614_princesso_yeon

“Sini deketan duduknya, mau diobatin gak?”

“Tapi pelan-pelan ya, perih tau”

“Iya, ini pelan-pelan loh, adek jangan banyak gerak biar gak makin sakit”

Arka dengan telaten mulai membersihkan luka darah disekitar lutut kekasihnya dengan kapas dan alkohol.

“Mamas sakit”

Ringis ezza saat Arka mulai menuangkan betadin disekitar luka nya dan menempelkan handsaplast bermotif pokemeon itu di atas lukanya.

“Nah udah, besok-besok lagi ya”

“Mamao, sakit tau mas, mas sih gak ngerasain”

“Yah Cemen luka gitu aja nangis”

Ledek arka yang membuat sang kekasih semakin kesal dengan tingkahnya.

“Nih cookies dari mama”

Mata ezza langsung bergulir kesamping menatap tentengan yang berada ditangan arka dengan mata berbinar.

“Siniin nggak!! mamas~”

“Iya iya, ini becanda Doang hey, jangan gigit telinga mamas dong”

Arka menjauhkan tubuhnya dari serangan ezza yang terus menerus mencoba untuk meraih telinga lebarnya untuk ia gigit main-main.

“Makasih mamas” ucap ezza tanpa menatap arka, kini malah dirinya sibuk dengan toples isi cookies buatan mama sang kekasih hati.


Keduanya larut dalam kesibukan masing-masing, arka dengan ponsel ditanganya dan ezza dengan cookies didalam mulut dan tangan nya.

“Assalamualaikum” itu Suara bunda yang baru pulang dari masjid setelah sholat tarawih tadi karna bunda ikut tadarusan dengan ibu-ibu komplek.

Keduanya langsung menolehkan kepala kesumber suara tersebut.

“Shalom bunda” arka berdiri dari duduknya untuk menjawab salam bunda.

“waalaikumsalam” ezza menjawab dengan mulut penuh cookies.

“Udah dari tadi mas” tanya sang bunda.

“Lumayan sih nda” arka menjawab sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Dek kamar yang mau ditempatin mamas mu ini udah siap” ezza hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“Yasudah, bunda tinggal ya mas, bunda mau istirahat” arka hanya mengganguk, lalu kembali mendudukan dirinya disebelah sang kekasih untuk merecoki kegiatan makan cookies anak itu.

Malam ini tepat malam 1 ramadhan, keduanya masih bersama, mereka sudah melewati 4x lebaran bersama meskipun keduanya jelas berbeda. Satu hal yang perlu mereka syukuri adalah orang tua mereka tidak menuntut banyak, orang tua mereka menerima masing-masing dengan suka cita dan masih membiarkan keduanya untuk bersama entah sampai kapan.

Jadi sebelum hari itu tiba biarkan mereka melewati semuanya dengan bahagia dan tanpa tuntutan dari banyak pihak.

Karna sampai kapanpun assalamualaikum bukanlah jawaban dari shalom, mereka semua tau akan perbedaan itu.


TBC

“Sini deketan duduknya, mau diobatin gak?”

“Tapi pelan-pelan ya, perih tau”

“Iya, ini pelan-pelan loh, adek jangan banyak gerak biar gak makin sakit”

Arka dengan telaten mulai membersihkan luka darah disekitar lutut kekasihnya dengan kapas dan alkohol.

“Mamas sakit”

Ringis ezza saat Arka mulai menuangkan betadin disekitar luka nya dan menempelkan handsaplast bermotif pokemeon itu di atas lukanya.

“Nah udah, besok-besok lagi ya”

“Mamao, sakit tau mas, mas sih gak ngerasain”

“Yah Cemen luka gitu aja nangis”

Ledek arka yang membuat sang kekasih semakin kesal dengan tingkahnya.

“Nih cookies dari mama”

Mata ezza langsung bergulir kesamping menatap tentengan yang berada ditangan arka dengan mata berbinar.

“Siniin nggak!! mamas~”

“Iya iya, ini becanda Doang hey, jangan gigit telinga mamas dong”

Arka menjauhkan tubuhnya dari serangan ezza yang terus menerus mencoba untuk meraih telinga lebarnya untuk ia gigit main-main.

“Makasih mamas” ucap ezza tanpa menatap arka, kini malah dirinya sibuk dengan toples isi cookies buatan mama sang kekasih hati.


Keduanya larut dalam kesibukan masing-masing, arka dengan ponsel ditanganya dan ezza dengan cookies didalam mulut dan tangan nya.

“Assalamualaikum” itu Suara bunda yang baru pulang dari masjid setelah sholat tarawih tadi karna bunda ikut tadarusan dengan ibu-ibu komplek.

Keduanya langsung menolehkan kepala kesumber suara tersebut.

“Shalom bunda” arka berdiri dari duduknya untuk menjawab salam bunda.

“waalaikumsalam” ezza menjawab dengan mulut penuh cookies.

“Udah dari tadi mas” tanya sang bunda.

“Lumayan sih nda” arka menjawab sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Dek kamar yang mau ditempatin mamas mu ini udah siap” ezza hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“Yasudah, bunda tinggal ya mas, bunda mau istirahat” arka hanya mengganguk, lalu kembali mendudukan dirinya disebelah sang kekasih untuk merecoki kegiatan makan cookies anak itu.

Malam ini tepat malam 1 ramadhan, keduanya masih bersama, mereka sudah melewati 4x lebaran bersama meskipun keduanya jelas berbeda. Satu hal yang perlu mereka syukuri adalah orang tua mereka tidak menuntut banyak, orang tua mereka menerima masing-masing dengan suka cita dan masih membiarkan keduanya untuk bersama entah sampai kapan.

