1O3Okr

#UMECHIKA🔞

warning; bxb, bahasa kasar, kotor, cheating, mpreg.

. . .

chika tau ini salah, tapi setidaknya memang dirinya sangat menyukai umemiya. sehingga ia rela mendesah dibawah kungkungan lelaki berambut putih tersebut.

ini kesekian kalinya chika menyerahkan dirinya begitu saja, hampir setiap hari dirinya minta disetubuhi oleh umemiya yang merupakan tetangganya tersebut.

meski ia sudah mempunyai pacar, chika tidak peduli lagi karena dirinya menjadi seperti ini pun ulah dari pacarnya sendiri yang melecehkannya begitu saja.

“ume... mau cium...”

lalu chika menarik tengkuk ume, dan lelaki itu pun segera melahap bibir chika dengan napsunya. padahal bibirnya sudah dibuat bengkak nggak karuan.

lalu setelah puas melahap bibir ranum itu, ume membuat kembali tanda pada leher, dan seluruh badan chika sambil terus melesakkan miliknya dilubang milik chika.

“UMEE... EUNGHHH....”

ume sangat menyukai ekspresi wajah chika yang kelojotan, sehingga membuatnya semakin berapi-api dalam menggenjot miliknya didalam lubang chika tersebut.

“KAMU ENAK BANGET, CHIKA...”

“enak... sodok terus sampe mentok, ume...”

dan ume menghentakkan miliknya kasar sampai mentok, dan lidahnya kembali lihai mengisap puting chika yang tegang.

chika sudah merasakan bahwa dirinya akan mengeluarkan putihnya.

“keluarin didalem, mau hamil anak ume...”

dan benar saja, ume mengeluarkannya didalam.

“kamu harus hamil anak aku, supaya kita bisa nikah dan tinggal bersama.”

chika mengangguk, lalu kembali menatap ume sayu.

“kalau gitu jangan berhenti, terus ewe aku sampe aku lemes.”

“kamu udah aku ewe dari tadi loh, chika.”

“mau lagi... lubang aku masih butuh disodok terus, ume...”

“kamu harus istirahat, oke?”

“ume...”

“istirahat dulu cantik, nanti baru lanjutin lagi.”

chika hanya menganggukkan kepalanya pasrah, sambil cemberut lucu.


240811❤️

TogaNirei

Togame x Nirei

from — kontrakan isi 5


Selain harus memberikan jatah kepada empat orang penghuni kontrakan, Nirei juga harus memberikan jatah kesosok Togame.

Namun, tidak masalah. Karena baginya itu sebuah kenikmatan. Entah kenap semenjak ia sering dikerjai habis-habisan oleh para penghuni kontrakan dan juga Togame, melakukan seks itu malah membuat Nirei ketagihan.

Bahkan di kontrakan pun dirinya nyaris tiap hari selalu ngangkang buat di sodok bergilir, malahan kadang lubangnya itu dimasukkan dua batang sekaligus.

Dan hari ini dirinya lagi memberikan jatahnya kepada Togame.

Kebetulan kondisi kontrakan hanya ada Nirei saja, dan setelah mendapatkan lampu hijau berupa pap naked dari Nirei, lelaki bongsor itu pun langsung bergegas mendatangi dirinya yang lagi sendiri di kontrakan.

Awalnya Togame ragu, tapi setelah lelaki berambut kuning itu keluar dari kamar dengan naked dan menghampirinya. Maka libidonya langsung naik drastis.

Dan lelaki itu pun mengunci kontrakan demi keamanan, lalu menyerang Nirei dengan sangat brutal.

. . .

Nirei nyaris dikerjai oleh Togame disetiap sudut kontrakan. Diruang tamu, di dapur, dikamar bahkan saat ini Nirei sedang dikerjai Togame diruang santai.

Dirinya sedang menungging dan mendesah frustasi lantaran lubangnya lagi disodok kasar oleh Togame. Sementara itu tangan Togame pun tidak hanya diam, sedari tadi terus memilin putingnya yang tegang dan bibirnya pun sibuk memberikan banyak tanda pada punggungnya tersebut.

