write.as

of illicit affairs, clandestine meetings, and stolen stares

"si pasha menghayati banget kalo nyanyi." "ini lagu apa judulnya dah?" "sephia kalo nggak salah." "kekasih gelapku, bego." "ohhh pengalaman hidup nih. selingkuhan dia kan pramugari." "seriusan lu? denger dari mana?" "udah rame kali. liat aja, bentar lagi juga cere." "jangan percaya si sehun. bentar lagi dia bakalan cerita sama lu kalo si pasha juga mau nyalonin jadi wakil rakyat." "gue mau request lagu ah! bisa nggak ya?" "yang, mau *request* lagu bisa nggak? yang? yang?" suara jongin dan gebukan drum rowman seperti membawa wonwoo kembali ke aula dimana mereka berada saat ini. ia memutar kepala dan membalas sang kekasih yang minta diperhatikan. memasang wajah senetral mungkin demi menyembunyikan fakta bahwa dirinya baru saja mencuri pandang ke arah seseorang. "sorry nggak denger. kenapa, bang?" balas wonwoo, setengah-berteriak. suaranya ditelan penonton yang ikut bernyanyi. "sehun mau *request* lagu katanya!" seru jongin balik. "lhah kok gue?" protes sehun. "bisa sih, tapi khusus lagu religi. gue bilangin sini." "nggak jadi deh. mau seneng-seneng malah inget dosa." wonwoo tertawa bersama grup mereka yang terdiri dari dirinya, jongin, sehun, junmyeon, dan teman jongin yang lain—dia nggak ingat namanya. ponsel wonwoo bergetar. *mingyu:* *-lagunya pas banget* *wonwoo:* *-haha iya...* *mingyu:* *-you look pretty tonight* *-blue looks good on you* *wonwoo:* *-thx but i already know :p* *-wish you were here* *mingyu:* *-look who's behind u* *wonwoo:* *-u crazy* *mingyu:* *-am i too close?* *-kamu wangi* *-kayak bayi* *-pngn ndusel* *wonwoo:* *-coba kalo berani :p* *mingyu:* *-is that a challenge?* *-nu* *-ke rooftop yuk* *-aku punya kuncinya* *wonwoo:* *-really??* *-but how :o* *mingyu:* *-i have my way* *-yuk* *-bentar aja* *wonwoo:* *-kamu duluan* "bang! jangan kemana-mana ya. ada urusan bentar!" tanpa menunggu balasan, wonwoo berputar dan menembus lautan mahasiswa yang menikmati pertunjukkan. beberapa menggerutu ketika diterobos oleh langkah tergesa wonwoo. dibalik pohon besar pertama yang ditemuinya, tangan wonwoo ditarik kasar. "nu! sssh, it's me," wonwoo menyimpan kembali tinju yang siap melayang ketika sosok mingyu yang besar muncul dari bayangan pohon yang gelap. "ngagetin aja sih kamu." yang diprotes hanya tertawa. mingyu melepas jaket yang dia pakai dan memakaikannya pada wonwoo. menyisakan selembar kaos hitam lengan pendek yang memeluk badannya dengan apik. mendadak, wonwoo gagal fokus. "buat apa?" wonwoo bertanya. merasa aneh namun membiarkan mingyu mendandaninya seperti bayi besar. "jaga-jaga aja," balas mingyu sebelum memakaikan tudung ke kepala wonwoo. ia tersenyum geli. wajah wonwoo kini separuh-hilang. "yuk." bergandengan tangan, pasangan itu menyusuri tangga demi tangga gedung kosong dimana pengunjungnya sebagian besar kini berkumpul di aula besar. tertawa-tawa dan sesekali berhenti karena wonwoo sudah nggak sabar ingin mencium mingyu-nya. "masih penasaran kunci itu dapet dari mana," ujar wonwoo sambil memperhatikan mingyu yang berkutat dengan kunci pintu yang akan membawa mereka menuju atap gedung. mingyu, wajahnya tengil, nggak menjawab dan akhirnya berhasil membuka pintu tersebut. *they kissed and kissed and kissed. all tongue and clashed teeth. one leg between the others;* ciuman mereka nggak pernah sepanas ini. *blame the stars who watch them tonight.* *wonwoo is a passionate lover, a faithful one.* nggak ada toleransi bagi ketidaksetiaan. wonwoo yang dulu akan terbahak dan mengutuk wonwoo yang sekarang. namun bibir itu seolah menariknya lagi dan lagi dan membuat wonwoo lupa segalanya. nggak ada jongin atau sampah masa lalu mingyu yang sejak awal membuat wonwoo ingin melarikan diri. semua samar sekarang ketika bintang terlihat lebih dekat dimana ia berdiri aman dalam pelukan mingyu saat ini. beda dengan di tempat mereka, di sisi lain, dunia masih berputar. makin larut makin indah. mahasiswa masih terus berdatangan. suaranya terdengar sayup sampai ke tempat mereka berada. wonwoo berjalan ke tepi balkon dan bersandar pada *railing*. mingyu di belakangnya, memeluk. *"how's your day?"* buka mingyu, mengamati bintang sambil memeluk bintangnya sendiri. wonwoo mendesah. "capek—*better now with you*," jawabnya. "kesana sini. ngurus final. tur anak SMA—sibuk. padahal gue tuh aslinya bukan panitia." "kok bisa?" "panjang ceritanya." "dipendekin dong," bujuk mingyu. "ke tempatku yuk, nu." apartemen mingyu. tempat dimana wonwoo menggaris batas. tempat dimana semuanya berakhir bahkan sebelum dimulai. "ngapain?" tanya wonwoo, sedikit memutar kepala ke arah mingyu. *"nothing, i promise i won't do anything,"* mingyu merayu. *"just cuddling, maybe? watching movies and playing with your hair until you fall asleep..."* terdengar sangat menggoda di telinga wonwoo tapi... "ah...*sorry*, mingyu," suara wonwoo terdengar hati-hati. "tapi gue udah janji nemenin bang jongin skripsian..." respon mingyu tidak begitu baik. ia mengetatkan pelukan di pinggang kecil wonwoo dan menghujani rahang dan pipinya dengan ciuman. "nggak mau balikin kamu. benci liat kamu sama dia." *"i'm so sorry,* mingyu. lain kali ya?" "kapan ya bisa jalan bebas sama kamu?" tanya mingyu, menebak-nebak sendiri. yang sebenarnya ingin ia tanyakan adalah; *kapan kamu mutusin dia?* wonwoo tidak menjawab. pintu di belakang mereka menjeblak terbuka dan sepasang pemuda-pemudi masuk dengan tertawa-tawa. mingyu buru-buru menyembunyikan wajah wonwoo. "oops, udah ada yang pacaran," kata si perempuan, mereka lalu pergi secepat mereka datang. entah menertawakan apa. itu tanda bagi wonwoo untuk segera kembali. "balik yuk, dia pasti nyariin." mingyu melepas kepergiannya dengan senyum getir. wonwoo mencium bibir mingyu sekali—dua kali—tawar mingyu dan berjalan beiringan ke aula besar yang semakin ramai. mereka berpisah di balik pohon besar tadi. sementara mingyu berjalan ke mobilnya, *going back to his lonely place where wonwoo doesn't exist and call it a day.* "lama banget. dari mana?" wonwoo menyelinap dan kembali ke sisi jongin. mengelak ketika sang kekasih coba menciumnya. kecupan mingyu masih terasa di bibirnya dan wonwoo ingin tetap begitu. paling tidak untuk malam ini. maka wonwoo berbohong seperti biasa. "ambil jaket, dingin."