Diluar, mobil yang berisikan Taeyong, Mark, Haechan tiba ditempat kejadian.

Saat Taeyong keluar dari mobilnya, alangkah kagetnya dia melihat siapa yang dibawa keluar dari sana.

Ya, Juwo.

Adik kandungnya itu melakukannya lagi.

“Juwo—“ suara pelan keluar dari mulut taeyong saat melihat adiknya dipaksa masuk kedalam mobil polisi.

“Lo kenal bang?” Tanya Mark

Namun, pertanyaan itu tidak dihiraukan, taeyong kemudian mengikuti arah darimana polisi itu keluar.

——-

Doyoung mempertemukan bibir tebalnya dengan bibir tipis milik Melody disana.

Terhanyut dalam tautan satu sama lain, Melody menutup matanya, menitihkan air matanya sekali lagi.

Melody meremas ujung baju Doyoung disana, Doyoung menarik tubuh Melody, agar lebih mendekat dengannya.

Dirasa selesai dengan keinginannya, Doyoung melepaskan tautan mereka, menatap Melody disana dan tersenyum.

“Maafin gue ngelakuin itu disaat kaya gini, tapi asal lo tau, ciuman itu buat ngehapus semua perlakuan juwo ke lo tadi. Dan itu sebagai tanda kalo lo sekarang milik gue, terserah jawaban lo apa tapi inget, lo layak buat seseorang, termasuk gue, dan jangan berfikiran untuk mati lagi. Karena gue gabakal bisa hidup kalau lo ngga ada di dunia ini, Melody.”

Aneh rasanya bagi Ody menatap Doyoung saat ini. Tak ada rasa benci atau amarah yang menyelimutinya sesaat Doyoung melakukan hal tersebut.

Ody kemudian kembali mengeratkan pelukannya kepada Doyoung.

Namun Disisi lainnya, Ada sepasang bola mata yang melihat dan merekam didalam Ingatannya dan tersenyum bahagia disana.

Thank's Doy. Kalau gini, gua tenang untuk ninggalin Ody sendirian. Walaupun gue belum sempet ngutarain perasaan gue ke Ody dan mungkin ngga akan pernah, tapi Gue yakin Ody akan baik–baik aja dan bakalan bahagia sama lo.

“Bang mau kemana?” Tanya haechan saat tiba didalam melihat doyoung dan Ody berpelukan, dan melihat taeyong hendak meninggalkan ruangan tersebut.

“Sampein ke Ody ya chan, kehidupan gue terlalu jahat sama dia, bahkan keluarga gue banyak salah sama dia, gue ngga sanggup bahkan ngeliat dia dari jarak jauh, tolong sampein ke dia, kalau gue pamit. Gue mungkin ngga akan pernah kembali lagi.” Ucap Taeyong kemudian meninggalkan ruangan itu untuk pergi jauh, ntah kemana.