write.as

apo tidak main-main dengan ucapannya tadi ketika mengatakan takut kepada mile, ya dia sangat takut ketika harus berurusan ranjang dengan mile. jika sudah menyangkut dengan bercinta mile seperti singa kelaparan, tidak lebih cocok disebut ketika musim kawin. CKLEK mendengar suara pintu dibuka, buru-buru apo memasang bath robe yang digunakannya dengan berdegup kencang. ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal itu, tapi apo selalu berhasil dibuat kalang kabut “SAYANG? UDAH SIAP AJA HEHE” sapa pemuda tampan bermata sipit dengan raut muka yang genit, sial sayangnya pria ini adalah kekasih dirinya sendiri “gosah nyengir nyengir gitu, merinding gue. balik dah kak, ngutang dulu lah jatah harian lo ntar direkap aja sekalian digempur ntar” apo berusaha keras untuk tetap terlihat tenang dengan muka yang dibuat sedatar mungkin mile mendudukan dirinya di ranjang, sebenarnya dia hanya bercanda saja ketika mengatakan keinginannya. menggoda apo adalah hobi baru mile, tetapi melihat kegugupan apo hari ini membuat adik kecilnya menjadi tertantang. mereka baru kemarin bertemu, tetapi muka cantik apo seolah berkata “puaskan aku sekarang juga” jadi jangan salahkan mile, tapi salahkan apo yang mempunyai muka sexy seperti itu. “biasanya juga nurut-nurut aja lo, kenapa ciut kali ini” apo menatap mile dengan jengah “masalahnya titit lo itu hiperaktif kaga bisa diem mana durasinya lama.... aaaaaaa males gue mile malessss” rengek apo menatap mile dari daun pintu, iya. apo masih bertahan sedari tadi di depan pintu tidak mau mendekat dengan mile “po, sini lo buruan. Depan pintu kek orang mau minta sedekah” “gamau” tolak apo dengan tangan dipinggang “lo ga nurut gue seret ntar itu batang kaki” ancam mile, terkadang walaupun dibujuk apo akan tetap keras kepala TAP TAP TAP dengan hentakan kaki kuat apo menurut dengan mile, apo duduk di lantai persis dihadapan mile “lo kerja sama pond maksud hati gue biar kaya bukan gembel begini, duduk ngemper pake bathrobe rambut acakan basah begini” apo menatap mile dengan serius dan tajam “lo serius mau ambil jatah hari ini? Gamau kasbon aja gitu?” dengan tersenyum teduh, mile mengelus muka apo dengan lembut guna mengelap sisa-sisa air di muka kekasih hatinya. “gue maunya malem ini po, kalo lo nolak gue agak maksa nih” “cih..” apo bangkit dari duduknya berjalan kearah laci untuk mengambil sesuatu “gausah basa-basi, ambil jatah lo hari ini” mile tersenyum, menahan diri untuk tidak langsung menyerang apo dengan mendorong pemuda manis itu ke ranjang dan menyetubuhinya tanpa ampun. mile berjalan mendekat, menatap apo lekat-lekat yang kini sedang duduk di atas kasur dengan kaki melebar jelas-jelas mempertontonkan apa yang ada di balik baju mandinya, pantat mulus dengan lubang pink berkedut-kedut menggoda. pria tampan bertubuh atletis itu dalam waktu beberapa detik sudah berada tepat di hadapan apo, tangannya yang besar membelai leher jenjang si pria cantik, memijat-mijat pada perpotongan lehernya, membuat apo melenguh kecil seperti kucing. “mngg....engg…” lenguh pria cantik itu dengan suara sensual. jantung apo berdebar tak karuan, wajahnya memanas dan tubuhnya serasa kaku. mile mendekatkan wajahnya hingga berjarak kurang dari satu senti dengan wajah apo, bibirnya tepat berada di depan bibir si lebih muda. membelai bibir cantik apo menggunakan lidahnya yang basah, memberi isyarat agar apo ikut menjulurkan lidahnya. apo menurut saja, menjulurkan lidahnya hingga bertemu dengan milik mile yang sudah terlebih dahulu mengundangnya. karena dalam keadaan mulut terbuka, lidah mile dengan mudah mendominasi. mile melilit lidah