Nirei sudah tidak takut ketahuan oleh para penghuni kontrakan, malahan kalau bisa dirinya di kerjai bareng oleh mereka berlima.

Ah, sial. Semakin Nirei membayangkannya malah semakin tegang miliknya. Dan ingin mencobanya sekali-kali, pasti sangat luar biasa.

“Ka, terus... Eunghhh... Enak, sodok terus sampe mentok ka...”

“Lubang lo kok makin sempit aja sih? Bukannya sering disodok gue sama yang lain juga?”

Iya, Togame tau kalau Nirei sering memberikan jatah ke penghuni kontrakan. Tapi, Togame tidak peduli karena setidaknya ia juga selalu mendapatkan jatahnya secara rutin.

Malahan lebih enak, karna mengerjai Nirei sendiri. Sepuasnya, sesuka hatinya. Bahkan sampai Nirei benar-benar lemas.

“Iya, sengaja... Biar kontol kalian keenakan dilubang aku... Eunghh kaaa....”

“Nirei... Lo kalau makin enak gini tuh gue mau terus ngewein lo tau.”

“Ka... Mau... Di ewein terus sama kakak tiap hari...”

“Kalau gitu gue bakalan sering maen kekontrakan lo ya? Biar bisa buat lo kelojotan terus kaya gini...”

“Iyaaa... Ka... Join sama yang lain juga gapapa ka...”

“Enakan genjot lo kaya gini, gue puas sendirian buat lo ketagihan sama kontol gue gini.”

“Kontol lo enak ka... Terus kaa...”

Nirei sangat menyukainya, bahkan dirinya bisa meminta berkali-kali di kerjai saking enaknya milik Togame yang merojok lubang sempitnya itu.

“Muka sange lo juga bikin napsu, Nirei...”

Dan Togame menarik dagu Nirei, lalu melahap bibir Nirei yang sudah bengkak akibat bibirnya yang ganas tersebut.

“Gue mau keluar Nirei...”

“Barengan Ka...”

Dan putih milik Togame pun memenuhi lubang Nirei untuk kesekian kalinya.

“Ka... lo nginep aja... Masih mau dipenuhin sama kontol lo...”

“Bukannya nanti malem jatah lo buat muasin para kontol di kontrakan?”

Ah, Nirei lupa... atau mungkin emang dirinya ingin di sodok lagi oleh Togame. Tapi bersamaan dengan penghuni kontrakan lainnya?

“Iya tapi mau sama lo juga...”

Nirei itu semakin binal saja, meski salahnya tapi Togame semakin menyukainya. Jadi, hari itu Togame melanjutkan mengerjai Nirei sampai salah satu penghuni kontrakan balik.


240803❤️

#UMECHIKA


“Ini sebenernya sih persiapannya udah di angka delapan puluh lima persen, Mr. Ya paling nggak kita sanggup selesai tepat waktu, jadi project ini pun bisa berjalan dengan lancar.” Ucap Umemiya, menatap laptopnya —sambil mengupdate perihal list kerjaannya tersebut.

“Syukur-syukur kendalanya sedikit, lebih bersyukur lagi kalau sampai nggak ada.” Lanjutnya, yang masih sibuk dengan meng-scroll data di laptopnya itu.

“Kayanya sih itu aja, udah nggak ada hal lain lagi. Palingan tinggal monitoring aja terus supaya nggak ada yang kelupaan, Mr. Dan sebenernya kita cukup meeting di ruang meeting, kantin, atau ruang kerja nggak harus keluar kaya gini. Tapi, menurut Mr, apa masih ada yang perlu ditambahkan, kah?”

“Lo kalau sama Mr. Tomiyama serius kaya gini juga, ya?”

“HAH?”

Akhirnya Umemiya mengalihkan pandangannya dari arah layar laptopnya kearah atasannya tersebut, dan memberikan ekspresi yang bingung.

“Karna yang gue denger, lo sama Mr. Tomiyama tuh selain sering diskusi bareng, atmosfir kalian berdua tuh kelihatan lebih akrab, nggak canggung gitu.”

