Pesan.

Sesuai janjinya, hanif benar-benar mengantarkan barang titipan Adit. Barang tersebut terdiri atas Handphone Adit, dan kotak yang ntah isinya apa bila tidak tahu.

“Hanif, dia beneran ngga bawa hp sama sekali?” Tanya Bila

“Bawa, tapi dia ganti semua nomornya, dan dia bilang, dia bakal ngehubungin kita nanti.”

“Adit bakal ngehubungin gue gak?”

“Liat nanti aja ya bil, pasti sih kalo kata gue, tapi intinya lo dengerin aja itu yang ada di hpnya Adit, gue balik ya.” Pamit Hanif.

Setelah Hanif mengantarkan titipan Adit kepada Bila, ia langsung naik menuju kamarnya, mengunci pintunya, menutup gorden dan jendelanya serta mematikan lampu utama, dan menghidupkan lampu redup yang ada dikamarnya.

“Adit, lo beneran ninggalin gue ya?” “Gue kan belom bilang putus dit?” “Masih ada kemungkinan kita balik gak ya dit?” “Adit maafin gue gak percaya sama lo ya dit.”

Omongan-omongan bila kepada dirinya sendiri itu diikuti isak tangis, iya lagi-lagi dia menangis, dia menangis karena terlalu bodoh menyianyiakan orang baik seperti Adit.

—— Setelah lelah menangis, Bila kemudian mulai mendekati barang titipan Adit.

Yang pertama dia lakukan adalav membuka kotak pemberian Adit yang sedari tadi menarik perhatiannya.

Tidak ada apa-apa disana, hanya berisikan tulisan

”Kalau sudah baca ini, buka voice memo di handphone ku ya bil? password hp ku tanggal ulang tahun kamu, dan akan selalu begitu”

Kata-kata itu, lagi lagi membuat Bila menangis, memang hal kecil, tapi maknanya bisa membuat Bila menjadi orang yang paling menyesal seumur hidupnya.

Bila kemudian membuka voice memo yang ada di hpnya Adit, dia memasukkan tanggal ulang tahunnya, dan benar terbuka.

Dengan tangan gemetar, bila mengambil earphonenya untuk disambungkan ke hp Adit dan mengklik 1 voice memo yang diberi judul “Untuk Bila”

”Hai, Bila..” Bila, aku sayang kamu. Bila, aku sayang banget sama kamu. Bila, selama aku hidup, tau ga apa yang bikin aku beruntung terlahir ke dunia? Ada 2 hal, yang pertama lahir dari rahim mamaku, dan juga ketemu sama kamu. Itu jadi hal yang paling aku syukuri selama aku hidup, lebay ya? tapi begitu adanya.

Bila, aku harap kamu denger ini ngga meneteskan air mata ya? Karena disini aku mau liat kamu senyum karena denger suara aku, bukan nangis, janji?

Bukannya tersenyum, Bila makin terisak.

Bila, aku minta maaf ya, mungkin selama aku deket atau bahkan pacaran sama kamu, ada hal yang ngga pernah aku ceritain. aku cuma takut, takut kamu ninggalin aku setelah tau latar belakang keluargaku.

Bila, maaf ya kalau aku bohong, jujur aku sama sekali ngga maksud apa apa, aku cuma takut, lagi lagi aku takut bil, aku takut kehilangan kamu. aku paham betul kenapa kamu kecewa sama aku, bahkan aku sendiri kecewa bil sama diriku, kenapa aku gak pernah bisa jujur ke kamu.

Bil, keluargaku gak seperti keluarga kebanyakan, aku hidup sama papa yang ngga peduli ke aku sama sekali, aku dituntut untuk selalu bertanggung jawab atas apapun, diluar itu perbuatan aku atau tidak, aku selalu dianggap lemah karena selalu mengiyakan kemauan papa, aku coba buat bertahan, tapi ternyata aku ga sanggup, bil.

Aku tau, pilihan aku sekarang jatohnya egois, tapi aku pergi bukan untuk lari dari semuanua bil, tapi aku mau buktiin dulu ke papa kalo aku bisa bertahan bahkan tanpa bantuan dari papa sendiri. Tapi jangan khawatir, disana, ditempat baruku nanti, aku masih tetep sekolah kok bil, lanjutin sisa kuliahku disini, jadi kamu jangan khawatir soal aku oke? eh salah ngga sih kalo aku bilang kamu jangan khawatir? Atau emang udah ngga mau khawatir sama aku bil? ngga ngga aku becanda.

Bil, aku tau ini bertele tele, tapi sekali lagi aku minta maaf ya kita harus begini karena aku, kalo kamu ngga pacaran sama aku mungkin kamu gabakal ngerasain kecewa segini beratnya ke laki-laki bil.

Bil, selama aku pergi, lakuin apapun yang bikin kamu bahagia ya? Jangan sedih, aku gak mau liat kamu sedih.

Aku tau ini bakal ngeberatin kamu, tapi kalo misalnya kamu nemu yang lebih baik dari aku, sama dia ya bil, aku mau kamu bahagia, aku gak mau kamu sedih, aku mau liat kamu senyum, ketawa

Aku ngomong kaya gini karena aku sadar, mungkin ketidakhadiran ku bisa ngebuat kamu lebih bahagia disana, tapi percaya bil, aku bakal balik, aku janji. Kalau sisa umurku ada, aku pasti bakal balik, nemuin kamu, aku balik untuk kamu. Tapi, aku gak bisa janji kapan aku balik ke kamu bil

Tapi, kalau ada orang yang bisa bikin kamu bahagia daripada aku, aku ikhlas bil, karena jodoh ngga ada yang tahu kan? Intinya aku ngga nyuruh kamu nunggu aku, dan aku gak bisa janji juga kita bisa ketemu lagi atau tidak, tapi aku tetap berusaha ngewujudin itu. tapi sekali lagi kalau takdir emang nyatanya untuk kita, kita pasti akan ketemu lagi untuk bersama kan bil?

Bila, sekali lagi, maaf, maaf dan maaf ya bil, aku tau aku adalah cowo bodoh yang cuma bisa bikin kamu sedih, cowo yang bikin kamu kecewa, aku minta maaf bil.. Maaf kalau rekaman ini terlalu panjang, sebenarnya masih banyak hal yang mau aku sampein, tapi ngga bisa aku sampein sekarang.

cantikku, jaga diri baik-baik ya disana, janji sama aku kalau kamu akan selalu bahagia ya? Jangan pernah nangis, kamu harus senyum, kamu cantik kalau senyum, bil, cantik banget see you when i see you, bila aku sayang kamu

Ucapan aku sayang kamu menandakan rekaman suara panjang dari Adit berakhir. Suara rekaman itu digantian dengan suara isak tangis yang sangat kencang sedang mengisi ruang kosong tersebut. Bila kali ini, benar benar merasa kehilangan.

“Adit..” “Aku sayang kamu juga lebih dari apapun” “Aku tunggu kamu, Adit..”