apo, seakan berusaha memeras seluruh liur di dalamnya, tangannya pun tidak tinggal diam, tangan mile bergerak melepas bath robe apo. didorongnya tubuh apo pada tempat tidur, lalu mile menindih apo dengan terus menghisap dan menjilat leher apo membuat apo menggeliat dibawahnya. tangannya yang tidak mau tinggal diam memelintir puting apo. “kenapa berhenti?” tanya apo dengan muka yang sudah merah, karena hasrat dia tertahan mile memposisikan dirinya dengan bersandar di kepala ranjang dengan nyaman “lo lupa puasin dia” sembari menepuk kebanggaannya. mile sedikit memajukan pinggulnya, menyadarkan kewajiban apo untuk memanja penis besarnya yang dari tadi menganggur. lidah apo menyapu kepala penis mile, seperti seorang anak kucing yang haus akan susu. sesuatu yang berbau memiliki rasa asin dan sedikit gurih. “mmmh!!! engh!!!” mile mengerang saat apo memainkan twins ball-nya, membuatnya menggila. nafas mile semakin memberat dengan kasar dia menekan kepala apo menghentakannya ke penis miliknya. “menurut dan menungginglah dengan baik sayang” perintah mile dengan tegas. jari mile awalnya hanya mengusap-usap permukaan bibir apo, namun lama-lama jari-jari mile melesak masuk ke dalam mulut hangat nan lembut apo mengaduk-aduk dalamnya, membuat si cantik kadang tersedak. dua jari mile yang sepenuhnya basah langsung melesak masuk ke dalam lubang apo, meski berkesan terburu-buru, karena mile sudah tidak dapat lagi menahan nafsunya yang di ubun-ubun. “nggh…” apo mengerang kesakitan, anusnya terasa perih seperti terbakar. jari mile sedikit bermain di dalam sana, menumbuk titik sensitif apo. tangan mile meremas-remas puting apo menekan-nekan puting mungil yang kini memerah itu dengan ibu jarinya. “AGHHHHH BRENGSEK BANGSAT PELAN PELAN!!” apo menjerit kencang saat mile menghujamkan penisnya dalam sekali tusukan. penis mile yang besar dan panjang langsung menumbuk titik terdalamnya,  membuat apo terbang ke surga dunia. “aaaah…. oh!! di-di sana!! HARDER!!! ngghh…” Rancau bibir apo tiada henti. “nikmat? lo sok jual mahal tadi sama gue... ANJING SO TIGHT” kata kata kotor terus bersahutan-sahutan dari mulut mereka berdua. mile menggenjot dengan keras membuat kepala apo didera rasa pening dan nikmat sekaligus. tangan mile tidak berhenti meremas-remas puting apo, benda kenyal ini hanya miliknya dan hanya dirinya yang boleh menyentuhnya. kulit tan apo mengkilap dengan kucuran keringat, menambah kesan sexy sehingga mile semakin dibuat kalap. lubang apo yang terus berkedut dan menghisap penis mile dengan kuat. “AHHH!!!” apo menjerit sejadinya ketika penis itu melaju dengan cepat “isap jari gue” apo menurut karena hal ini bisa sedikit membantu mengatasi rasa sakit bagian bawahnya, diemutnya jari mile seperti mengulum permen. bahkan jari mile besar dan berurat semua bagian mile memang diciptakan untuk memuaskan dia. membuat tubuh apo menegang, penis mungilnya serasa berdenyut-denyut, hingga akhirnya dia mencapai puncak klimaksnya. mile dengan brutal mengejar putihnya dengan terus menggenjot anus apo tanpa ampun tanpa menurunkan temponya. mile terjatuh di di punggung apo sembari mengatur nafasnya, sungguh bercinta dengan apo adalah suatu hal yang menyenangkan dan selalu berhasil membuat dia candu tidak merasakan bosan. dibaliknya tubuh apo dengan perlahan, diusapnya dengan sayang muka apo “terima kasih, tidurlah biar gue yang beresin semuanya” dikecupnya dahi pemuda cantik itu dengan lembut “gue cinta banget sama lo po” dengan mata indahnya apo menatap mile dengan seksama “lo tampan, selalu disisi gue ya mile” senyum apo terbit di bibirnya dan dia perlahan jatuh tertidur.