“Ah, Mr. Tomiyama itu masih butuh bimbingan aja karna baru terjun di bidang sektor ini. Jadi, harus banyak diskusi sama beliau supaya lebih mudah di mengerti. Selain itu emang orangnya yang santai jadi kaya terlihat akrab gitu.”

Sosok Takiishi dihadapannya pun hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda mengerti.

“Gimana kabar lo, Umemiya?”

Bukan, bukan pertanyaan seperti ini yang diharapkan oleh Umemiya. Dirinya hanya ingin melakukan seputar bahasan mengenai kerjaan saja, sebagai tanda mereka masih bersikap profesional.

“Kabar saya selalu nggak baik kalau berurusan project besar kaya gini, Mr.”

“Yang gue tanyain bukan soal kerjaan, Umemiya. Lo tau itu, kan?”

“Kalau bukan soal kerjaan, berarti udah nggak ada lagi yang perlu dibahas, kan?”

“Lo baik-baik aja, Me?”

“Bisa dilihat kalau saya baik-baik aja, kan?”

“Umemiya Hajime...”

“Cukup, bersikap profesional. Selain kerjaan nggak ada lagi yang harus dibahas.”

Chika Takiishi terdiam, Umemiya pun bangkit dari duduknya dan kemudian pergi begitu saja.

Hal yang di takutkan dirinya sepertinya pun terjadi, inilah yang menjadi alasan terbesarnya kenapa ia selalu berusaha menjaga jarak dengan atasannya tersebut.

Karna bagaimana pun Umemiya masih sedikit takut jika harus kembali mengingat tentang kejadian yang sangat ingin dilupakannya itu.

. . .

“Hiragi...”

“Ya? Lo butuh gue jemput?”

“Kenapa lo balikan sama Sako?”

“Tiba-tiba banget bahas hubungan gue sama Sako?”

“Kenapa Sako tuh tolol banget harus nerima lo kembali?”

“Lo pikir hasil akhir yang buruk akan selalu disebut gagal? Ada yang namanya remedial, Me. Dan hasil itu bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Segala sesuatu nggak bisa lo anggap cuma dari berhasil atau gagal, kadang ada kesempatan yang namanya memperbaiki.”

“Anjing dah, gue nggak paham kalimat panjang lo itu.”

“Lo mana bisa paham, kalau dari case kita aja udah beda, Me.”

“Apa gue resign aja ya, Gi?”

“CEMEN BANGET LO, UMEMIYA HAJIME.”


240703❤️

#suosakunirei🔞


Nirei akhirnya merasakan kembali dikerjai oleh kedua pacarnya, walau yang pertama dirinya dikerjai oleh Sakura tapi tidak lama kemudian dirinya juga dikerjai sekaligus oleh Suo.

Awalnya Nirei niat menyambut kedua pacarnya tersebut dengan naked, akan tetapi Sakura datang lebih cepat sehingga dirinya dibantu oleh pacar satunya itu melepaskan seluruh pakaiannya. Sementara Suo, hanya tinggal menikmati Nirei aja.

Nirei sangat menyukai ketika Sakura menerjangnya, mengerjai titik sensitifnya. Lalu kemudian menggodanya dengan menggesekkan kedua milik mereka. Desahan Nirei selalu dibuat semakin berisik, lantaran dirinya tau kalau sang pacar akan terpancing dan semakin liar dalam hal mengerjai dirinya.

Makanya Sakura selalu bilang Nirei itu gila, tapi memang seenak itu menikmati Nirei yang liar.

Sakura sudah sampai mengerjai lubangnya Nirei sambil berdiri, sementara mulutnya pun tidak tidak diam alias selalu memberi tanda yang banyak. Jangan lupa bahwa Sakura menyukai bibir Nirei yang selalu membuatnya candu, jadi Sakura pun tidak hanya sibuk menggenjot lubang Nirei melainkan mulutnya pun ikut andil sibuk mengerjai tubuh sang pacar.

Nirei berhasil mengeluarkan putihnya beberapa kali, tapi Sakura pun tidak berhenti bahkan lubang Nirei sudah dipenuhi cairannya tersebut.

“Sayang... lo enak banget sih. Kalau kaya gini ayo kita tinggal bareng.”

