sorryclosed

Jam menunjukan pukul 05.00, silla bergegas untuk wudhu, setelah wudhu silla sholat subuh, sekitar 7 menit ia selesai sholat.

“Gua lupa kan gua belum kerjain pr abang, sekarang aja deh kerjainnya.“kata silla ngomong pada dirinya sendiri.

Sekarang sudah pukul 06.00, dan silla langsung bersiap² untuk pergi ke sekolah.

“Mah,pah,bang, adek berangkat dulu ya” silla pun menyalami tangan kedua orang tuanya, tetapi belum sempat ia berpamitan, ia pun langsung di dorong oleh mamah nya.

“Ga sudi tangan mamah di pegang sama kamu , kamu itu hanya sampah, cewek murahan, gak pantes jadi anak mamah” kata nissa.

Hati silla terasa ditusuk oleh ratusan jarum sakit sekali, sudah bertahun² siilla mendapat perlakuan buruk dari keluarganya, tetapi ia tetap bertahan padahal ia punya penyakit yang berbahaya.

“Maafin silla mah, silla emang sampah, anak ga guna, cewek murahan, ga pantes jadi anak mamah, berarti jalan terbaik nya adalah mati kan mah?, silla harus mati kan biar mamah seneng?, iya kan mah” kata silla ia sudah menumpahkan air matanya.

“IYA KAMU HARUS MATI.” kata nissa.

“Oke kalo itu yang mamah mau, silla bakal lakuin.” kata silla dan ia bergegas untuk pergi ke sebuah gedung, ia ingin bunuh diri, dia sudah capek dengan semuanya, pas dia ingin mencoba bunuh diri tetapi ada orang yang memeluk pinggangnya dari belakang.

“Lo ga boleh bunuh diri, hidup lo masih panjang, apa lo gak mau wujudin cita²lo?” tanya kak asa.

“LEPASIN GUA KAK, BIARIN AJA GUA MATI, LAGIPULA ORANG TUA GUA GABAKAL PEDULI KALO GUA MATI, GUA CAPEK KAK, BERTAHUN² GUA YANG SELALU DISALAHIN PADAHAL MEREKA HANYA SALAH PAHAM, GUA CAPEK” kata silla dengan menangis sesenggukan.

“Gua tau lo capek, tapi gua mohon jangan bunuh diri ya, lo masih pantas ada didunia sill, gua bakal selalu ada buat lo” kata kak asa.

“Beneran kak lo mau selalu ada buat gua?” tanya silla

“Iya gua janji bakal selau ada buat lo, jadi sekarang hapus air matanya ya, dan turun sini gua bantu turun” kata asa.

“Makasih kak” kata silla dengan tersenyum manis.

“Iya sama² cantik” kata asa

Setelah asa membantu silla turun, asa memberikan sebotol aqua pada silla.

“Minum dulu biar lo lebih tenang” kata asa

“Makasih kak asa” kata silla

“Iya” kata asa

“Sill, lo jangan ada niatan bunuh diri lagi ya, gua janji bakal selalu ada buat lo” kata asa

“Iya kak asa aku janji” kata silla

“Yaudah sekarang gua anterin pulang ya” kata asa

“Ga usah kak, aku bisa pulang sendiri kok” kata silla

“Gua anterin ga ada penolakan” kata asa

“Kak anterin aku ke sekolah aja ya, kalo aku pulang takutnya aku di marahin lagi hehe” kata silla

“Ok siap cantik” kata asa.

Setelah 15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai disekolah, untung saja bel belum berbunyi jadi silla dan asa belum telat.

“Sana masuk, dikit lagi bel bunyi loh” kata asa

“Iya kak, makasih ya kak” kata silla

“Iya², dari tadi makasih mulu” kata asa

Silla hanya menyengir kuda saja.

Jam menunjukan pukul 05.00, silla bergegas untuk wudhu, setelah wudhu silla sholat subuh, sekitar 7 menit ia selesai sholat.

“Gua lupa kan gua belum kerjain pr abang, sekarang aja deh kerjainnya.“kata silla ngomong pada dirinya sendiri.

Sekarang sudah pukul 06.00, dan silla langsung bersiap² untuk pergi ke sekolah.

“Mah,pah,bang, adek berangkat dulu ya” silla pun menyalami tangan kedua orang tuanya, tetapi belum sempat ia berpamitan, ia pun langsung di dorong oleh mamah nya.

“Ga sudi tangan mamah di pegang sama kamu , kamu itu hanya sampah, cewek murahan, gak pantes jadi anak mamah” kata nissa.

Hati silla terasa ditusuk oleh ratusan jarum sakit sekali, sudah bertahun² siilla mendapat perlakuan buruk dari keluarganya, tetapi ia tetap bertahan padahal ia punya penyakit yang berbahaya.

“Maafin silla mah, silla emang sampah, anak ga guna, cewek murahan, ga pantes jadi anak mamah, berarti jalan terbaik nya adalah mati kan mah?, silla harus mati kan biar mamah seneng?, iya kan mah” kata silla ia sudah menumpahkan air matanya.

“IYA KAMU HARUS MATI.” kata nissa

“Oke kalo itu yang mamah mau, silla bakal lakuin.” kata silla dan ia bergegas untuk pergi ke sebuah gedung, ia ingin bunuh diri, dia sudah capek dengan semuanya, pas dia ingin mencoba bunuh diri tetapi ada orang yang memeluk pinggangnya dari belakang.

“Lo ga boleh bunuh diri, hidup lo masih panjang, apa lo gak mau wujudin cita²lo?” tanya kak asa.

