First Meeting.

Naura memilih untuk tidak menanggapi chat dari Wira, sebenarnya bukan dia yang tidak membalas, tapi lebih tepatnya Wira tidak membalas dm nya malam itu. dia masih bingung, apa yang membuat Wira tiba-tiba terobsesi mempunyai nomernya.

”ya gitu ji, gue kan jadi gimana gitu ya, lo tau kan kalo gue tuh tipe orang yang maunya ngejar bukan dikejar?” Ucap Naura setelah selesai bercerita dengan Jihan sesaat mereka menyelesaikan kelas pertama mereka.

Jihan hanya memasang senyum kecil kepada temannya, ”Emang lo udah yakin banget tuh si wira mau deketin lo?”

Omongan u membuat naura menyentil tangan jihan, ”Ya terus dia mau ngapain minta nomer gue kalo ngga mau deketin gue? ya gak?”

”yaaa bisa jadi gak sih, mana tau dia kaya satria juga suka koleksi squishy? atau lo diceritain satria suka squishy terus adeknya wira ternyata koleksi squishy terus dia mau merebut seluruh squish—“

Omongan jihan terpotong, tatkala namanya & naura dipanggil dengan sangat keras oleh seseorang.

”NAURAAAA, JIHAAAN”, dan saat mereka menoleh sudah ada satria disana.

dan, yang lebih anehnya, satria datang bersama cowo yang berperawakan tinggi, putih dan menjadi atensi seluruh masyarakat FIA pada siang hari itu.

”ITU WIRA BUKAN SIH?” bisik naura sambil menyenggol lengan jihan, dan bersiap untuk menjauh saat dugaannya benar.

Naura benar benar melihat secara seksama, ketika kedua orang itu sudah dekat, dia kemudian mengambil ancang ancang, ”ji, kalo udah selesai temuin gue di kantin aja ya”

”eh naura, mau kemana lo?” teriak jihan saat melihat Naura telah meninggalkannya sendiri disana.