Nire tersenyum menang, “Iyaa ayo kita tinggal bareng, nanti kita kaya gini tiap hari...”

“Anjing... Nirei lo harus siap setiap saat kita kerjain gini...”

“Iya gue akan selalu siap ngangkang buat lo sama Suo... Nanti kalian tinggal pake gue aja sesuka kalian.”

“Pasti kita bakalan pake lo terus Nirei... Lo seenak ini, liat aja lobang lo selalu manjain kontol gue kaya gini.”

“Iya, eunghh... Sakura... mau cium...”

Akhirnya Sakura memberikan ciuman kepada Nirei sambil terus menggenjot lubang pacarnya tersebut sampai mentok.

“Suo lama banget... Kita udah mau ronde kedua, tapi Suo belum nyampe juga...”

Dan tak lama Suo pun datang...

Wajah Nirei semakin sumringah, itu tandanya ia akan diberikan double kesenangan. Akan menikmati hal yang sangat dirinya sukai.

“Suo sayang...”

“Kalian bener-bener main tanpa gue ya?”

“Join sini, kasian Nirei kangen kita masukin bareng...”

Dan akhirnya Nirei pun dikerjai habis-habisan oleh kedua pacarnya tersebut.

. . .

240729❤️

#SugiKiryu🔞

—ketika Kiryu salah masuk kamar dan dengan pedenya minta dihamili oleh Sugishita secara tidak sadar.


Awal pertemu Kiryu dengan Sugishita sangat memalukan, bermula pada saat itu Kiryu yang sedang mabok berat memaksakan diri untuk mengikut sang mantan pacar dengan selingkuhannya. Lalu malah berakhir salah memasuki sebuah kamar, yang sempat ia kira merupakan kamar mantan pacarnya tersebut tapi ternyata kamar itu adalah milik orang lain yang tidak dikenalnya.

. . .

Malam itu dirinya sudah banyak di cekokin minuman oleh temannya, sehingga batas kesadaran Kiryu menipis. Tanpa sadar dirinya nekat masuk begitu saja tanpa ada rasanya curiga.

Dirinya sudah tidak tahan, lalu dengan sembarangan melepaskan sebagian pakaiannya, dan langsung memilih merebahkan tubuhnya ke kasur itu.

Setelah merasa ada seseorang yang mendekat, dengan pedenya ia melepaskan semua pakaiannya lalu merengek minta dihamilin. Sebagian orang mungkin melihatnya gila, tapi tidak dengan Sugishita. Dirinya malah menawar dirinya.

Namun, Kiryu sedikit sadar kalau itu bukan suara mantan pacarnya, lalu kemudian ingin bangkit dan pergi dari kungkungan lelaki asing tersebut. Tapi tidak bisa, dan idirnya malah ditawar dengan jumlah yang besar.

“Gimana kalau lo gue bayar lima puluh juta?”

“Nggak mau kalau tiga ratus juta, baru mau.”

Niatnya meracau tapi malah disetujui oleh Sugishita.

“Tiga ratus juta, tapi sampai gue hamil anak lo gimana?”

“Deal.”

Setelah tercapainya kesepakatan tersebut maka malam itu sepertinya Kiryu tidak akan selamat.

. . .

Ini bukan hal yang pertama kali, tapi entah kenapa Kiryu lebih menyukai dirinya yang dikerjai oleh lelaki asing yang sedang berada diatasnya tersebut.

Bagaimana cara melahap bibirnya, menandai tubuhnya, mengerjai titik sentisitifnya. Dan, saat lubangnya di genjot kasar oleh milik besar Sugishita.

#HIRASAKO


Padahal dirinya hanya bertemu dengan Hiragi, tetapi hari ini Sako beneran berdandan dengan cantik dan tak lupa menggunakan jepitan kesukaannya tersebut.

Aneh, bukan?

Namun, lebih aneh lagi kalau ternyata dirinyalah yang mengajak Hiragi untuk bertemu. Sementara ia sendiri pun masih belum tau mau mengobrolkan hal apa.

Mungkin, semenjak Hiragi menghilang begitu saja dan tiba-tiba meminta maaf.

