mama, I'm not sober anymore.

isaiah tidak menemukan rui dimana pun melainkan di depan parkiran studio yang sedang menunduk sembari terisak pelan dengan tudung hoodie yang ia pinjamkan.

hei?” isaiah menyapa pelan, menepuk pelan pundak rui yang sedang menghapus air matanya sembari memeluk perut ratanya perlahan, “kenapa, hm? kenapa nangis” tanya nya lagi dengan gesture tubuh yang bergerak memeluk tubuh rui dari samping.

rui menyandarkan kepalanya pada pundak isaiah sembari berbisik lirih, “nggak mau pulang, takut…

isa mengerinyit heran, mengapa tidak mau pulang? setahu nya rui nyaman sekali berada di rumah, karena dulu saat mereka masih baik baik saja dan jauh dari semua permasalahan, isaiah tidak pernah menemukan lelaki itu dimana pun kecuali di rumahnya,

“kenapa nggak mau? lihat aku coba” isaiah meminta dengan nada halus, telapak tangannya menghadapkan wajah rupawan rui guna ia selami netra bintang nya, “kamu kenapa? kalau kamu nangis terus, aku juga ikut sedih.” ujar isaiah sembari membawa tubuh mungil rui dalam pelukan hangatnya.

namun rui belum mau berbicara apapun, dengan telapak tangannya yang bergetar setengah mati, pria aries itu memberikan handphone nya kepada isa. saat telepon genggam tersebut sudah berpindah kepemilikan, isaiah tidak dapat melihat satu pun hal baik terpampang pada layar putih tersebut kecuali beberapa kata makian yang terlontar dari bilik percakapan rui dengan seseorang yang ia panggil ‘papa

“nggak mau pulang, takut sama papa. aku nggak mau kamu dipukul juga..”