write.as

misunderstandings between us "we've arrived." kata seungwoo setelah memberhentikan mobilnya tepat di hadapan rumah seungyoun. seungyoun melepaskan seatbelt. "seungwoo," panggil seungyoun. yang dipanggil menoleh, "hm?" "lo sadar gak yang lo berubah kebelakangan ini?" "berubah gimana?" "i mean.. lo dulu suka banget ngerjain gue. gak suka liat gue senang. tiap kali lo buka mulut, ada aja kata-kata lo yang nyakitin hati gue." seungwoo senyum aja, "jadi sekarang gimana?" seungyoun menggigit bibir bawahnya, "ermm.. lebih baik? i don't want to admit but ya, senyuman lo tu gak lagi ngeselin kayak dulu. emangnya lo kenapa? akhirnya ingat tobat?" tawa seungwoo pecah. ekspresi wajah seungyoun bener-bener lucu sekarang, keliatan banget yang dia bingung dengan tingkah seungwoo. "lo sadar gak seungyoun yang lo tu gemes?" "gue serius, seungwoo..." "gue juga. tau gak, dulu gue beneran kira lo fakboi. tapi rupanya lo nggak, lo lebih kepada naif. 3 tahun sekelas dan berlatih sepak bola sama lo, gue perasan yang lo punya banyak sisi berbeda. kadang-kadang lo nyebelin, kadang-kadang gemes, tapi selalu aja berisik. tanpa gue sadar, gue makin suka liat lo." wajah dan telinga seungyoun memerah. "lo... lo sadar gak yang lo benci sama gue? gue ini musuh sama rival lo, seungwoo." seungwoo ketawa lagi, "gue gak pernah benci lo seungyoun. cuman gak suka. why would i kiss someone i hate?" "lo suka sama gue? atau gue cuman jadi pelampiasan kerna wooseok udah sama jinhyuk?" seungwoo mengernyitkan alisnya, "siapa bilang gue suka sama wooseok?"