write.as

Pulang!

Lelaki yang baru saja menepi di depan gerbang Sekolah. Adriel membuka handphone dan mengirim pesan pada orang yang ingin dia jemput. "Kak riel!" tampak seperti siswa yang menghampiri Adriel dengan tas jinjingnya. Jio menghampiri Adriel yang tengah menunggunya didepan gerbang Sekolah. "Jio lama nunggunya? maaf ya Kakak lama" Ucap Adriel sembari memasangkan helm pada Jio. Wajah Jio memerah seperti tomat, rasanya ingin teriak saking tidak sanggup diperlakukan seperti orang spesial oleh Adriel. Siapa juga yang tidak lemah jika diperlalukan seperti itu(?) oleh orang yang disukai. "I-yaa engga lama kok, jangan minta maaf" Jawab Jio terbata-bata. "Yaudah, eh... Jio lapar gak?" "Lapar kak, capek juga" Keluh Jio. "Ayo naik, Jio sama kakak culik dulu ya" "Eh mau kemana kak? nanti bunda marah tau kalo Jio pulang telat" Panik Jio. "Engga apa apa, kan sama kakak ini toh" _iya juga sih, bunda suka kasih izin selama Jio bersama Adriel_ --- Keduanya kini pergi mengelilingi kota disore hari menuju malam itu. Dan terhenti di area streetfood di dekat jalan yang tidak jauh juga dari komplek rumah mereka. "Jio mau makan apa?" "Apa aj—EH! ada cumi bakar! Jio pengen itu!" Jio berbicara dengan rasa penuh excited, Adriel yang melihat Jio hanya bisa menahan gemas ingin memeluk tetangganya itu. Adriel sedari tadi mengikuti kemauan Jio yang masih penuh semangat ingin mencoba berbagai makanan yang ada di streetfood itu. "Pelan pelan Jio makannya" "Ih enak tau kak!" Jio berbicara sambil mengunyah sosis yang masih ada didalam mulutnya itu. Jio kini terlihat seperti kelinci gembul yang sibuk mengunyah makanannya. Jio makan dengan lahap sedikit belepotan, Reflek Adriel mengusap ujung bibir Jio dengan jempolnya untuk menghapus saus yang tertinggal diarea bibir Jio. __deg!__ Jantung Jio berdegup kencang, mukanya merah tersipu karena perlakuan Adriel padanya. --- Diperjalanan pulang, mereka pulang dengan selamat, Adriel berhenti tepat di depan rumah Jio yang bercat putih bersih. "Jio, bangun... udah sampe" Tidak ada sahutan dari pria yang berada dibelakang Adriel. Segera Adriel melihat kearah belakang. Ternyata Jio tertidur pulas. "Hahah, cape banget kayaknya ni bocil satu" --- Adriel menggendong Jio kedalam kamarnya. Di dalam rumah ada Bunda Jio yang kaget karena kedatangan Adriel menggendong Jio yang tertidur. "Bun, Jio barusan abis saya ajak jajan, kayaknya kecapean banget anaknya, pas pulang ternyata udah tepar kayak gini hahah" Kata Adriel berusaha menjelaskan pada Ibundanya Jio. "Oh iya nak riel, bawa aja ke kamarnya, terus bangunin aja suruh bersih bersih" Bunda Lia mempersilahkan Adriel untuk menuju kamar Jio dilantai dua. "Ck, anak bunda udah kelas 12 masih aja kayak bocah suka ngerepotin nak Adriel" --- Jio dibaringkan dikasur miliknya, Adriel mulai mengusik pelan Jio untuk bangun dan segera bersih bersih. Namun... Jio tanpa sadar malah menarik tangan Adriel dan kini posisi adriel tertidur disamping Jio. Jio melingkarkan tangannya ditubuh Adriel dan menenggelamkan kepalanya didada Adriel. "Anget..." Jio mengigau dalam tidurnya. Adriel hanya bisa terdiam menahan degup jantungnya yang tidak karuan. _inget adriel, belum hak milik lo_ Adriel perlahan melepaskan pelukan Jio pada pinggangnya. Adriel berdiri melihat orang yang ia suka sedang tertidur lelap. "Jio, bangun... Bersih bersih gih, ganti baju sekolahnya itu" "mhmmm... hm? EH, KOK? JIO ADA DIKAMAR?" Jio terkaget karena sudah ada ditempat tidurnya. "Kamu tidur pas tadi dimotor" "Hee... kok bisa..." "Dasar kebo..." _jio tidak sadar apa yang sudah ia perbuat sebelumnya kepada adriel tadi, hihi dasar_ @arswrite