Jadi sebelum hari itu tiba biarkan mereka melewati semuanya dengan bahagia dan tanpa tuntutan dari banyak pihak.

Karna sampai kapanpun assalamualaikum bukanlah jawaban dari shalom, mereka semua tau akan perbedaan itu.


TBC

“Sini deketan duduknya, mau diobatin gak?”

“Tapi pelan-pelan ya, perih tau”

“Iya, ini pelan-pelan loh, adek jangan banyak gerak biar gak makin sakit”

Arka dengan telaten mulai membersihkan luka darah disekitar lutut kekasihnya dengan kapas dan alkohol.

“Mamas sakit”

Ringis ezza saat Arka mulai menuangkan betadin disekitar luka nya dan menempelkan handsaplast bermotif pokemeon itu di atas lukanya.

“Nah udah, besok-besok lagi ya”

“Mamao, sakit tau mas, mas sih gak ngerasain”

“Yah Cemen luka gitu aja nangis”

Ledek arka yang membuat sang kekasih semakin kesal dengan tingkahnya.

“Nih cookies dari mama”

Mata ezza langsung bergulir kesamping menatap tentengan yang berada ditangan arka dengan mata berbinar.

“Siniin nggak!! mamas~”

“Iya iya, ini becanda Doang hey, jangan gigit telinga mamas dong”

Arka menjauhkan tubuhnya dari serangan ezza yang terus menerus mencoba untuk meraih telinga lebarnya untuk ia gigit main-main.

“Makasih mamas” ucap ezza tanpa menatap arka, kini malah dirinya sibuk dengan toples isi cookies buatan mama sang kekasih hati.


Keduanya larut dalam kesibukan masing-masing, arka dengan ponsel ditanganya dan ezza dengan cookies didalam mulut dan tangan nya.

“Assalamualaikum” itu Suara bunda yang baru pulang dari masjid setelah sholat tarawih tadi karna bunda ikut tadarusan dengan ibu-ibu komplek.

Keduanya langsung menolehkan kepala kesumber suara tersebut.

“Shalom bunda” arka berdiri dari duduknya untuk menjawab salam bunda.

“waalaikumsalam” ezza menjawab dengan mulut penuh cookies.

“Udah dari tadi mas” tanya sang bunda.

“Lumayan sih bund” arka menjawab sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Dek kamar yang mau ditempatin mamas mu ini udah siap” ezza hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“Yasudah, bunda tinggal ya mas, bunda mau istirahat” arka hanya mengganguk, lalu kembali mendudukan dirinya disebelah sang kekasih untuk merecoki kegiatan makan cookies anak itu.

Malam ini tepat malam 1 ramadhan, keduanya masih bersama, mereka sudah melewati 4x lebaran bersama meskipun keduanya jelas berbeda. Satu hal yang perlu mereka syukuri adalah orang tua mereka tidak menuntut banyak, orang tua mereka menerima masing-masing dengan suka cita dan masih membiarkan keduanya untuk bersama entah sampai kapan.

Jadi sebelum hari itu tiba biarkan mereka melewati semuanya dengan bahagia dan tanpa tuntutan dari banyak pihak.

Karna sampai kapanpun assalamualaikum bukanlah jawaban dari shalom, mereka semua tau akan perbedaan itu.


TBC

“Sini deketan duduknya, mau diobatin gak?”

“Tapi pelan-pelan ya, perih tau”

“Iya, ini pelan-pelan loh, adek jangan banyak gerak biar gak makin sakit”

Arka dengan telaten mulai membersihkan luka darah disekitar lutut kekasihnya dengan kapas dan alkohol.

“Mamas sakit”

Ringis ezza saat Aksa mulai menuangkan betadin disekitar luka nya dan menempelkan handsaplast bermotif pokemeon itu di atas lukanya.

“Nah udah, besok-besok lagi ya”

“Mamao, sakit tau mas, mas sih gak ngerasain”

“Yah Cemen luka gitu aja nangis”

Ledek arka yang membuat sang kekasih semakin kesal dengan tingkahnya.

“Nih cookies buatan mama”

Mata ezza langsung bergulir kesamping menatap tentengan yang berada ditangan arka dengan mata berbinar.

“Siniin nggak, mamas~”

“Iya iya, ini becanda Doang hey, jangan gigit telinga mamas dong”

Arka menjauhkan tubuhnya dari serangan ezza yang terus menerus mencoba untuk meraih telinga lebarnya untuk ia gigit main-main.

“Makasih mama”


Baekhyun baru saja menggeser tombol hijau dilayar hp nya saat suara Sehun mengalihkan pandangannya dari ponsel ditangan nya.

“Gue mau bicara” Sehun langsung menarik pergelangan tangan Baekhyun dan membawanya ke taman belakang mansion ayahnya.

“Kenapa” ucapa Baekhyun setelah Sehun melepaskan tangannya.

“Gue mau minta maaf buat semua yang udah gue lakuin ke lu, sikap gue dan kelakuan buruk gue ke Lo waktu kita masih pacaran dan buat saat ini, sorry karna sering ngucapain kata-kata kasar ke lu. Gue minta maaf Baek”

“Udah lupain aja, gue juga udah maafin lu kok hun”

“Baek ayo mulai dari awal, gue janji bakal perlakuin lu lebih baik lagi, gue bakal rubah sifat buruk gue, stop pura-pura kalo lu suka sama ayah gue, kalo mau balas dendam dan bikin gue cemburu lu berhasil Baek gue cemburu setiap ngeliat kemesraan lu sama Daddy jadi ayo mulai lagi gue tau lu masih sayang kan sama gue, lu masih cinta kan sama gue”

Sehun menarik tangan Baekhyun kasar agar simungil mendekat padanya, tangan besarnya membelai wajah Baekhyun lembut ia merendahkan tubuhnya ingin meraih bibir simungil, namun belum sampai ia mendaratkan bibirnya pada bibir Baekhyun satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan nya.