Sako merasakan sedikit penasaran, tapi seharusnya ia merasa senang karna tidak ada yang mengganggunya lagi, kan?

Tidak, jauh di lubuk hati Sako malah sebaliknya. Dirinya merasakan hampa ketika Hiragi berhenti bersikap rese terhadap dirinya tersebut.

. . .

Hiragi menjemputnya tepat waktu, untung saja saat itu Sako sudah dalam keadaan rapi. Sehingga lelaki itu tidak perlu menunggunya lama.

Ketika dalam perjalanan, mereka berdua terlihat canggung. Namun, ada beberapa kali sekilas obrolan walau respon Sako kebanyakan hah melulu daripada menanggapi.

Sesampainya di cafe pun, mereka berdua kembali terdiam. Sibuk dengan pilihan yang ada di buku menu.

“Sako...” Panggil Hiragi setelah memilih pesanannya.

“Ya?” Yang dipanggil menjawab singkat, karena Sako masih sibuk memilih pesanannya.

“Suka pasta?”

“Suka aja sih...”

“Kalau kentang?”

“Sedikit suka...”

“Kalau gue?”

“Suka kok...”

Sako terdiam, Hiragi mencoba menahan diri untuk tidak tertawa.

“Jadi, lo mau pesan apa?”

“Kentang sama cola aja deh.”

Kemudian mereka pun memesan makanan dan minuman dan menunggu beberapa belas menit.

Mungkin, sekitar lima belas menit itu sebentar, tapi tidak untuk mereka berdua yang terjebak dalam suasana canggung.

“Sori...”

“Lo minta maaf mulu deh, lagian gue yang ngajak lo ketemuan.”

“Terus, ada hal apa yang mau lo ngomongin sama gue?”

“Emang ketemuan doang gitu, nggak boleh?”

Padahal tinggal bilang kangen aja, Sako.

“Boleh aja, tapi kalau diem-dieman gini kek orang lagi berantem.”

“Sori, sebenernya gue juga belum tau apa yang mau di obrolin.”

Sako bingung, pada saat mengajak Hiragi ketemuan emang jarinya saja yang lagi impulsif. Dirinya belum tau mau membahas apa ketika bertemu, karna biasanya ada sosok teman yang lain. Sehingga bisa dibilang ini pertama kalinya mereka berduaan saja.

“Atau lo mau nanya kenapa gue mendadak minta maaf sama lo?”

Salah satunya itu.

Sako hanya menganggukkan kepalanya pelan.

“Atau ada hal lain?”

Itu juga.

Apa mungkin dirinya ingin bertanya mengenai siapa yang Hiragi sukai?

Tapi, kenapa?

“Lo suka sama Banjo?”

Hiragi melongo, untungnya pesanan mereka datang sehingga lelaki itu bisa meminum minumannya untuk meredakan tenggorokannya yang mendadak tercekat.

“Sori, gue tau ini privasi. Tapi, semenjak Banjo lendotin lo mulu tuh kaya mendadak lo jaga sikap gitu.”

“Sako...”

“Kalau lo nggak mau jawab nggak apa-apa kok, cuma kaya gue ngerasa kenapa jadi kaya gue yang mengganggu pedekate lo sama Banjo sementara kan yang rese duluan itu ya lo, Hiragi...”

Hiragi hanya mengela napasnya panjang, lalu kemudian menyodorkan satu iris kentang ke arah Sako yang diterima oleh Sako dengan sedikit bingung.

“Gue mau suapin lo, bukan mau ngasih lo begini, Sako.”

Sekarang gantian Sako yang melongo...

“Lo tuh dibilang jangan lucu-lucu kaya gini, Sako...”

“APAAN SIH LO?”

“Hari ini gue udah bilang kalau lo cantik belum? Cocok sama jepitan lo itu.”

“HAH?”

“Gue heran kenapa lo out the box banget, tapi gue sama Banjo nggak ada perasaan apa-apa. Tuh orang emang suka lendotan aja, bukan sama gue doang kok cuma ya emang mungkin keseringan sama gue.”

“Tapi, kata Tsubaki lo lagi suka sama seseorang?”

“Tsubaki?”

Sako kemudian memukul mulutnya pelan sebagai tanda bahwa dirinya sudah keceplosan.

