write.as

dalam ruang osis seungyoun berdiri di depan pintu ruang osis. masuk aja atau ketuk ni? apa belum selesai rapatnya? kok diem sih di dalam? anggota osis kalo rapat discussion nya pake mulut ato pake lutut? tiba-tiba, pintu kebuka. wooseok keluar dengan tumpukan fail di tangan kiri dan blazzer di tangan kanan. "seungyoun?" seungyoun sedih sendiri liat gebetannya kayak emak-emak lepas melahirkan. dengan rambut berantakan, kantung mata hitam kayak panda, baju yang di tuck in udah keluar-keluar. ya Allah seungyoun mau nangis. "wooseok, kamu mau kemana? rapatnya udah selesai?" "udah, seungyoun. aku mau ke kelas kita, bantuin apa yang perlu. seungwoo masih di dalam, kayaknya ketiduran. capek banget dia. yaudah, aku pergi dulu ya." belum sempat seungyoun membalas, wooseoknya udah dulu pergi. seungyoun masuk ke ruangan dan melihat seungwoo yang sedang tidur di mejanya dengan muka tertutup oleh kedua lengannya. seungyoun mendekat. "oi, bangun. tuh kookheon suruh lo pergi ke kelas." gak ada jawapan. seungyoun sebel. tau gak waktunya yang bole dipake untuk mepet wooseok udah digunakan untuk manggil seungwoo, musuhnya alias orang yang paling dia gak mau berada di tempat yang sama. "bangun gue bilang! kalo lo gak bangun, gue siram lo pake air panas yang mendidih kayak diambil dari neraka ya." masih gak ada respon. ah ini sudah lebih. ini orang tidur apa mati? "WOI!" seungyoun menarik lengan seungwoo yang mana membuat seungwoo tergeletak di kerusi. muka seungwoo pucat banget, bibirnya udah kayak mayat. jidatnya berpeluh. rambut depannya basah. seungyoun lantas meletakkan belakang tangannya di dahi seungwoo. panas. "aduh, kenapa sekarang lo harus demam bambaaaaanggggg????" seungyoun makin sebel. kalo orang lain yang sakit, memang dia khawatir, rasa kasian. tapi ini seungwoo. emang dia gak ada sebab perlu khawatir atau peduli. "to... tolong.." rintih seungwoo sebelum kewarasannya hilang dan badannya jatuh dari kerusi.