PLAKK

“Lo jangan kurang ajar ya hun, Lo salah kalo nganggep gue deketin Chanyeol karna mau balas dendam dan bikin Lo cemburu. Gue udah gak ada rasa sama sekali ke lu jadi berhenti, berhenti nganggep gue masih cinta sama lo karna itu gak mungkin kita udah gak ada hubungan kaya gitu lagi, dan gue cinta sama Chanyeol lebih dari gue cinta sama lo dulu”

“Oh ya, mulai sekarang panggil gue papa ya anak manis” Baekhyun menepuk pipi Sehun kasar dan meninggalkan bocah itu sendirian dengan segala pikiran yang berkecamuk di otaknya.

Tanpa Sehun sadari panggilan Chanyeol dan Baekhyun sedari tadi belum terputus dan Chanyeol mendengar semua ucapan anak itu dan sikap kurang ajarnya yang hampir saja menyentuh miliknya.

“Chanyeol kau mendengar semuanya” ucap Baekhyun pada ponselnya.

“Tunggu sebentar lagi ya, saya akan segera menyelesaikan urusan saya dengan anak itu” lalu setelahnya panggilan diputus oleh Chanyeol.


•Nay


“Chanyeol kamu tuh kebiasaan banget ya, udah dibilangin berkali-kali juga kalo baju kotor tuh taruh ditempatnya itu loh udah disediain disitu”

“Sama ini handuk basah jangan taruh di atas kasur”

“Capek banget sama om-om kaya kamu tuh, susah dibilangin”

Omel simungil sejak keluar dari kamar mandi dengan setelan santainya dan rambut yang masih basah.

Chanyeol yang mendengar ocehan Baekhyun hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai bukti bahwa ia cukup mengerti dengan ucapan sang kekasih.

“Iya, besok-besok gak di ulangin lagi” jawab Chanyeol sambil berjalan ke arah Baekhyun untuk membantu simungil mengeringkan rambutnya.

“Jangan iya-iya doang kamu tuh, nanti juga tolong bilangin bibi Kim buat ganti sprei ya” ucap simungil lagi.

“Iya sayang, udah kering nih rambutnya. Ayo turun mama ada dibawah udah buatin sarapan buat kita”

“Kok gak bilang mama mau Dateng? Kalo tau kan harusnya tadi gak usah main”

“Mama juga baru bilang barusan, udah ayo turun marah-marah mu dari tadi gak laper emang?” Ucap Chanyeol sambil mencubit hidung Baekhyun yang hanya dibalas hentakan kaki simungil dan berjalan duluan keluar kamar mereka.


RUANG MAKAN

“Pagi semuanya” sapa Baekhyun saat melihat Luhan dan Sehun sudah duduk dikursi mereka masing-masing.

Ngomong-ngomong tentang Sehun dan Luhan keduanya masih perang dingin, Luhan hanya sesekali akan meminta bantuan Sehun ketika dia merasa menginginkan sesuatu karna bayi mereka dan juga mereka akan tidur bersama jika bayi dikandungan Luhan yang menginginkan.

“Pagi calon menantu” ucap mama Park kepada Baekhyun.

“Gimana olahraga paginya?” Tanya nya menggoda yang membuat pipi Baekhyun merah merona.

“Ma jangan iseng”

“Duduk nak, ayo sarapan mama udah buatin nasi goreng”

Keduanya duduk berhadapan dengan sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk didepan nya, mereka mulai menyiapkan nasi kedalam mulut masing-masing tanpa ada keributan bahkan dentingan piring dan sendok pun tidak terdengar.

“Gimana Hyun, enak gak masakan mama” yang ditanya hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai jawaban.

“Jadi kamu punya masalah apa sama Luhan hun? Nenek dengar Luhan minta cerai”

“Bukan masalah besar kok nek, kita lagi perbaiki semuanya”

“Bukan masalah besar gimana kalo ayah kamu aja sampe mau kirim kamu ke tempat ibumu”

“Kita baik-baik aja, waktu itu cuma salah paham” itu suara Luhan, ia tidak mau mendengar keributan dipagi hari.

“Bagus lah kalo gitu dan buat Sehun jangan ulangin lagi kamu tau sendiri Luhan gak boleh banyak pikiran apalagi sampe stres kandungan dia gak sekuat kandungan orang lain”

“Iya nek”

Baekhyun mendengarkan percakapan nenek dan cucu itu dengan diam tidak mau terlalu ikut campur rumah tangga orang lain begitu pikirnya.

“Jadi kapan kamu mau nikahin Baekhyun Chan?” Baekhyun yang sedang mengunyah tiba-tiba tersedak begitu saja mendengar ucapan mama parak.

“Ini minum sayang” Baekhyun menerima gelas berisi air yang Chanyeol berikan mengabaikan Sehun yang juga memberikan air kepadanya.

“Makasih” ucapnya setelah meneguk satu gelas air tersebut hingga habis tak tersisa.

“Kok tiba-tiba bahas pernikahan sih ma”

“Ya kamu itu udah tua loh gak inget umur banget, kalian juga udah tinggal bareng agak mungkin kalo gak ngelakuin hal yang enak-enak. Mama juga khawatir gimana kalo Baekhyun hamil duluan mending sebelum jadi kamu resmiin Baekhyun Dimata agama sama negara dulu”

“Gimana menurut kamu Hyun?” Tanya mama parak pada simungil yang hanya diam saja.

