempa yang Menarik

Konstruksi rumah juga ada yang dirancang berdasarkan manfaatnya. Jika selama ini kita mengenal rumah tipe 21, 36, 40, 60 bahkan 70, terdapat juga rumah tahan gempa. Dilihat dari namanya, bangunan ini dirancang untuk memenuhi tujuan tertentu.

Khusus untuk hunian di Indonesia, karakteristik tahan gempa pada bangunan termasuk rumah memang perlu. Indonesia adalah negara yang karena letaknya, menjadi lokasi yang sering dilanda bencana alam termasuk gempa. Lantas, bagaimana rancangan rumah tahan gempa yang ada?

Karakteristik Rumah Tahan Gempa

Rumah Dome, sumber : suara.com

Keberadaan rumah tahan gempa bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan keseluruhan karakteristik bangunan. Jika Anda ingin memastikan keamanan sebuah hunian, Anda bisa mengecek sesuai dengan karakteristik bangunannya. Untuk bangunan tahan gempa, berikut karakteristiknya :

1. Lahan yang Keras

Terdapat berbagai macam karakteristik lahan untuk bisa cocok apabila didirikan bangunan. Lebih dari itu, untuk rumah tahan gempa harus dibangun pada lahan yang memiliki karakteristik lebih padat lagi. Permukaan tanah yang cenderung keras dan tidak mudah berubah saat terdapat getaran cocok untuk membangun bangunan tipe ini.

2. Bentuk yang Simetris dan Sederhana

Bentuk simetris adalah bentuk yang saling menguatkan karena memiliki keseimbangan. Sehingga beberapa rumah tahan bencana gempa memang berbentuk seperti dome. Jika rumahnya berbentuk seperti rumah pada umumnya, biasanya bentuknya akan sama antar sisi baik depan belakang dan sampingnya. Tidak terdapat bentuk yang ganjil. Rumah seperti ini biasanya tidak untuk kemewahan melainkan sederhana.

3. Struktur yang Fleksibel

Struktur yang fleksibel adalah struktur yang mengikuti getaran hingga pada batas toleransinya. Bangunan yang runtuh akibat gempa oleh karena struktur yang cenderung kaku sehingga akan patah atau hancur apabila mendapat goncangan gempa. Karena itu, bangunan rumah dengan struktur yang fleksibel malah lebih baik.

4. Pondasi yang Dalam

Membangun rumah yang tahan gempa harus memiliki pondasi yang memiliki batas kedalaman tertentu. Karena pondasi adalah tempat tegaknya rumah yang menahan beban dari atas termasuk mencegah bangunan runtuh dari bawah apabila terjadi goncangan. Kedalaman pondasi yang disarankan adalah 60 hingga 75 cm.

5. Beton yang Berkerangka dan Padat

Beton yang menyangga bagian bangunan termasuk bagian atas bangunan haruslah berkerangka yang kuat serta memiliki kepadatan. Apabila kerangkanya tidak kuat, tentu tidak bisa menyangga dengan baik. Begitu juga apabila tidak padat (keropos) akan mudah hancur apabila terdapat guncangan akibat gempa.

6. Material yang Ringan

Bangunan tahan gempa hendaknya dibuat dengan material yang lebih ringan. Tidak ada material yang benar-benar ringan dan kuat, namun ada pilihan material yang lebih ringan dibanding pilihat lainnya. Misalnya antara bata dari tanah liat dan batako, bisa dibandingkan beratnya dan dipilih yang lebih ringan.

7. Komponen Bangunan yang Terikat

Seluruh komponen bangunan yang dibuat hendaklah terhubung satu sama lain. Bangunan yang terhubung satu sama lain dengan pengikat akat saling menguatkan. Sehingga tidak runtuh dan mengakibatkan komponen bangunan lainnya juga rusak dan ikut runtuh.

Berbagai Desain Rumah Tahan Gempa

1. Rumah Dome

Rumah dome karya Prof. Nizam, M.Sc, Ph.D ini memang mirip kubah besar di mana elemen dinding dan atapnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Karenanya, daya tahan terhadap goncangan dan angin kencang pun semakin kuat. Dilansir blog.sribu.com, kunci dari rumah dome ini adalah konstruksinya yang kokoh dan memakai bahan-bahan ringan, terutama atap dan dindingnya. Sehingga saat diguncang gempa, bahan-bahan ringan ini nggak berayun dengan kencang dan kecil risikonya untuk roboh. Meski begitu, konstruksi pondasi, kolom, dan kuda-kuda atap harus kuat.

RISHA, sumber : hipwee

2. Barrataga (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa)

Aspek terpenting dari pembangunan barrataga adalah penguatan besi tulangan bangunan yang saling mengait. Dijelaskan oleh Prof. Sarwidi, rangka barrataga ini terdiri dari beton kolom, balok bawah, balok tepi atas, balok lantai kemudian disambungkan dengan simpul-simpul barrataga agar nggak patah saat gempa. Kunci pondasinya yang kuat adalah pasir 20 cm sebagai peredam getaran bangunan.

3. RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)

RISHA merupakan rumah dengan konsep bongkar pasang di mana proses pembangunannya nggak membutuhkan semen dan bata, melainkan dengan menggabungkan panel-panel beton dengan baut. Kompenennya dibuat secara pabrikasi dengan kostruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran modular. Karenanya, Risha bisa diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat.

4. Growing House

Growing house adalah desain bangunan secara berhubungan dengan menambahkan ruang untuk beraktivitas di dalam rumah tanpa mengesampingkan fungsi utamanya. Bagian luar rumah pun dimaksimalkan fungsinya untuk tempat bercocok tanam, olahraga, acara khusus, atau sekadar memelihara hewan. Rumah yang bagian atapnya dibuat semacam joglo ini dilengkapi dengan panel surya, didesain dengan tingkat keamanan yang baik juga menyediakan desain khusus untukl difabel.

Itu dia beberapa karakteristik rumah tahan gempa serta beberapa rancangannya yang sudah ada. Untuk Anda yang membutuhkan rumah subsidi Serang, silahkan kunjungi grahadalung.com. Semoga informasi ini memberikan inspirasi dan wawasan untuk Anda.