“Berarti salah denger kali, orang yang gue suka tuh lo, Sako...”

“Gue nggak suka ya kalau bercandaan lo kaya gini?”

“Lo lihat gue lagi bercanda nggak?”

“Karna lo biasa rese sama gue...”

“Gue tuh rese juga caper ke lo, Sako...”

“TAI, LO.”

“Seriusan, kata Ume lo itu orangnya datar dan malu-malu. Jadi, kalau gue cuma melakukan pedekate biasa lo nggak akan peka. Meski tetep nggak peka sih cuma kalau pakai cara gue yang nyebelin gini, ya seenggaknya lo ada notis gue.”

“Jadi...?”

“Ya, jadi pacar gue, mau nggak?”

“Gue bahkan belum paham ucapan lo, Hiragi...”

“Gue tungguin sampai lo paham.”

“Orang yang lo sukai itu gue?”

“Iya, Sako...”

“Bukan Banjo?”

“Besok, nggak akan gue biarin Banjo lendotan lagi, oke?”

“Oke...”

“Masih belum paham?”

“Sedikit...”

“Makan dulu nih,”

Hiragi kembali menyodorkan kentang ke Sako, tapi kali ini bukan kentang yang disuapi melainkan bibirnya yang tiba-tiba mencium bibir Sako.

“Kalau masih belum paham juga, gue masih sanggup buat nunggu kok.”

“ANJING...”

Setelah kejadian ciuman itu Sako mendadak kabur ke arah toilet, karena muka merahnya tidak ingin dilihat oleh banyak orang.

Oh, sepertinya sedikit malu oleh tindakan yang dilakukan Hiragi tadi.


240727❤️

Pertemuan.

SUGISHITA X KIRYU

warning; bahasa kotor, jorok, kasar dan pastinya ini bxb🔞.


Pada saat itu Kiryu sedang mengalami masa stres berat akibat kebanyakan tugas, sehingga ketika temannya mengajak dirinya untuk bersenang-senang Kiryu langsung mengiyakan lantaran si crushnya pun ternyata ikut juga.

Awalnya, sesampainya di tempat tujuan mereka. Kiryu panik, pasalnya dirinya tau bahwa tempat yang mereka datangin adalah bukan tempat yang aman bagi sebagian orang yang belum terbiasa.

Bukan berarti Kiryu tidak pernah, tapi dirinya hanya menapaki tempat itu beberapa kali saja. Itu pun, bersama dengan orang yang bisa ia dipercaya. Sementara, entah kenapa Kiryu belum sepenuhnya mempercayai teman barunya tersebut.

Menghilangkan stres adalah tujuan dirinya, jadi Kiryu menangkis segala keraguan yang ada pada dirinya sendiri dan berusaha memulai mengikuti alurnya yang membuatnya merasa senang kembali.

Sampai, dimana dirinya terus di cekokkan minuman oleh temannya sampai kepalanya pusing dan rasanya ingin muntah. Lalu dirinya langsung menuju ke toilet.

Setelah sehabis dari toilet, Kiryu sekilas melihat crushnya bersama dengan seseorang. Berpelukan, sambil berciuman. Kemudian tanpa sadar mengikut arah kemana sang crush pergi.

Saat dilorong,

from pcrn bertiga

—sakunirei (ft suonirei)

ketika nirei harus membagi jatah kedua pcrnya secara terpisah.

. . .

Sakura menghampiri Nirei ke kosannya, selain meminta jatah ciumnya tentu saja Sakura akan meminta jatah yang lainnya juga kepada pacarnya tersebut.

Mungkin dulu, Sakura berpikir canggung dan malu. Namun, semenjak Nirei yang selalu pasrah menyodorkan dirinya, maka semakin lama Sakura akan menerimanya dengan senang hati.

Entah sudah berapa kali Sakura mengisap bibir Nirei, yang pasti itu seperti sebuah candu bagi Sakura. Belum lagi respon dari tubuh Nirei yang ketika dicium ingin dikerjai lebih oleh mulut Sakura itu.