“Aku ngikut aja enaknya gimana ma”

“Tuh denger gak Chan”

“Iya, nanti kita omongin lebih lanjut soal ini” ucap Chanyeol singkat.

Dan sarapan dipagi hari itu di akhiri dengan obrolan-obrolan ringan keduanya hingga menjelang siang hari.

mature content🔞, handjob, fingering, cum eating, anal sex


“Anghh...pel..anhh...daddyhh”

Simungil terus meracau tidak jelas karna kenikmataan yang Chanyeol berikan dibagian bawah tubuhnya. 3 jemari besar itu terus mengorek bagian dalam lubang Baekhyun tanpa henti membuat simungil kewalahan karna kenikmataan yang jari Chanyeol berikan.

“Anghhh....disituhh...disituhh”

Chanyeol semakin dalam melesakan jarinya saat dirinya menemukan titik manis Baekhyun yang membuat kekasihnya semakin mendesah dengan keras.

“Disini hm”

“Nyahhh...faster daddyhh..”

Chanyeol semakin cepat memaju mundurkan jarinya pada lubang kekasihnya sesekali dirinya juga membuat gerakan menggunting agar lubang itu sedikit melebar.

Tangan Baekhyun yang menganggur hendak meraih penisnya yang mengacung tegak dan mengeluarkan precum tapi terlambat karna Chanyeol sudah mengambil penisnya terlebih dahulu. Chanyeol Memainkan penis itu dengan telapak tangan besarnya sedang tangan kirinya masih asik dengan lubang senggamanya. Baekhyun menghempaskan keplanya kebelakang tidak kuat dengan kenikmataan yang Chanyeol berikan terus menerus.

Tidak hanya itu kini wajah Chanyeol juga sudah berada didepan dada baekhyun mulutnya ia daratkan pada puting merah muda yang menegang itu membuat Chanyeol semakin bergairah. Lidahnya dengan lihai mulai menjilat bagian dada Baekhyun secara bergantian. Menyedot dan menggigit main-main puting tersebut, kedua tangannya yang tengah bekerja dibagian bawah Baekhyun juga tidak mengendor sama sekali malah semakin cepat dan dalam.

Baekhyun yang menerima tiga kenikmatan sekaligus hanya mampu memejamkan matanya sesekali juga ia mengeluarkan air mata karna saking nikmatnya permainan yang Chanyeol berikan.

“Sweetheart kenapa menangis? Bagian mana yang sakit?” Chanyeol menghentikan kulumanya pada puting Baekhyun saat mendengat satu isakan lolos dari bibir tipis itu.

“Nghh..tidakk itu karna terlalu nikmat...Chanyeol rasanya aku benar-benar terbang”

“tolonghhh...janganh..bereh...ahhh” Baekhyun tidak melanjutkan ucapanya karna Chanyeol mulai mengulum putingnya kembali dan gerakan pada lubangnya juga semakin dalam jangan lupakan Chanyeol juga mengurut penisnya.

“Chanyeolhh...aku inginhhh...cum”

“Keluarkan sayang jangan ditahan, ayo keluarkan untuk saya”

Chanyeol semakin cepat mengorek lubang Baekhyun dan juga semakin cepat mengocok penisnya yang sudah memerah, tidak butuh waktu lama bagi Baekhyun untuk melepaskan semen nya.

Chanyeol menjilati jemarinya yang terkena lelehan sperma sang kekasih tanpa merasa jijik“manis” ucapnya sebelum tubuhnya merangkak di atas tubuh Baekhyun yang masih terengah-engah karna baru saja pelepasan untuk yang pertama kalinya dipagi ini.

Tanpa memberikan Baekhyun istirahat sedikitpun Chanyeol langsung melahap bibir Baekhyun kasar menyesap bagian bawah dan atas secara bergantian, lidahnya mengabsen deretan gigi si mungil dan membelit lidah Baekhyun bertukar Saliva dengan ya.

“Hah..hah..hah..Chanyeol kau ingin membunuhku dengan ciuman itu, aku tidak bisa bernafas” ucap Baekhyun kesal karna Chanyeol tidak kunjung melepaskan ciumannya.

“Maaf sweetheart, bibirmu terlalu nikmat untuk dilepaskan” Chanyeol mengecup pelipis Baekhyun, tanganya dengan santai membuka celana boxer nya dan celana dalam nya secara bersamaan lalu melemparkan kesembarang arah.

Penisnya sudah menegang sedari tadi, rasanya lega saat tidak ada satu kain pun yang mengurung penis besarnya.

“Suka dengan yang kamu lihat sayang”

“Ughh, masuki aku Daddy, penuhi aku dengan penis panjang dan berurat mu itu” ucap Baekhyun menggoda dan membuka kakinya lebar-lebar memperlihatkan lubangnya yang sudah sangat-sangatt basah karna ulah kekasihnya.

Chanyeol menjilat bibirnya, gairahnya semakin memuncak mendengar ucapan Baekhyun yang begitu vulgar. Chanyeol mengocok penisnya pelan sebelum memasukan kedalam lubang hangat sang kekasih.

“Saya masuk sayang, ini bukan yang pertama tapi kalo masih sakit kamu boleh lakuin apapun sama punggung saya buat meredam rasa sakitnya” seperti biasa dirinya selalu diutamakan.

Chanyeol menunduk untuk mengecup dahi berkeringat sang kekasih sebelum dirinya melesakan semua penisnya kedalam lubang nikmat itu.

Dengan perlahan Chanyeol mulai menggoda lubang Baekhyun dengan ujung penisnya.

