three
jungwon khawatir, sangat khawatir jika kakak kelasnya itu kenapa-kenapa setelah melihat tweet yang sunoo kirim.
kini dia tengah mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumah sunoo, tidak peduli dengan langit yang mulai menurunkan rintikan hujan.
saat telah tiba di perkarangan rumah sunoo dia langsung melepas helm dan turun dari motornya dan segera masuk ke dalam rumah.
rumah sunoo gelap, seperti tidak ada siapapun di dalamnya. mungkin orang tua sunoo belum pulang dan kakaknya sedang tidak di rumah.
“KAK SUN!” teriaknya sembari menaiki tangga ke lantai dua tempat kamar sunoo berada.
tok tok tok
jungwon mengetuk pintu kamar sunoo pelan, “kak sun lo di dalem?”
tok tok tok
sekali lagi namun tidak ada jawaban apapun dari dalam, hingga jungwon terpaksa membuka pintunya tanpa ijin dari sang pemilik kamar.
“kak sun—” ucapannya terpotong dengan sunoo yang langsung memeluknya erat.
tangannya yang masih mengambang di udara membalas pelukan yang lebih tua, badan sunoo bergetar karena menangis.
dia mengelus punggung sunoo pelan, lalu melangkahkan kakinya menuju kasur dengan sunoo di pelukannya.
setelah sampai di pinggir kasur jungwon berusaha melepaskan pelukan sunoo, “kak lepas dulu, kalo gini gue ga bisa liat muka lo.”
sunoo menggeleng cepat lalu berujar lirih, “gamau, gue lagi jelek.”
“ya udah nangisnya diselesain dulu biar ga sesek. gue temenin sambil gue puk puk,” kata jungwon sambil menepuk-nepuk kepala sunoo pelan.