Late.

Mobil para lelaki itu tiba dibandara sekitar 18 menit setelah chat terakhir dari Oca.

Jeffrey ditemani Wira langsung berlari menuju tempat yang Oca bilang, mereka berlari sekuat tenaga, berharap bisa bertemu dengan perempuan itu, dan memberikan buktinya.

—— Mereka sampai di tempat yang di instruksikan oca, namun.

“Maura mana?”

“Lo telat 1 menit, Maura barusan aja masuk”

Jeffrey langsung terjongkok lemas dengan nafas terengah-engah.

“Gue—mau kasih bukti ke dia—“

Teman teman maura yang disana kemudian menoleh ke arah Jeffrey, penasaran apa yang dimaksud oleh Jeffrey.

“Bukti—kalau anak yang dikandung gabby itu bukan anak gue, gue harus kasih tau ke dia.”

Pernyataan itu sukses membuat mereka kaget, sebuah bukti besar yang terlambat untuk diketahui oleh Temannya yang sudah berada didalam dan bersiap berangkat.

“Jeff maura mana?” Tanya Ten yang baru saja tiba.

“Udah masuk, kita juga ga sempet ketemu.” Jawab Wira.

Jeffrey yang masih terduduk lemas kemudian didekati oleh Oca.

“Lo mesti kabarin maura kabar ini, setidaknya sebelum dia berangkat biarin dia tenang dengan kabar baik ini, mungkin dengan kabar baik itu bisa ngerubah dia buat balik kesini lagi nantinya, dan Ini, ada surat titipan dari Maura buat lo.” Ucap Oca sambil menyodorkan sepucuk surat yang dibungkus amplop coklat dengan tulisan

Dear, Jeffrey Jefandra

“Gue bisa hubungin dia?” Tanya Jeffrey

“Coba aja lo kirim pesan ke dia, bisa jadi hp nya masih aktif, atau nanti dia bakalan baca kalau udah sampe.”

“Tapi gue di block.”

“Dia udah lama unblock lo.”

Jeffrey kemudian buru buru mengetik sesuatu di hp nya, mengirimkan ke orang yang dia sayang tersebut.

“Oh iya, maura pesen kalo mau baca suratnya setelah dia ngabarin ke gue kalau dia udah sampe. Jadi lo bisa buka suratnya sekitar 7 jam dari sekarang.”