“Daddyhh... langsung sajahh”

“Dengan senang hati”

Dengan perlahan Chanyeol mulai melebarkan paha Baekhyun dan melesakan penisnya kedalam lubang sempit itu dengan sekali hentakan.

JLEB

“akhhh teralaluhh...dalamhh”

“Arghhh..kamu nikmat sayang seperti biasanya”

“Boleh saya bergerak” Baekhyun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Chanyeol mulai memaju mundurkan penisnya, mengeluarkanya hingga hanya menyisakan kepala penisnya saja lalu memasukan nya lagi dengan sekali hentakan, ia lakukan itu berulang kali.

“Anghhh penuhh”

“kau menikmati nya baby”

“Janganhh..berhentihh”

Chanyeol mendongakkan kepalanya keatas merasakan remasan kuat pada penisnya karna Diding anus Baekhyun yang meremasnya begitu kuat, membuatnya menggeram beberapa kali karna kenikmatan lubang sang kekasih yang terus-menerus memijit penis berurat nya.

“Baekhyun..kamu menjepit ku ahhh”

“Chanyeolhh..menyukainya”

Chanyeol hanya menggeram lalu menusuk lubang itu semakin cepat dan kasar, mencari titik manis simungil.

“Chanyeollhh...disituhh..nyahh janganhh berhenti”

“Faster daddyhh..ahh..ahh..ahh”

Chanyeol semakin cepat memaju mundurkan penisnya membuat lelaki dibawahnya kembali meracau tidak jelas karna titik manisnya ditumbuk berkali-kali.

“Chanyeolhh..cum..” Baekhyun kembali melepaskan sperma nya mengotori perutnya dan bagian dada Chanyeol.

Tanpa memberikan jeda sedikit pun Chanyeol kembali mengobrak-abrik lubang Baekhyun, membuat Baekhyun yang baru saja pelepasan harus mendesah kembali karna titik itu terus Chanyeol tumbuk.

“Ciumhh akuuu...chanyeolhh”

Chanyeol meraih bibir Baekhyun tanpa mengendorkan gerakan dibawah sana, tangan Simungil ia kalung kan dibelakang leher Chanyeol sesekali tanganya meremat rambut chanyeol saat Chanyeol menyesap bibirnya.

Baekhyun yang melepaskan ciuman mereka terlebih dahulu sedangakn Chanyeol mulai menjilati bagian tubuh Baekhyun memberikan banyak tanda di area leher dan dada nya.

Gerakan dibawah sana semakin brutal saat dirasa dirinya akan segera mengeluarkan puncaknya.

“Chanyeolhh...chanyeolhh aku ingin cum..lagihh”

“Bersama..babyhh” chanyeol merunduk untuk mencuri satu kecupan pada bibir simungil.

Chanyeol semakin cepat menggerakkan penisnya hingga ditusukan kelima dirinya mengeluarkan orgasmenya dilubang Baekhyun sedangakn Baekhyun mengeluarkan nya kembali mengenai dada Chanyeol.

“Chanyeolhh”

“Baekhyun ARGHHH”

setelah mendapatkan ejakulasinya dan dirasa penisnya sudah tidak mengeluarkan sperma dirinya mencabut penis itu dari lubang Baekhyun. Sedangakn Baekhyun masih terengah-engah dan memejamkan matanya menikmati pelepasannya entah untuk yang keberapa kali.

“Tumbuh diperut papa ya sayang” ucap Chanyeol pada perut rata simungil lalu membubuhkan ciuman di area tersebut.

“Kamu hebat banget sayang seperti biasanya” Chanyeol memeluk tubuh telanjang Baekhyun lalu membawanya kedalam pelukan hangatnya dan memberikan ciuman-ciuman kecil pada pucuk kepala simungil menghirup dalam-dalam aroma manis dari rambut sang pujaan hati.


Sementara diluar kamarnya Sehun yang hendak mengetuk pintu kamar ayahnya terhenti. tanganya mengayun diudara begitu saja saat dirinya mendengar suara desahan panjang dari dalam kamar sang ayah.

Bukan apa-apa iya pergi kelantai dua hanya untuk memberi tahu bahwa dibawah sana ada ibu dari sang ayah yang sudah menunggu sedari tadi.


•Nay

24 Februari 2021 >WARNING🔞!!!content contains, sex, anal sex, rough, vanilla, blowjob, handjob, deepthroat, cum eating, fingering. I'm not sure but I'm trying my best

Kegiatan mereka sempat terhenti karna Baekhyun merengek ingin membersihkan badan nya terlebih dahulu, ia bilang badan nya sangat lengket karna sehabis pemotretan tadi siang ia belum mandi sama sekali dan juga ia bilang ingin membersihkan sesuatu juga. Jadi yang Chanyeol lakukan hanya mengiyakan daripada kekasihnya merajuk kepada nya.

Sambil menunggu Baekhyun membersihkan badan nya Chanyeol juga menyelesaikan beberapa berkas yang memang baru sempat ia tanda tangani diruang tamu, Chanyeol mendengar pintu kamar mandi nya berderit tanda bahwa simungil baru menyelesaikan acara membersihkan badan nya.

“Daddy~” rengeknya manja disamping Chanyeol yang masih sibuk dengan beberapa tumpukan kertas itu.

“Sebentar baby, saya harus menyelesaikan ini sebentar okay” Baekhyun hanya mengangguk sebagai jawaban nya dan badan nya mulai ia senderkan pada bahu lebar sang kekasih.

“Baby kau tertidur?” Tanya Chanyeol saat tidak mendapati pergerakan sedikitpun dari sang kekasih, saat matanya menoleh kesamping ia terkejut Karna mata Baekhyun sudah berkaca-kaca dan siap menumpahkan tangisan nya kapanpun.

