captain badge.

rui melambaikan tangan sesaat setelah ia melihat siluet tampan dari balik lift gedung auditorium yang baru saja terbuka tiga menit lalu.

semenjak saat itu yang ada di dalam pikirannya adalah, tampan. sosok dihadapannya sangat tampan.

otaknya bahkan tidak berfungsi untuk sementara sanking terkejutnya dengan presensi tinggi yang kian mendekat.

“kak rui?” suara baritonnya menyapa sopan. seperti yang rui bayangkan, tinggi, wangi, sopan, berkulit pucat lengkap dengan hidung bangir yang menjulang tinggi.

rui yang tidak dapat menyembunyikan ketertarikannya terhadap visual isaiah hanya mampu membeku dengan pipi memerah, 

i-iya gue rui. isaiah kan?“ 

si blonde mengangguk, “ini captain badge nya” ucap yang lebih pendek sembari memberikan ban tangan kapten kepada yang bersangkutan dengan pandangan yang mengarah lurus kebawah.

isaiah yang memperhatikan gerak gerik rui hanya mampu termenung bingung karena rui sepertinya tidak tertarik untuk berbicara lama dengannya.

terbukti dengan arah pandang rui yang berlawanan dengan tempatnya berpijak, ”terimakasih banyak kak, saya pamit duluan” 

rui mengangguk, sudut bibirnya yang kian terangkat kini mendadak pupus saat isaiah mulai menjauh dari arah pandangnya, namun sebelum kaki panjang itu berlalu sempurna dari sana—

ISAIAH!

sang empunya nama berbalik, mengetapkan pandangannya pada si pemanggil yang tersenyum di belakang sana,

semangat!!!

rui dengan percaya dirinya menyemangati pemuda tampan yang baru dikenalnya kurang dari 24 jam sembari mengepalkan kedua tangan mungilnya keatas seperti sedang menyuarakan semangat pada sosok di depan lift.

sedangkan yang disemangati mendadak tersenyum manis hingga matanya menciptakan lengkungan bulan sabit yang indah sembari menggerakan bibir perlahan, “terimakasih, kak rui.”