Itu....

Haikal bersenandung di motor sambil menunggu kina yang tidak kunjung datang, beberapa kantong plastik menggantung di motornya, ya apalagi kalo bukan pesan pesanan kina.

Kina dengan hoodie dan celana tidurnya keluar dari pintu kosannya, as always dengan muka bangun tidurnya.

Maklum kecapean abis 2 hari kurang tidur selama diklat.

“Kin, kin cuci muka dulu kek, apa kek.” Celetuk haikal

“Ah sama lo doang, mana sini kal belanjaannya gue bawa masuk dulu.”

“Nih, bayar ya! Lu kabur gue sleding.” Ucap haikal

“Iya elah gue mah anaknya gak suka berhutang, bentar, tunggu sini, jangan pergi.” Balas kina sambil menenteng kantong plastik kedalam kostnya.

“Ya ogah banget gue pergi, lo aja belom ganti uang gue.”

—- Setelah beberapa saat, kina kembali keluar sambil menutup setengah mukanya.

“Kenapa anjir ditutup? Tadi juga gue udh liat muka ileran lo.”

“Nhih..uangnyah..dah sana pulangh.” ucap kina dengan suara yang aneh karena dia menutup setengah wajahnya dari hidung sampe mulut.

Haikal mengangguk dan mulai menaiki motornya kembali, namun anehnya sebelum pulang haikal melirik kina lagi, dan mendapati warna merah di jari kina. Haikal pun menarik tangan Kina yang menutup wajahnya

Alangkah kagetnya haikal saat darah segar mengalir dari hidung kina

“Haikaaaal.” Teriak kina karena kaget.

“Kin..berdarah.” Ucap haikal

“Iya gue tau, makanya gue tutup, udah ah lo pulang sana, makasih ya.” Ucap Kina sambil mengusir haikal dari kosannya

“Kina, lo sakit, ayo ke dokter dulu itu hidung lo berdarah.” Ucap haikal khawatir

“Gue gapapa ekal. Kecapean aja.”

“GAPAPA GIMANA ITU BERDARAH? LO PIKIR BERDARAH ITU GAPAPA HAH?!” Teriak haikal yang membuat kina kaget.

Kina terdiam mematung sesaat setelah haikal berteriak.

“Sorry.” lanjutnya.

Kina menadahkan kepalanya keatas, mencegah darahnya mengalir lebih deras.

“Gu-e, ga-papa, lo pulang aja kal.” Ucap Kina terbata

Bukan mengikuti perintah kina, haikal malah kembali memarkirkan motornya.

“Udah diem, ayo gue anter ke ke kamar lo, tenang gue gak ngapa ngapain, lo istirahat, biar gue bersihin darahnya.”