there's something between.

warn : implied cheating.


penasaran dengan apa yang terjadi pada isaiah dan juga rui hingga mereka nekad untuk sampai pada titik ‘makan bersama’ bahkan yang lebih muda sudah berani melakukan gencatan pendekatan dengan menebar afeksi sehangat musim semi?

flashback— aula after eat.

14.50 PM

isaiah dan rui terjebak dalam keheningan selama beberapa menit, kala isaiah melontarkan sepotong kata yang mampu membuat rui salah tingkah, indah katanya. hei! bahkan para submissive dan perempuan mana pun akan berbunga bunga jika di puji demikian.

huh?” rui membeo sebentar, melepaskan genggaman isaiah pada pergelangan tangannya sebentar sebelum, “maaf? kamu ngomong apa tadi? aku nggak denger” katanya basa basi.

isaiah yang menemukan sikap salah tingkah dari balik ucapan rui hanya tersenyum singkat, merapihkan surai rui yang melambai halus “kamu dengar na, kamu cuma salah tingkah.” katanya.

mendengar ungkapan isaiah yang menurutnya tepat sasaran, rui dengan cepat mengalihkan pandangannya ke lain arah, lelaki mungil itu bahkan terlihat buru buru memberesi barang barangnya untuk kembali ke dalam aula, “is there someone else na? do you have someone special right now?” —isaiah malas berbasa basi.

jadi, dengan kesempatan yang ada lelaki taurus itu menahan lengan rui cepat sebelum lelaki mungil itu mangkir dari hadapan. menyatakan keinginannya dengan sungguh untuk mulai mengenal rui lebih jauh.

isaiah itu laki laki yang cukup jarang berkencan, sekali berkencan pun waktu yang dibutuhkan untuk mendekati dan melupakan orang tersebut bisa dikatakan sangat lama. isaiah bukan tipe orang yang cepat ‘mengalihkan’ perhatiannya kepada orang lain disaat dia sudah memilih seseorang untuk dijadikan tujuan hidup.

bungsu dari dua bersaudara itu juga merupakan sosok yang tidak neko neko dalam mengungkapkan perasannya, dia bukan tipikal orang yang ragu dengan dirinya sendiri. meskipun tergolong pemalu dan jarang bergaul, tapi isaiah tidak pernah gagal dalam memikat hati wanita / para submissive.

“kenapa nanya?”

rui menyadarkan isaiah dari lamunannya. dominan yang sedang menggengam tangannya tanpa sadar itu seketika memfokuskan perhatian penuh kepada si lawan bicara, “I’m willing to know you more. I’ll dedicated my time for you, and I want to stay beside you if you say yes to me. So, can we?” tanya nya dengan sungguh sembari memaku netra rui dalam, menanti jawaban.

sedangkan yang diajukan pertanyaan mendadak hanya terdiam tidak harus menjawab apa? rui memiliki silas disisinya sekarang, tapi hatinya bukan lagi milik pria dewasa itu. isaiah datang sebagai seseorang yang bisa ia katakan sebagai, payung teduh disaat ia membutuhkan sombar dikala sinar matahari meniris.

“na?” isaiah memanggil namanya saat merasa rui mulai tidak fokus hingga wajahnya terlihat memelas,

“yes. yes you can. please me with everything you can do, I’ll wait.”

namun setelah itu, jawaban yang cukup mengejutkan dilontarkan oleh rui nara hingga membuat isaiah menampilkan eye smile terbaiknya, “really?”

rui mengangguk, “yes isaiah, I’ll wait for you, for us.”

dengan begitu, jelas sudah. rui akan berusaha secepat mungkin untuk melepaskan silas lalu mulai mengejar tujuannya bersama isaiah, menjadi sepasang kekasih. walaupun kedengarannya tidak mudah, namun rui ingin mencoba.

bagaimana dan apa pun resikonya, rui memilih untuk egois. dia harus menjalani hidup dengan seseorang yang ia kehendaki, bukan pilihan dari siapapun melainkan dirinya sendiri.