morning, na

warn : lowercase, cringe.

usai mendapat pesan dari isaiah bahwa pria itu telah tiba di depan pagar rumahnya, rui bergegas mengambil backpack nya kemudian menyambangi sosok manusia tampan yang sedang menunggu nya di depan mobil,

“hi? good morning, pretty” sapa isa, tungkai panjangnya berjalan menuju pintu penumpang guna membukakan pintu untuk sang terkasih. namun sebelum rui dipersilahkan masuk mereka menyempatkan diri untuk saling memeluk, kebetulan udara di pagi hari biasanya membuat suhu badan menurun.

“good morning too, isaiah.” rui balas menyapa, tangannya terletak dengan apik di belakang tubuh isa bergerak mengusap pundak lebar itu perlahan turut merasakan kehangatan dari pelukan yang mereka berikan untuk satu sama lain.

sepuluh menit berlalu digunakan dengan baik oleh kedua sejoli ini sampai salah satu dari mereka berinisiatif membuka pintu penumpang kepada seorang yang lain, “silahkan cantik” katanya sopan.

rui yang menjadi sasaran kemanisan isaiah pagi hari ini melebarkan senyum inda tiada henti, “terimakasih”

isaiah mengangguk. lelaki taurus itu kemudian berjalan menuju kemudi, memakaikan safety belt kepada sosok yang dipuja nya barulah tangannya terulur mengambil sesuatu yang terletak di kursi penumpang bagian belakang, seikat bunga tulip ungu dan biru yang di kombinasikan menjadi sejumput bouquet yang indah, “beautiful flower for the one and only beautiful person I adore after bunda, rui nara” katanya tulus setelah menyerahkan bouquet tersebut kepada rui yang diterima dengan senang hati,

oh my… masih pagi astagaaaa. kenapa repot repot sih?!” tingkahnya seakan akan marah dan tak suka padahal seikat bunga cantik tersebut tetap diterima dengan baik disertai ucapan terimakasih dan ungkapan kagum tiada akhir.

“I think I made mistake before by saying those words you don’t want to heard and read. I’m so sorry bae.” ungkap yang lebih muda sambil menggengam jemari lentik rui diantara jemari panjangnya.

what a romantic morning, eh?