— JEALOUSY JEALOUSY

Melbourne, 10.00 PM—

“Yakin lo gak cemburuan?”

“Gak lah, lagian juga dia mau sama siapa lagi?”

“Banyak yang mau sama dia mah. Itu si Dewi anak baru juga mau kali sama dia.”

“Ya kalo dianya juga mau sama Dewi mah silahkan, gue gak masalah juga.”

“Siap, anti insecure gitu ya konsepnya?”

“Lah iyalah, ogah banget gue buang-buang waktu kalo sama laki yang gak serius mah. Yang ada capek hati doang, I’m too old for that shit.”

Setelah mendengar percapakapan kedua atasannya secara tidak sengaja itu akhirnya Owen berjalan pergi. Niatnya sudah bulat malam ini, berusaha mematahkan perkataan Narendra dan membuat lelaki itu cemburu.

Seperti yang sudah diagendakan sebelumnya, hari ini anak-anak kantor ada acara karaoke sepulang kerja. Mereka gak pergi kemana-mana, karena Jamy dan Taeyong sudah mempersiapkan semuanya di dalam kantor.

Total mic ada 6, jadi mereka semua bisa nyanyi ala-ala boyband dan tentu saja Owen beserta ketiga kawannya melakukan hal serupa. Karena cuma berempat, akhirnya mereka nyanyi lagu Coboy Junior yang Kamu. Sukses menjadi acara lawak ketimbang nyanyi.

Narendra, Ryujin, Ten dan Taeyong yang emang pada dasarnya bisa nyanyi dan punya suara bagus juga gak mau kalah. Mereka beberapa kali maju untuk menyumbang lagu baik secara sendiri atau ramai-ramai.

“Wen coba Wen nyanyi sendiri!” Goda semua yang tidak perlu waktu lama buat disetujuin sama orangnya. Ya namanya juga narsis, perform begini bukan sesuatu hal yang susah buat Owen.

“Mau lagu apa?” Tanya Avalon yang menjadi operator mereka malam ini.

“Dewi aja.” Ujar Owen sambil menatap rekan kerjanya yang bernama Dewi lalu mengedipkan satu matanya, “Dewa 19.”

Ten dan Narendra saling bertatapan sesaat ketika melihat yang lebih muda melakukan hal tersebut. Tapi gak ada satupun dari mereka yang bereaksi. Bahkan waktu semua orang bersorak untuk meledek.

Sepanjang lagu, Owen sengaja menunjuk atau berjalan kearah Dewi untuk menggoda rekan kerja nya itu. Dan karena emang pada dasarnya naksir, Dewi nya juga jadi malu-malu.

Dewi, kaulah hidupku
aku cinta padamu sampai mati
 Dewi, belahlah dadaku 
agar kau tahu, agar kau mengerti

“Ini berondong lo lagi bertingkah nih Ren?” Bisik Ten pada sahabatnya, “Ribut lo berdua?”

“Engga. Gatau tuh biar apa.”

“Mau buat lo cemburu kali!”

“Mungkin.”

“Terus? Berhasil ga?”

“Berhasil,” ujar Narendra tenang, “Tapi kalo dia mau gue ngasih reaksi kayaknya mimpi. Udah kebaca gelagatnya.”

“Jadi gimana?”

Senyum miring pun muncul dari bibir sang anak sulung, “Ya liat aja nanti.”

Selesai menyanyikan lagu, Owen melirik kearah Narendra untuk beberapa saat. Mengantisipasi kecemburuan yang ada di bayangannya namun nihil. Narendra terlalu datar untuk orang yang seharusnya cemburu.

“Eh gue mau nyanyi dong,” ujar Narendra bangun dari tempat duduknya, “Something stupid nya Robbie Williams sama Nicole Kidman. Duet yuk Farhan! Kaya yang waktu itu pas kita di mobil.”

Farhan yang tentu saja tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini pun langsung setuju. Berakhir dengan keduanya duet lagu lawas itu.

Bahkan gak cuma itu aja, mereka berdua juga ada nari-nari tipis dengan Narendra yang beberapa kali nempel ke Farhan. Di tempat duduknya, Owen udah ngeliatin dengan muka yang super jutek.

Rahangnya mengencang dan tangannya sudah terkepal. Bahkan temen-temennya yang ngeledekin Farhan pun gak digubris sama dia. Reyhan udah antisipasi kalo aja temennya itu mau ngamuk, makanya tangannya dari tadi udah ngusap punggung Owen secara berkala.

Di sisi lain, Ten udah ketawa gak karuan liat Owen dan Narendra secara bergantian. Perilaku temennya itu perlu diacungin jempol. Emang bukan main deh sahabatnya yang satu itu. Kebukti jam terbangnya udah lebih lama.

“Kenapa sih?” Tanya Taeyong penasaran. Sebagai orang yang peka, sebenernya ada kecurigaan dalam diri pria itu untuk kedua sahabatnya. Dia tau ada yang lagi disembunyiin, tapi ya karena gak dikasih tau dia gak mau nanya, “Soal misi rahasia kalian lagi?”

“Duh temen lo tuh, Yong. Ada aja kelakuannya!”

“Ih jadi makin penasaran!”

“Perhatiin aja, nanti juga tau sendiri!”

Dan Taeyong melakukannya, sampai akhirnya matanya tertuju pada Owen yang terlihat seolah ingin melakukan pembunuhan berencana. Lalu matanya beralih kearah Narendra yang tampak tersenyum puas sambil kembali mendekatkan diri kepada Farhan dengan senyum meledek.

“Ohhhh anjing anjing!”

Ketika lagu selesai, Narendra sengaja gak gubris Owen sama sekali. Pria itu cuma berjalan ke kedua sahabatnya lalu berujar, “Gue mau ke toilet dulu ya!”

Dan tidak lama setelah lelaki itu pergi, ketika akhirnya ada orang baru yang mau nyanyi dan perhatian semuanya tertuju kesana, Owen menyusul.

“OMG INI SERIUS GAK SIH TEN?” Taeyong berseru heboh pada sahabatnya, “Kok gue bisa gak sadar sih?”

“Udah lo diem aja, nikmatin liat dua orang bego bertingkah.”