“LEPASIN GUA KAK, BIARIN AJA GUA MATI, LAGIPULA ORANG TUA GUA GABAKAL PEDULI KALO GUA MATI, GUA CAPEK KAK, BERTAHUN² GUA YANG SELALU DISALAHIN PADAHAL MEREKA HANYA SALAH PAHAM, GUA CAPEK” kata silla dengan menangis sesenggukan.

“Gua tau lo capek, tapi gua mohon jangan bunuh diri ya, lo masih pantas ada didunia sill, gua bakal selalu ada buat lo” kata kak asa.

“Beneran kak lo mau selalu ada buat gua?” tanya silla

“Iya gua janji bakal selau ada buat lo, jadi sekarang hapus air matanya ya, dan turun sini gua bantu turun” kata asa.

“Makasih kak” kata silla dengan tersenyum manis.

“Iya sama² cantik” kata asa

Setelah asa membantu silla turun, asa memberikan sebotol aqua pada silla.

“Minum dulu biar lo lebih tenang” kata asa

“Makasih kak asa” kata silla

“Iya” kata asa

“Sill, lo jangan ada niatan bunuh diri lagi ya, gua janji bakal selalu ada buat lo” kata asa

“Iya kak asa aku janji” kata silla

“Yaudah sekarang gua anterin pulang ya” kata asa

“Ga usah kak, aku bisa pulang sendiri kok” kata silla

“Gua anterin ga ada penolakan” kata asa

“Kak anterin aku ke sekolah aja ya, kalo aku pulang takutnya aku di marahin lagi hehe” kata silla

“Ok siap cantik” kata asa.

Setelah 15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai disekolah, untung saja bel belum berbunyi jadi silla dan asa belum telat.

“Sana masuk, dikit lagi bel bunyi loh” kata asa

“Iya kak, makasih ya kak” kata silla

“Iya², dari tadi makasih mulu” kata asa

Silla hanya menyengir kuda saja.

Jam menunjukan pukul 05.00, silla bergegas untuk wudhu, setelah wudhu silla sholat subuh, sekitar 7 menit ia selesai sholat.

“Gua lupa kan gua belum kerjain pr abang, sekarang aja deh kerjainnya.“kata silla ngomong pada dirinya sendiri.

Sekarang sudah pukul 06.00, dan silla langsung bersiap² untuk pergi ke sekolah.

“Mah,pah,bang, adek berangkat dulu ya” silla pun menyalami tangan kedua orang tuanya, tetapi belum sempat ia berpamitan, ia pun langsung di dorong oleh mamah nya.

“Ga sudi tangan mamah di pegang sama kamu , kamu itu hanya sampah, cewek murahan, gak pantes jadi anak mamah” kata mama silla.

Hati silla terasa ditusuk oleh ratusan jarum sakit sekali, sudah bertahun² siilla mendapat perlakuan buruk dari keluarganya, tetapi ia tetap bertahan padahal ia punya penyakit yang berbahaya.

“Maafin silla mah, silla emang sampah, anak ga guna, cewek murahan, ga pantes jadi anak mamah, berarti jalan terbaik nya adalah mati kan mah?, silla harus mati kan biar mamah seneng?, iya kan mah” kata silla ia sudah menumpahkan air matanya.

“IYA KAMU HARUS MATI.” kata mamah silla

“Oke kalo itu yang mamah mau, silla bakal lakuin.” kata silla dan ia bergegas untuk pergi ke sebuah gedung, ia ingin bunuh diri, dia sudah capek dengan semuanya, pas dia ingin mencoba bunuh diri tetapi ada orang yang memeluk pinggangnya dari belakang.

“Lo ga boleh bunuh diri, hidup lo masih panjang, apa lo gak mau wujudin cita²lo?” tanya kak asa.

“LEPASIN GUA KAK, BIARIN AJA GUA MATI, LAGIPULA ORANG TUA GUA GABAKAL PEDULI KALO GUA MATI, GUA CAPEK KAK, BERTAHUN² GUA YANG SELALU DISALAHIN PADAHAL MEREKA HANYA SALAH PAHAM, GUA CAPEK” kata silla dengan menangis sesenggukan.

“Gua tau lo capek, tapi gua mohon jangan bunuh diri ya, lo masih pantas ada didunia sill, gua bakal selalu ada buat lo” kata kak asa.

“Beneran kak lo mau selalu ada buat gua?” tanya silla

“Iya gua janji bakal selau ada buat lo, jadi sekarang hapus air matanya ya, dan turun sini gua bantu turun” kata asa.

“Makasih kak” kata silla dengan tersenyum manis.

“Iya sama² cantik” kata asa

Setelah asa membantu silla turun, asa memberikan sebotol aqua pada silla.

“Minum dulu biar lo lebih tenang” kata asa

“Makasih kak asa” kata silla

“Iya” kata asa

“Sill, lo jangan ada niatan bunuh diri lagi ya, gua janji bakal selalu ada buat lo” kata asa

“Iya kak asa aku janji” kata silla

“Yaudah sekarang gua anterin pulang ya” kata asa

“Ga usah kak, aku bisa pulang sendiri kok” kata silla

“Gua anterin ga ada penolakan” kata asa

“Kak anterin aku ke sekolah aja ya, kalo aku pulang takutnya aku di marahin lagi hehe” kata silla

“Ok siap cantik” kata asa.

Setelah 15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai disekolah, untung saja bel belum berbunyi jadi silla dan asa belum telat.

“Sana masuk, dikit lagi bel bunyi loh” kata asa

“Iya kak, makasih ya kak” kata silla

“Iya², dari tadi makasih mulu” kata asa

Silla hanya menyengir kuda saja.