pertemuan yang dinantikan

Semua mahasiswa telah berkumpul di aula untuk menghadiri acara pembekalan kuliah kerja nyata UNESTA. seseorang dengan rambut dikuncir ala buntut kuda tengah berjalan memasuki aula , gadis itu melirik kanan kiri setiap kelompok yang telah berbaris secara rapih.

YANG UDAH DATENG LANGSUNG GABUNG KEKELOMPOKNYA YA..” ucap dosen selaku panitia yang suaranya berasal dari speaker aula.

KELOMPOK 1 DIMULAI DARI KANAN SAMPAI 25

shasa melirik kanan kiri seraya menghitung setiap barisan. “ 1 2 3 4 5 6 7 8... “

” Shaaa!! sinii..” teriak jio sambil melambaikan tangan mengajak shasa

” ahh “ gadis itu lalu menghampiri barisan kelompoknya setelah melihat panggilan dari jio.

” depan sha “ “ depan banget ji ” gadis itu memasuki barisan lalu duduk paling depan.

” ini belom pada dateng yang lain ? “ tanya shasa sambil mebalikan setengah badannya menghadap jio dibelakangnya

” belum baru ber3 , lagi pada dijalan mungkin “

” hai aku shasa... “ ajak shasa kepada seseorang dibelakang jio sambil tersenyum dibalik maskernya.

” hai aku rena... “ balas senyum gadis itu kepada shasa.


setelah seluruh mahasiswa hadir di aula, acara pembekalanpun berlangsung dan dengan arahan dosen untuk persiapan kuliah kerja nyata yang akan berlangsung lusa, ditengah acara masing-masing kelompok disuruh mencari tempat untuk berdiskusi.

jio, shasa dan kelompoknya pun duduk melingkar di bagian belakang.

ada perasaan bahagia yang dirasakan oleh shasa saat melihat seorang pria dengan gaya alakadarnya mahasiswa laki-laki memakai kemeja dan kaos putih juga memakai masker, ialah sosok yang sudah lama shasa rindukan tapi tidak berani untuk menyapa padahal mereka teman sedari kecil.

diskusipun berlangsung dengan ditemani oleh dosen pembimbing.

setelah semuanya selesai, akhirnya seluruh mahasiswa diperbolehkan untuk bubar dari aula.

saat berjalan menuju keluar ruangan, shasa merasakan ada seseorang yang menepuk bahu shasa. shasa pun berbalik.

” Hai... na..” ucap seorang pria seraya membuka maskernya lalu menampilkan senyum manisnya kepada shasa.

bohong kalau jantungnya shasa saat ini tidak berdegup kencang. yaa bagaimana tidak , seseorang yang biasanya dia lihat dari jauh akhirnya menyapanya dan tersenyum di depannya.

yaallah mamahhh batinnya, seolah dunia sedang berpihak kepadanya.

” e..ehh ha..haii “ senyum shasa dibalik masker .