“Hey apa yang terjadi?” Tanya Chanyeol kelabakan.

“Kau mengabaikan ku padahal aku sudah siap dari tadi untuk membuat bayi bahkan aku sudah membersihkan lubangku, tapi kamu malah mengabaikan ku”

“Oke-oke saya minta maaf, tapi kamu jangan nangis okay, ayo membuat sekarang, pekerjaan saya sudah selesai”

Chanyeol menangkup pipi Baekhyun lalu mengecup bibir itu secara perlahan sangat lembut membuat Baekhyun tanpa sadar mengalungkan lengan nya pada leher Chanyeol agar lelaki itu semakin memperdalam ciuman mereka.

Bunyi kecipak dari dua bibir yang saling beradu itu memenuhi seluruh ruang di apartement tersebut, baik keduanya tidak ada yang berniat untuk mengakhiri ciuman itu.

Chanyeol semakin memperdalam ciuman nya mengabsen deretan gigi simungil lalu mengajak lidah mereka untuk berperang dan bertukar Saliva.

Baekhyun makin mengeratkan pelukan nya pada leher Chanyeol, bibirnya di benar-benar dihabisi oleh Chanyeol, bau anyir mulai Baekhyun rasakan saat dirinya tidak sengaja menggigit lidah Chanyeol terlalu keras hingga ia melukainya.

Baekhyun mulai memukul-mukul dada Chanyeol saat pasokan udah di paru-paru nya mulai habis, benang Saliva terjalin dibibir keduanya saat Chanyeol melepas ciuman tersebut.

“Kau menyukai nya baby”

Baekhyun hanya mengangguk lalu satu lenguhan lolos dari bibir mungilnya saat Chanyeol mulai menjilati dan menggigit main-main lehernya untuk membubuhkan beberapa tanda disekitanya. Kegiatan Chanyeol semakin turun kebawah menarik tali bathrobe yang Baekhyun gunakan, bibirnya tertarik ke atas saat satu puting simungil mengintip malu-malu dari dalam bathrobe nya.

Bibirnya Chanyeol bawa untuk menciumi puting merah muda itu yang sangat menggoda, bathrobe yang Baekhyun gunakan sudah Chanyeol lempar entah kemana. Saat ini Baekhyun sudah benar-benar naked tapi sehelai benang pun di badan nya.

“Eunghh”

Chanyeol kembali menciumi pucuk dada simungil bahkan sekarang lidah panasnya juga sudah ikut bermain untuk memanjakan puting yang sudah sangat tegang itu. Melihat ekspresi Baekhyun yang sangat menikmati membuat Chanyeol semakin genjar untuk melakukan lebih.

Tangan yang menganggur ia bawa untuk meremas kebanggaan si mungil yang sudah sangat tegang, tubuhnya ia bawa lagi untuk lebih kebawah menyamakan dirinya dengan penis merah muda yang sudah menegang dan mengeluarkan cukup banyak precum. Di kecupnya penis itu lalu tangan nya ia bawa untuk mengocok batang keras itu secara perlahan.

“Bagaimana baby? Kau menyukainya?”

“Iyah-sangat nikmathh~”

Chanyeol semakin cepat mengocok penis Baekhyun, bibirnya juga sesekali memberikan rangsangan-rangsangan kecil untuk bagian tubuh yang lain membuat Baekhyun kewalahan karna diberi kenikmatan sebanyak..

“Chanyeolhh-akuh rasa-anghhh”

Baekhyun belum sempat menyelesaikan ucapan nya saat cairan putih itu keluar begitu saja mengotori tangan Chanyeol dan mengotori perutnya.

“Anghh-itu luar biasahh~”

“Ingin yang lebih luar biasa sayang” Chanyeol mengelus pipi Baekhyun menyeka keringat yang mulai menuruni dahi Baekhyun lalu mengecup pucuk kepala sang kekasih dengan begitu sayang dan sangat lembut.

Baekhyun mengangguk semangat lalu tubuhnya Chanyeol angkat untuk berpindah kekamar agar lebih leluasa. Chanyeol membaringkan tubuh simungil kekasur lalu dirinya mulai melepas kemeja yang melekat ditubuhnya, ia berbalik lalu menaiki ranjang yang sama dengan Baekhyun mengecup bibir itu sebentar lalu merubah posisi nya menjadi Baekhyun berada di atas perutnya.

“Sekarang giliranmu untuk memberikan servis kepada Daddy sayang”

Baekhyun tentu saja tidak tinggal diam ia mulai menciumi bibir Chanyeol lalu turun kebawah menyusuri rahang tegas itu dan menyesap leher itu untuk memberikan tanda seperti yang Chanyeol lakukan padanya.

Selesai dengan bagian lehernya Baekhyun mulai turun menciumi dada Chanyeol mengecup berulang kali bagian perut kotak enam sang kekasih, lalu pandangan nya ia bawa ke area selangkangan yang sudah mengembung masih dibalut celana panjang. Baekhyun mulai melucuti satu persatu kain yang masih membalut bagian bawah Chanyeol dengan tergesa-gesa, setelah semuanya sudah selesai ia mulai menaiki tubuh Chanyeol lagi mencium bibir itu sebentar dan ia mulai bermain-main dengan penis panjang dan berurat itu.

Mulut Baekhyun mulai mengecupi ujung batang keras itu membuat Chanyeol menggeram nikmat karna ulah nakal simungil. Dengan perlahan Baekhyun mulai memasukan penis itu kemulutnya berniat untuk memberikan deepthroat terbaik kepada sang kekasih.