“Sakuraaa....” saat ini mulut Sakura sedang sibuk mengisap puting Nirei yang tegang, lidahnya lihai memainkannya bahkan sudah banyak tanda dibeberapa bagian tubuh Nirei.

Dan Sakura, semakin suka. Desahan, atau teriakan Nirei itu membuat libidonya semakin naik. Sehingga Sakura segera melebarkan selangkangan Nirei, lalu menggesekkan miliknya yang sudah keras ke milik Nirei.

“Mauuu, jangan digodain. Mau dimasukin langsung.”

Sakura berhenti mengerjai tubuh Nirei, lalu menatap wajah Nirei yang sayu.

“Nungging dong sayang”, seketika itu Nirei menggangguk dan merubah posisinya. Lalu kembali menggoyangkan bokongnya dan langsung di tampar kencang oleh Sakura.

“Nirei... lo itu enak banget...” ucap Sakura sambil mengecupi punggung sampai dengan bokong Nirei yang montok tersebut.

“Sakura... masukin, nggak mau pakai apapun. Butuh kontol Sakura...”

Nirei itu kalau lagi dikerjai mulutnya bakalan kotor, tapi entah kenapa Sakura semakin menyukainya.

Sesuai permintaa Nirei, Sakura langsung memasukkan miliknya ke lubang Nirei yang sempit. Padahal baik dirinya maupun Suo sering memasukkannya tapi tetap aja akan selalu sempit.

“Nireiii, lubang kenapa makin sempit? Padahal gue sama Suo sering nyodok lo...”

“Nggak tau, Sakuraaa itu iyaa... Sodok sampai mentok terus....”

Nirei semakin berisik itu semakin seksi. Jadi kalau menggenjot lubangnya, Sakura akan selalu dengan semangat.

Kecuali kalau lagi iseng, dirinya akan mengerjai Nirei dengan menggenjotnya pelan. Tapi kadang Nirei menangis sehingga itu membuat Sakura tidak tega.

“Sakura jangan sibuk-sibuk, mau di genjot barengan Sakura sama Suo sekaligus...”

“Nanti juga digenjot Suo, kan sayang....”

“Maunya barengan... ihhh Sakura jangan pelan hiks... yang cepet...hiks...”

Kan... Setelahnya itu pun Sakura beneran menggempur lubang Nirei sampai mengeluarkan putihnya.

. . .

Setelah selesai dengan Sakura, Nirei melanjutkannya dengan Suo. Memberikan jatah terpisah itu membuat Nirei lebih capek dua kali lipat, tapi bukan berarti Nirei menyesal. Hanya saja dirinya lebih menyukai jika membagi jatahnya secara bersamaan.

“No, Suo...” dibanding Sakura, Suo lebih suka mengerjai badannya lebih dulu. Dan ketika itu langsung memasukkan miliknya sekali hentakan lalu kemudian menggenjotnya tanpa keprimanusiaan.

Lebih enak, tapi benar-benar membuatnya semakin gila. Bagaimana tidak, lubangnya di genjot sekaligus badannya di kerjai habis-habisan oleh mulut Suo.

Jadi, Nirei hanya bisa mendesah dan berteriak keenakan ketika lubangnya di genjot oleh Suo.

“Lo itu selalu enak, Nirei...”

Suo sudah pasti menyukainya, ekspresi Nirei saat dikerjai itu sangat seksi. Suara desahan frustasinya pun selalu membuatnya semangat menggenjot lubang Nirei yang selalu sempit.

Sama dengan Sakura, Suo selalu berpikir bagaimana bisa lubang Nirei selalu membuat dirinya dan Sakura ketagihan.

Dan begitu pun dengan Sakura, Suo menyukai lubang Sakura.

Ternyata memiliki dua pacar sangat menguntungkan, bukan?

“Suo... mau keluar...”

Saat itu pun Nirei mengeluarkan putihnya, lalu disusul oleh Suo yang memenuhi cairannya dilubang Nirei.

“Mau tinggal bareng, biar bisa pacaran sepuasnya sama Suo dan Sakura...”

“Sakura pasti bakalan ngamuk, lo itu harusnya anteng aja jangan berulah.”

“Sakura ngamuk-ngamuk juga kalau disodorin, mau-mau aja tuh.”

