write.as

library study session "seok!" wooseok menoleh ke belakang dan tersenyum meliat seungyoun berjalan ke arahnya. "kenapa, seungyoun?" "bisa gak aku ikut kamu belajar di perpus? soalnya ada yang aku gak paham waktu pelajaran kimia tadi." wooseok mengernyit kening, heran. masa gak paham. seungyoun kan ace banget dalam kimia, markah selalu 95 ke atas. "bisa gak, seok?" "bisa kok, bisa. ayo ke perpus." wooseok dengan naifnya mengiyakan. gak tau aja pelajaran kimia tadi memang udah seungyoun hadam sebulan yang lalu. - wooseok mengambil tempat duduk di bahagian tengah meja. perasan yang seungyoun masih belum duduk, dia mendongak melihat seungyoun. "kok gak duduk sih, seungyoun?" seungyoun melihat wooseok tidak percaya. masa disuruh duduk semeja sama kanebo pucat yang notabenya rival dia selama 3 tahun lamanya. "kok ada dia sih, seok?" giliran seungyoun yang tanya. "lu yang ngapain di sini?" seungwoo mengeluh. pikirnya bisa belajar secara aman, malah ada rubah bacot datang. "maaf seungyoun, aku lupa bagitau. aku udah janji sama seungwoo buat belajar, aku minta dia ajarin aku matematika. maaf juga woo, tadi seungyoun mau ikut soalnya dia gak berapa paham sama pelajaran kimia yang barusan pak jae ajar." seungwoo dan seungyoun bertatapan. seungwoo tau banget seungyoun sebenarnya niat mau modus dan seungyoun tau seungwoo mesti pengen berduaan sama wooseok di perpus. "kenapa? kalo gak jadi, udah pergi sana." usir seungwoo gak ada halusnya. "cih, siapa bilang gue mundur?" seungyoun menarik kerusi dan duduk di hadapan seungwoo. jadi sekarang kedudukan mereka, seungwoo dan seungyoun yang duduk berhadapan dengan wooseok yang duduk di kepala meja.