Penis itu mulai masuk ke mulut baekhyun meskipun tidak masuk sepenuhnya. Tangan yang menganggur Baekhyun gunakan untuk bermain-main dengan twinsball milik si besar.

“Akhh-yah seperti itu baby”

Mendengar itu Baekhyun semakin memperdalam penis itu sampai ujung tenggorokan nya, matanya mulai berkaca-kaca Karna hampir tersedak,Chanyeol mulai tidak sabaran ia menggerakkan pinggulnya semkain dalam untuk melecehkan mulut simungil yang sialnya sangat nikmat. Dihentakan ketiga ia menumpahkan spermanya dimulut Baekhyun yang langsung saja ditelan olehnya.

“Ayo ke intinya saya sudah tidak tahan”

Chanyeol membalikan tubuh Baekhyun hingga pantat montok itu berada didepan wajahnya tepat dengan lubang pink bergedut yang minta untuk segara diisi oleh penis panjang berurat nya.

“Plakk”

“Anghh”

“Plakk”

“Akhh”

Chanyeol menampar pantat Baekhyun hingga memerah tercetak jelas telapak tangan nya di kedua sisi bokong simungil yang menambah kesan sexy, lidah panasnya segera ia daratkan untuk menjilati lubang yang sudah sangat basah tersebut.

“Eunghh”

Lidahnya kembali menusuk-nusuk luabang yang sangat manis itu, selesai dengan lidahnya sekarang Chanyeol mulai memasukan satu jarinya kedalam lubang itu agar saat ia masuki nanti tidka terlalu menyakiti simungil.

“Ya-akhhh~”

Chanyeol menambah sekaligus 2 jari,jadi sekarang yang berada dilubang simungil adalah 3 jari yang sedang mengaduk-aduk lubang tersebut mencari dimana titik itu.

“Uhh-yahh disituhh~”

“Disini hm”

Baekhyun semakin cepat menusuk titik itu membuat Baekhyun semakin menenggelamkan kepala nya di bantal yang ia gunakan.

“Chanyeollhh aku ingin cum”

Namun gerakan jari itu justru terhenti membuat Baekhyun menolehkan kepalanya kebelakang menatap sinis si besar yang menghentikan kegiatannya saat dirinya ingin melepaskan cum nya.

“Sabar baby kamu harus keluar dengan penis saya bukan jari saya” Chanyeol mengocok batang penis itu sebentar lalu mengarahkan batang nya ke arah lubang yang sebentar lagi akan menjepit penisnya dengan nikmat.

“Baby saya masuk ya” Baekhyun hanya mengganguk lemah menunggu tubuhnya untuk dimasuki oleh penis panjang dan berurat itu.

Chanyeol mulai mencengkram pinggang ramping itu pelan lalu mengarahkan penisnya kelubang itu dan memasukan nya secara perlahan, baru kepalanya yang masuk tapi ia sudah merasa sangat nikmat apalagi nanti saat batang nya sudah masuk sempurna. Baekhyun mencengkram sprei dengan begitu keras saat merasakan dirinya seperti terbelah menjadi dua Karna penis Chanyeol sudah masuk sepenuhnya dengan sekali hentakan.

“Chanyeolhh pelanhh uhh pelanhh”

Chanyeol belum bergerak membiarkan Lubang Baekhyun terbiasa dulu dengan kehadiran penisnya yang memang cukup besar, kecupan-kecupan kecil ia berikan pada pipi simungil yang basah karna air mata.

“Kau boleh bergerakhh”

Setelah mendapat lampu hijau Chanyeol mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan mengeluarkan lalu memasukan penisnya lagi secara berulang kali “nghhh-yahh Chan terushh seperti ituhh~”.

“Sepert ini?disini hm?”

Chanyeol terus menerus menusuk titik itu, titik yang membuat Baekhyun benar-benar kehilangan akal karna rasa nikmat yang Chanyeol berikan secara terus menerus.

Baekhyun terus menggigit bantal didepan nya untuk menahan desahan nya agar tidak keluar Karan rasa nikmat itu.

“Saya lebih suka mendengarkan desahan mu baby, jangan menahan nya”

“Uhghh-akhhhh”

“Seperti ituhh yahh Chan akhhh”

Baekhyun terus mendesah dan Chanyeol terus menerus menusuk titik itu, yang benar-benar membuat Baekhyun hilang akal. Chanyeol membalikan tubuh Baekhyun agar berhadapan dengan nya bibirnya menganga lebar, wajahnya memerah, matanya menatap dirinya dengan pandangan sayu, penisnya memearh karna dirinya sudah keluar berkali-kali sedangkan Chanyeol belum sekalipun.

Chanyeol mengangkat satu kaki Baekhyun dan menyampirkan dipundaknya membuat penis nya menusuk Baekhyun semakin dalam dan membuat Baekhyun keluar untuk kesekian kalinya.

“Akhhh baby saya keluar ahhh”

“Ughhhh lubangkuh penuhhh”

“Ahhh...ahhhh...ahh”

Desah keduanya saat Chanyeol menembakan sepermanya kedalam rahim Baekhyun dan beberapa keluar dari lubang nya karna saking banyaknya.

Chanyeol mengecup dahi Baekhyun lalu pipinya, kedua matanya hidung dan terakhir mengecup bibirnya cukup lama.

“Kau luar biasa sayang, tidur lah kau pasti lelah”

Baekhyun memejamkan matanya dan mengeratkan pelukan nya didada bidang sang kekasih yang saat ini sudah ikut berbaring disampingnya menciumin pucuk kepala nya berulang kali dan keduanya tertidur dengan perasaan yang sama-sama bahagia.

