write.as

🌼🌼🌼🌼 Abbiyu mengatur nafas serta raut wajahnya sebelum menemui Avery, selain itu dia juga menguatkan dirinya supaya tidak langsung menangis ketika berhadapan dengan Avery nanti. Abbiyu melangkahkan kakinya untuk mendekat, jujur saja jantungnya berdetak sangat cepat sekarang ini, Avery adalah sosok yang sangat dekat dengannya dulu dan dia juga sangat merindukkan sosok itu juga. "P- permisi?" sapa Abbiyu kepada dua orang tersebut. "Eh iya kak?" dari wajah, bentuk tubuh serta suara, semuanya tidak berubah semuanya sama wajar saja Jeffery langsung mengenali suaranya. Abbiyu seperti kembali ke 400 tahun silam dimana dia selalu menemani Avery ketika Jeffery dan Barra pergi berburu binatang. "Kak? Kakak gak papa?" tanya nya sambil memegang lengan Abbiyu membuat laki-laki itu sadar kembali. "E- eh maaf..." ucap Abbiyu sangat gugup. "Saya Tanaya dan ini temen saya Ben, ada yang bisa kami bantu kak?". "Oh jadi nama kamu sekarang Tanaya ya?" kata Abbiyu pelan tapi masih terdengar oleh Tanaya dan Ben. "Ha? Gimana kak?" tanya Tana bingung. "Eh gak bukan apa apa, eee itu...kamu masih kuliah ya?" tanya Abbiyu asal karena demi Tuhan dia gugup sekali sekarang ini, padahal dia yakin umur anak ini bahkan tidak mencapai separuh dari umurnya. "Iya kak, kenapa? Ada yang bisa dibantu?" tanya Tana lagi, jujur dia bingung dengan orang yang sedari tadi bicara dengannya, karena dia tampak gugup dan pandangannya yang selalu melihat kebawah. "Eh aku Abbiyu kenalin" jawab Abbiyu memperkenalkan dirinya. "Abbiyu? Kenapa kayak familiar banget ya? Muka kakak juga gak asing, apa kita pernah ketemu disuatu tempat gitu?". Senyum Abbiyu menghilang mendengar nya, tapi tentu saja Avery yang telah lahir kembali ini tidak akan mengingat apapun tentang masa lalu kan?. "Ah mungkin kali ya, kamu juga gak asing sih mirip adik aku dulu" jawab Abbiyu dengan sedikit sedih. "Adek? Kakak punya adek?" tanya Tana lagi lalu mengisyaratkan Abbiyu untuk duduk di bangku kosong disebelahnya, dia memandang Ben seolah minta persetujuan dan Ben pun mengangguk untuk mengiyakan. "Iya adik, bukan adik kandung sih tapi aku sayang banget sama dia" jelas Abbiyu. "Wah, nama nya siapa kak?" Tana adalah tipe orang yang mudah bergaul dan cenderung cerewet maka dari itu obrolan tidak akan menjadi canggung jika dia adalah lawan bicaranya. "Namanya Avery...." Mendengar nama yang disebut Abbiyu barusan, tiba-tiba muncul suara dengingan di dalam kepala Tana dan rasa sakit dikepalanya mulai datang lagi. "Aaarrghh....." Tana berteriak kesakitan sambil memegangi kepalanya, membuat Ben dan Abbiyu panik seketika. "Tana lo kenapa Ta?!!" seru Ben dengan panik. Abbiyu pun tak kalah paniknya, dia dan Ben mencoba menenangkan Tana yang masih terus mengerang kesakitan sambil menarik-narik rambutnya. "Aaarrghh sakiiiitt...." Tana semakin kencang menarik rambutnya ketika denyutan dikepalanya semakin parah. Abbiyu diam-diam menggunakan kekuatan di jari telunjuknya untuk membuat Tana tertidur supaya dia tidak kesakitan. "Astaga Ta" panik Ben saat tiba-tiba sahabatnya itu jatuh pingsan. "Hey jangan panik ya dia cuma pingsan kok, dia pasti baik-baik aja jangan panik ya" ucap Abbiyu menenangkan Ben yang panik. "Kamu bawa dia pulang aja ya, tolong jagain dia kakak minta tolong ya Ben" lanjut Abbiyu lagi. "Iya kak aku bawa dia ya kak" kata Ben lalu membawa tubuh pingsan Tana ke mobilnya dan bergegas pulang. 🌼🌼🌼🌼