Semuanya sudah selesai di sana.

Di sana aku duduk termenung, teringat akan dirimu dan segala tentang kita; bagaimana jemarimu dan jemariku bersatu dengan sempurna, Indomie Kari dengan kuah kental dan sedikit rawit serta bawang putih yang sering kita bagi di kala hujan, semerbak parfummu—vanilla dengan sedikit aroma buah-buahan—yang tampaknya tidak ingin lenyap dari dari ingatan.

Di sana. Tempat kita pertama dan terakhir bertemu. Entah mengapa kau memilih tempat ini sebagai tempat terakhir kita. Mengapa, Sayang? Dengan sorot matamu kau tatap aku. Kau akhiri semua. Tidak ada lagi cinta, tidak ada lagi sayang. Semua telah lenyap begitu saja, hilang tanpa jejak.

Di sana, kuharap, kau akan duduk menungguku. Dengan senyum manismu, cantik, seperti dulu. Namun berubah sudah raut wajahmu. Tak ada lagi mata berbinar, dengan penuh cinta, menatapku. Tak ada lagi senyum tersungging. Tak ada lagi genggam erat tanganmu, tak ada lagi hangat pelukmu. Tak ada lagi hadirmu menemani dingin malamku.

Semuanya sudah selesai di sana.

Samael [Minggu, 6 November 2022, 10:05 Pagi.]