write.as

Kampus Setelah memblokir Sana, Seungwan segera merapikan barang-barangnya. Ini kelas terakhirnya sebelum UTS dimulai minggu depan. Dia mengambil kunci motornya lalu menuju parkiran sambil bersiul ringan. Seulas senyum terukir di wajahnya. Ya, hari ini dia dan joohyun akan makan siang bersama di warung nasi padang favorit kekasihnya itu. Helm sudah terpasang erat dan Wan pun melaju pelan menuju gedung kedokteran yang tidak jauh dari gedung sasing. Semenjak resmi berpacaran dengan joohyun, tiap hari dia selalu berusaha makan bareng. Sesibuk apapun kuliah dan kegiatan lainnya, dia pasti meluangkan waktu untuk sekedar mampir ke gedung kedokteran. Sesampainya di pintu utama gedung, dia segera menelepon joohyun. Cukup lama dia menunggu sampai akhirnya telepon diangkat. "Hi yangg, aku udah di depan nih." Tapi Joohyun hanya diam, tidak menjawab. "Yangg??" [Sorry Wan, aku.. kita, kita ngga bisa makan bareng hari ini. Maaf.] Suara dari ujung telepon terdengar parau. "Yangg, kamu sakit? Kok suara kamu serak??" tanya Wan khawatir. Di Yogya sering turun hujan akhir-akhir ini. Apa joohyun sakit? [Aku ngga papa. Em.. maaf ya. Aku harus tutup teleponnya sekarang] "Eh? Tapi..." Tututu Seungwan menatap ponselnya dengan perasaan khawatir tapi dia mencoba berpikir positif, mungkin joohyun ada kelas tambahan sebelum UTS. Tapi sesibuk apa pun Joohyun, dia tidak akan pernah memutus telepon duluan. Ada apa dengan kekasihnya? "Yah, makan sendiri deh," keluh Seungwan pelan sebelum menyalakan motornya lagi. ***