write.as

Someone helping me, he's so unique

Lonceng berdentang menandakan jam pulang sekolah. Jio keluar dari gerbang utama sekolah dan berjalan menuju halte. Langkahnya terhenti ketika teringat sesuatu yang lupa tertinggal di sekolah. _Sial, dompet gue ketinggalan_ Batin Jio mengumpat, barang terpenting yang ia punya tertinggal. Bergegas ia lari kembali menuju tempat belajarnya itu. Memasuki ruang kelas yang sunyi. "Huft... Untung lo ketemu mpet" Panggilan kesayangan untuk dompetnya itu 'mpet'. Ia kembali berlari menuju halte bus didekat sekolah. --- 30 Menit Jio menunggu bus tujuannya tiba, namun tidak ada satupun bus yang berhenti dihalte itu. Sunyi, tak ada orang kecuali Jio seorang di halte itu. "Duh, bunda susah banget dihubungin... gue harus gimana..." Jio bermonolog dengan kesal. Jam sudah menunjukan pukul 17.58, Matahari mulai terbenam dengan sempurna. Jio yang berusaha menenangkan diri sendiri sambil mencari cara agar dia pulang. "Sial, battery gue ah anjing!" Pasrah, dia duduk dihalte dengan menutup wajahnya yang mulai meringis. **Bruum!** Satu motor berhenti tepat dihalte itu. Pengendara motor itu mendekat ke arah Jio yang masih tertunduk menangis. "Hey? Adek? Kenapa? Gabisa pulang?" Pria itu bertanya pada Jio. "H-huum" Jio mengahapus air matanya dengan cepat. "Ayo, abang anter" Jio tak bisa menolak, daripada dia diam terus di halte tanpa solusi. "Adek, udah jangan nangis ya? Adek pegangan ke baju abang. Tunjukin arah kerumah nya ya?" "Tapi, rumah Jio lumayan jauh..." "Gapapa, abang anter" _'Pasrah aja deh'_ --- Selama perjalanan, Jio hanya diam tanpa berkata apapun. Sesekali dia hanya menjawab pertanyaan arah mana yang harus mereka lewati. Hingga akhirnya sampai di tempat tujuan. Rumah Jio. Jio turun dengan selamat. "Abang, makasih ya udah anter Jio, kalo abang gaada kayaknya Jio gatau harus pulang gimana" "Iya, sama sama. Oh iya, Adek kalo mau pulang atau urgent gaada yang jemput, hubungin aja nomor ini, nomor abang." Jelas pria yang menaiki motor tersebut. Jio mengangguk, dan masuk ke rumah dengan salam pamit pada Pria yang menyelamatkannya tadi. "Jarez, Abang jarez(?) ganteng juga abangnya, baik juga hehe" Jio bermonolog sambil memasuki rumah. Setelahnya, Jio di introgasi oleh bunda. Tetapi, memang bunda juga salah tidak mengangkat telepon Jio. --- written by @arswrite