dhimashada

22.34 Sunghoon hanya bisa melihat silau pada lampu lorong yang mentereng di atas kepalanya itu, ah, getaran di kasur membuat kepalanya makin pening. Begitu juga dengan teriakan suster untuk mengosongkan jalan. Haha, tubuhnya menggigil dalam banjir keringat di dahi dan sekujur tubuhnya.

Katanya kalau nyawa mau melayang, dingin ya..

Jujur, Sunghoon mau verifikasi: rasanya aneh, dingin iya tapi gerah juga iya. Gak tahu ini faktor anestesi yang tadi disuntikkan padanya atau bukan, tapi Sunghoon banyak sedikitnya merasakan hampa seolah satu persatu anggota tubuhnya meninggalkannya.

Hm, selamat tinggal cahaya. Terang selalu indah tapi ia takkan yakin dapat kembali menyapa.


16.51