write.as

uks

suna mengetuk pintu kelas osamu, menginterupsi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika pak william.

“ada apa, ya?” tanya pak william.

suna melirik meja osamu di paling belakang. osamu sendiri, saat ini sedang menyembunyikan wajah dibalik kedua tangannya, malu.

“samu ngerasa nggak enak badan, sir. boleh saya anter ke uks?”

seluruh murid di kelas langsung berseru heboh. diantaranya:

“kiw,”

“cieee,”

“sa ae si bambang.”

ditengah semua itu, suna mendengar suara hati osamu.

rin anjing...

suna lantas mengerutkan dahi. untuk kedua kalinya osamu menyumpahi-nya seperti itu. suna tidak mengerti kenapa osamu merasa kesal. kalau malu, suna paham. tapi kesal? kenapa? apa suna melakukan kesalahan?

“tentu saja boleh. silakan digandeng nak osamu-nya.” jawab pak william sambil tersenyum jahil.

suna tersenyum miring, hampir melangkah masuk. tapi osamu sudah lebih dulu berdiri dan menunduk ke arah pak william, “saya permisi pak, terimakasih.”

lalu osamu kabur melalui pintu di bagian belakang. suna buru-buru mengejar langkah cepat osamu. begitu suna sudah tepat di belakangnya, ia menahan kerah seragam osamu sampai lelaki itu terhenti.

“lo mau nyekek gue?” osamu mendesis.

suna membungkuk di depan osamu, menoleh ke belakang. menatap osamu tepat di matanya, suna memerintah, “naik.”

bangsat. bajingan. rin anjing.

itu lagi. suna ingin bertanya apa yang membuat osamu berpikir seperti itu. tapi saat ini osamu sedang sakit perut, dan perlu istirahat di uks. jadi suna menyingkirkan rasa penasarannya, dan hanya menatap tegas pada osamu.

setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, akhirnya osamu menurut dan naik ke punggung suna.

suna berdiri, memposisikan osamu senyaman mungkin di belakangnya. berat, tapi tak apa.

“fak, dramatis banget kita.” gumam osamu ke sela-sela leher suna. “kayak lagi shooting bollywood.”

suna hanya tertawa kecil.

setelah berpikir panjang, suna memutuskan untuk memancing osamu bercerita. “so, kenapa kok bisa sakit perut?”

“bukannya tadi lo tau? gara-gara makan makanan pedes? oh iya, kok lo bisa tau sih?” osamu balik bertanya.

otak suna berputar cepat. “tadi liat lo makan lahap banget dari jendela.”

“oh...” osamu langsung percaya. “iya. tadi ada yang ngasih geprek bensu. terus gue makan soalnya laper. oh iya!”

osamu menggunakan tangannya untuk memutar wajah suna agar mereka saling bertatapan. mata osamu berbinar-binar.

“gue juga dapet surat cinta!”

suna menaikkan alisnya. “dari?”

“gatau, tapi inisial-nya F. siapa ya kira-kira? futakuchi?”

suna tersedak ludahnya sendiri. “KOK TAU?”

“oh, jadi dia?” osamu terdiam lama.

futa ganteng sih... hati suna mencelos. tapi alay.

lalu ia tertawa terbahak-bahak.