“Tapi, jangan sering-sering nyodorin kita terus. Lo butuh istirahat yang banyak, dan kita masih bisa pacaran tanpa masukin lo.”

“IYAAA, kalau gitu kita cari tanggal ngedate lagi, gimana?”

“Tunggu Sakura udahan sibuknya ya?”

“Sakura nggak selingkuh, kan?”

“Cuma lagi sibuk ngurusin hal lain aja, nanti kita sayang-sayang Sakuranya ya biar dia tetep semangat pacaran sama kita.”

“Oke deh...”


240721❤️

suosaku x suginirei; suonirei x sugisaku 🔞

. . .

Mereka berempat itu gila, disaat orang lain pacaran hanya bersenang-senang dengan pacar masing-masing. Namun, mereka berempat malahan memilih untuk bersenang-senang bersama.

Katanya, hal itu akan membuat keempatnya merasa jauh lebih puas.

Oleh karena itu setiap minggu mereka berempat akan melakukan seks secara bersamaan, ah bukan hanya kegiatan seks saja yang mereka lakukan bersamaan, tetapi mereka berempat juga bertukar pasangan untuk saling memuaskan.

Seperti biasa Suo yang selalu kebagian untuk menentukan tempat guna kesenangan mereka bersama.

. . .

Saat ini Nirei yang biasa di genjot oleh Sugishita sang pacar, harus merasakan lubangnya digenjot kasar sampai mentok oleh Suo. Sementara Sakura, sedang asik mengulum milik Sugishita sampai kelolotan.

Bagi Nirei maupun Sakura, selagi mereka juga menikmati lubangnya dipuaskan, tidak masalah untuk bertukar pasangan saat mereka ngesek.

Jadi, Suo dan Sugishita sangat menyukai hal itu karena sama-sama membuat mereka mencapai puas satu sama lain.

Suo sedang fokus bagaimana memuaskan lubang milik Nirei, bahkan bukan itu saja. Tubuh lelaki berambut kuning itu sudah dipenuhi oleh tanda dari Suo, dan bibirnya sudah dibuat bengkak. Bahkan, puting Nirei dibuat lecet saking napsunya Suo dalam mengisap.

Sementara Sugishita sudah membuat Sakura kelojotan beberapakali, sama seperti Nirei. Tubuh Sakura sudah dipenuhi oleh tanda bekas Sugishita, bahkan bibir dan putingnya pun tidak selamat.

Saat ini di ruangan kedap suara itu menggema suara desahan frustasi dari Sakura dan Nirei yang berlomba-lomba. Semakin membuat Suo dan Sugishita semangat menggempur lubang mereka berdua sampai mentok dan kelojotan.

Setelah sampai dimana mereka mengeluarkan putihnya masing-masing. Mereka berdua pun mengambil pacar mereka yang sudah kelelahan.


240717❤️

#hiiraume backstreet era

warning; kissing, bahasa kasar, sedikit jorok dan porno🔞


sesampainya hiragi di kosan, dirinya sudah disambut oleh ume sambil merentangkan lebar kedua tangannya. Sehingga ia pun langsung memeluk erat sosok lelaki berambut putih tersebut.

“jangan overthinking terus ya?” hiragi hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“tapi emang lebih baik kita kasih tau hubungan kita nggak sih?”

“kamu udah siap?”

hiragi terdiam, lalu kemudian menguselkan wajahhya pada ceruk leher ume, mengendus aroma khas pacarnya tersebut.

. . .

awalnya mereka berdua hanya mengobrol seperti biasa, namun entah kenapa mereka sudah saling bertukar saliva.

iya, saat ini mereka sedang berciuman. Posisi ume sedang berada di pangkuan hiragi, sambil menahan desahnya lantaran tangan sang pacar yang sudah masuk kedalam kaosnya itu.

“hiragiii...”

“boleh, kan?”

ume mengganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju, setelah hiragi seperti orang yang kelaparan melahap napsu bibir ume yang nyaris bengkak dibuatnya tersebut.

setelah puas melahap bibir ume, hiragi melepas kaos ume lalu membuangnya sembarangan.