Sesi Dokumentasi — “Segini dulu diskusi sama bagi job-nya. Thanks udah pada dateng!” seru Nicky dengan lantang selaku koor divisi acara kepada seluruh anggotanya. “Inget-inget jobdesc kalian apa dan gue harap kita bisa kerjasama buat nyicil sedikit-sedikit biar di rapat selanjutnya ada yang udah kelar. Kalo ada apa-apa langsung chat gue aja di grup acara atau bisa hubungi koor per-bidang. Bidang kenal kampus ada Toptap dan bidang pengisi acara ada Jane.”

“Eh iya bentar jangan dulu bubar,” sambung Nicky dengan cepat, memberhentikan anggotanya yang sedang bersiap-siap beranjak pergi dari tempat itu, “Kita ke depan lagi buat foto bareng seluruh panitia. Biasalah dokumentasi.”

Mix dan Nanon mengerang. Mereka pikir setelah Nicky menyudahi rapat beberapa saat lalu, mereka dapat segera bertemu kasur empuknya di rumah. Bagaimana mereka tidak kelelahan, mereka sudah duduk selama hampir 4 jam sambil memutar otaknya untuk berfikir mencari solusi masalah di bidang pengisi acara. Tampaknya acara bertemu kasur harus tertunda sedikit lagi karena mereka sudah digiring maju ke depan untuk berfoto bersama.

“Capek banget tapi akhirnya kelar juga rapat hari ini.” bisik Metawin kepada Nanon, Love dan Mix tanpa sedikitpun berbohong, “tapi seru sih bisa berkontribusi ke event ini hehe”

“Itu elo. Gue bodo amat, ah anjir.”

Metawin tertawa renyah sambil menghadapkan tubuh bongsornya ke depan Mix di belakangnya. Mix benar-benar sedang dalam mode badmood. Namun tak lama berselang, wajah kusut Mix berubah menjadi ekspresi kebingungan. Ia menautkan kedua alisnya heran seraya menatap lurus ke sisi sebelah Metawin. Dan sekarang, wajah si adik dari ketua BEM KM tersebut tampak sama bingungnya dengan ekspresi Mix.

Ada wangi sabun lifebuoy merah kembali menguar di hidung Metawin.