Teriakan batin shasa

hari semakin larut, matahari sudah tenggelam. hari pertama di posko dan hari pertama juga para mahasiswa ini mengabdi terbilang cukup melelahkan karna mereka yang bolak balik menyapa warga disana. dan sekarang masing-masing orang sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri.

ada yang sedang bermain game seperti saddam, bagas, yesa, dan elang. ada juga yang sedang bersantai yaitu wildan yang sedang menikmati lamunannya di sofa bersama fafa. dan diluar ada ian yang sedang menangkring di teras halaman dengan aga dan jio sambil menikmati hisapan nikotin dari mulutnya dan secangkir kopi di meja.

sedangkan yang gadis mereka sibuk dengan kegiatannya, shasa menyiapkan makan malam dibantu oleh nathan. dan rasya yang masih membereskan barang-barangnya dikamar , dengan pintu yang terbuka lebar.


karena merasa bosan fafa akhirnya beranjak dari tempatnya dan dengan perasaan yang keponya, dia menghampiri dapur .

” masak apa nih? “

fafa menghampiri nathan sambil mencomot tempe di piring yang sudah di goreng.

” main comot aje lu , sabar dong pak “

sahut natan yang ikut mencomot tempenya.

” yeuuu sama aja lu “

sambil mengunyah fafa menghampiri dan mengintip dari samping shasa yang sedang sibuk dengan masakannya.

” wihh wangi nih “

fafa melirik shasa sambil tersenyum. dibalas lirikan oleh shasa dengan tersenyum juga lalu lanjut mengoseng-oseng masakannya.

” udah laper ya? hahaha tunggu ya bentar lagi “

masakanpun sudah jadi, shasa mematikan kompornya, lalu menyiapkan semua masakannya. dibantu fafa yang menyiapkan piring dan sendok .

” YUK GUYS MAKAN DULU “ teriak fafa

” raa, makan dulu raa “ panggil shasa kepada rasya yang berada dikamar karna kamarnya dekat dengan dapur.

semuanya pun mengambil makanan masing-masing, tetapi mereka makan di berbagai tempat. ada yang diruang tengah sambil menonton tv ada juga yang di teras, dan di berbagai sudut. ya soalnya mereka ber12 dan rumahnya pun tidak ada meja makan.

elang mengambil jatahnya, setelahnya dia mengalaskan nasi kepiringnya dia melihat sekeliling dan mencari tempat kosong. lalu ia melihat shasa dan rasya yang duduk di kursi atau sofa dan tengahnya kosong. elangpun menghampiri dua gadis itu lalu duduk di tengah tengah mereka.

shasa melirik pria itu yang makan sambil cengengesan .

” kenapa sih cengengesan mulu kaya orang gila “ ucap shasa.

rasya yang mendengarnya tertawa pelan.

” ya gapapa enak aja duduk di tengah wanita wanita “ dengan lempengnya pria itu berbicara.

” takut banget kaya orang cabul “ sahut shasa sambil menyuapkan makanannya.

” hahaha lagian makan mah makan aja lang kenapa harus ketawa ketawa kan jadi pengen ketawa juga “ jawab rasya yang sambil terkekeh karna tingkah laku elang.


acara makan malam sudah selesai.

” ini pada udah makannya? yu ngumpul dulu kita rapat bahas proker dan yang lainnya “

sahut elang selaku sebagai wakil ketua karna jio menyuruhnya hahaha.

” kamu sini kan sekertaris “

titah elang kepada shasa untuk duduk disamping dia dan jio. alasan doang biasalah. shasa hanya menurut saja.

semuanya berkumpul di tengah sambil membahas program kerja yang akan di laksanakan , juga membahas masalah struktur, keuangan, dan juga hal lainnya. jio sebagai ketua yang memulai rapat malam ini.

” okee gitu ya fiks, ayok bu sekre jabarin “ titah elang sambil melirik buku yang di genggam shasa.

” iya jadi besok kita mulai observasi ke sekolah, puskesmas dan warga, minggu depan mulai ngajar sama sosialisasi. untuk tugas di rumah, kita udah sepakat piket kan. nanti daftar piketnya dikirim ke grup aja. dan untuk uang kas rasya udah sepakat kan ya? “

shasa melirik rasya untuk memberikan rasya kesempatan berbicara.

” iyaa , seminggu 50 buat makan dan lain lain ya guys. òiya hospot juga udunan hahaha biar wildan ga keteteran dimintain hospot mulu sama 11 orang “ sahut rasya

” nice thanks ra “ kata wildan.

” hahaha iyaa udunan ya guys “

” okee udah ya? okee saya tutup rapat malam ini. silahkan boleh melanjutkan lagi kegiatan kalian “

elang selaku moderator rapat menutup rapatnya.


setelah rapat selesai, dengan tingkah seperti biasanya elang menahan tawanya karna dia tidak bisa dihadapi dengan keadaan serius seperti tadi. otomatis shasa disebelahnya ikut menahan tawa. dia menepuk elang.

” kenapa si anjir ketawa mulu kan gakuat “

” ya abisnya gue gabisa serius kaya gini “ sahut elang sambil cengengesan. ala jaehyuk kalau salting tau lah ya😭🙏🏻 hahaha

” nih liat tangan gue keringetan na “

elang meperlihatkan telapak tangannya yang berkeringat lalu mengelapkannya kepada celana shasa.

” hahaha lucu banget anjir , ya tapi gausah lap ke baju gue juga “ jawab shasa yang sambil tertawa kecil.

” yaudah mana sini tangan lu “

” buat apa? “

” mana sini “

elang mengambil tangan shasa yang berada disebelahnya lalu menggenggamnya erat seraya entah untuk modus atau untuk menghilangkan rasa panik yang membuat tangannya berkeringat.

shasa kaget dalam hati. apa maksudnya ini? kenapa lelaki ini penuh dengan kejutan sekali, baru berapa hari mereka akrab lagi tapi sudah cukup membuat jantung shasa berdebar berpuluh puluh kali.

” nah gini aja ntar kan gabasah lagi kalau udah di genggam “

shasa hanya mengangguk-anggukan kepala memahami apa perkataan elang dan mencoba bereaksi biasa saja padahal batinnya berteriak.