“Hai Sehun gue Baekhyun, calon papa Lo”


Sedikit tentang Baekhyun

Saat orang-orang bilang Baekhyun itu selalu membawa energi positif untuk orang terdekat itu memang benar. Baekhyun memang selalu ceria ia juga akan menunjukan sifat manjanya kepada orang yang menurutnya sudah ia anggap sebagai sahabat sekaligus keluarganya, berkecimpung di dunia hiburan tidak membuat Baekhyun memiliki banyak teman karna sifatnya yang sangat pemilih, mempunyai sahabat seperti kyungsoo dan jongdae bagi Baekhyun sudah sangat cukup ia tidak perlu lagi mencari atau bersosialisasi kepada banyak orang. Meskipun dirinya seorang publik figur dan bertemu dengan orang banyak Baekhyun tidak pernah mencoba untuk menjadi lebih dekat kepada mereka yang punya satu project dengan nya, yang akan Baekhyun lakukan ditempat kerja hanya harus profesional tanpa harus repot-repot untuk menjadi dekat dengan rekannya.

Menjadi seorang model diumurnya yang baru menginjak usia 15 tahun itu tidka mudah apalgi dirinya tidka memiliki banyak bakal yang harus ia tunjukan. Tapi dengan sifat gigihnya ia bisa sampai pada titik ini, titik dimana orang-orang mulai menghargai kerja kerasnya. Baekhyun tidak terlahir di keluarga dengan sendok emas dimulutnya, ia lahir di tengah-tengah keluarga yang cukup sederhana. Tapi keluarganya tidak pernah mengeluh tentang semua yang nikmat tuhan berikan, tapi takdir selalu bisa memainkan perannya dengan baik bukan? Diumur 13 kedua orang tuanya mengalami kecelakaan saat pulang kerja yang membuat Baekhyun menjadi yatim piatu diumur yang masih belum cukup dewasa untuk hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tuanya.

2 tahun ia hidup di panti asuhan membuat Baekhyun bertekad agar dirinya bisa sukses nanti dan semuanya benar-benar Baekhyun lakukan agar dirinya bisa setinggi sekarang, awal menjadi model memang terasa sangat sulit bahkan dirinya hampir menyerah begitu saja dan melupakan semua mimpi-mimpinya namun uluran tangan dari kyungsoo membuat tekadnya menguat kembali dan dari saat itu dirinya dan kyungsoo benar-benar memulai dari awal.

Di 2 tahun pertama menjadi model Baekhyun masih banyak menerima cemoohan dari orang-orang, bahkan diperusahaan pun ia diperlakukan begitu tidka baik yang membuat Baekhyun harus berusaha lebih keras lagi agar dirinya dapat diakui dan ia membuktikannya di umur 19 tahun akhirnya namanya mulai naik dan orang-orang mulai mengakui namanya dan menghargai segala usaha yang ia lakukan.

Terikat hubungan bukanlah sesuatu yang Baekhyun bayangkan tapi saat sosok Sehun menjadi partner pemotretan nya disaat itulah dirinya ingin lebih mengenalnya dan berusaha berkomunikasi lebih baik lagi dengan nya. Awalnya menjadi teman Sehun adalah tujuan utama Baekhyun tapi saat Sehun mengatakan bahwa ia ingin Baekhyun menjadi kekasihnya bukankah itu hal yang luar biasa.

Bulan pertama, kedua dan ketiga memang menyenangkan dan Baekhyun merasa begitu dicintai tapi di bulan keempat semuanya hancur saat dirinya melihat sendiri Sehun bercinta dengan luhan mantan kekasihnya, ia masih bisa memaafkan hingga ditahun pertama hubungan mereka Sehun masih menjalin hubungan dengan Luhan disaat bersamaan dirinya juga sudah mulai meragukan perasaan nya untuk Sehun karna dia rasa ia mulai mencintai sosok lain dari Sehun yaitu Park Chanyeol, ia memang merasa bersalah tapi jika Sehun saja bisa melakukan nya kenapa dirinya tidak. Ia sudah cukup menderita selama ini bukankah jika ia mencari kebahagiaan sendiri itu bukan masalah meskipun dengan menjadi kekasih dari Park chanyeol ayah dari park sehun mantan pacarnya.


Kyungsoo sudah berada didepan kamar hotel yang Baekhyun tempati, tapi sipemilik kamar tidak kunjung keluar. Hingga dimenit 20 barulah Baekhyun keluar dengan pakaian rapi tapi err rambut yang cukup berantakan, dengan lihai jemari kyungsoo mulai merapikan rambut bocah itu dengan telanten.

“Terimakasih Soo yaa”

Kyungsoo dengan perlahan menarik tangan Baekhyun agar ia mengekor dibelakangnya dengan perlahan jemarinya mulai menekan tombol lift menuju lobby dimana jongdae berada, beberapa menit diselimuti keheningan akhirnya mereka sampai di lobby dan saat bersamaan juga jongdae sudah menunggu tepat didepan lift.

“Ayo, udah selesai Pati pemberkatan nya” ucap jongdae pada dua sahabat bonceolnya.

“Xiumin Hyung dimana?”

“Udah masuk duluan, ayok laper gue nih belum sarapan”

“Heh jongdae jangan malu-malu in ya Lo ntar didalem atau gue usir Lo” kalian tau lah itu siapa.


Setelah berdebat panjang akhirnya mereka masuk juga ke aula dimana pernikahan Sehun diadakan, pernikahan dengan dekorasih yang benar-benar mewah membuat ketiga menganga tidak percaya bahwa pernikahan semewah ini benar adanya.

“Jongdae disini” suara Xiumin berhasil membuyarkan lamunan mereka bertiga, ketiganya akhirnya berjalan mendekat kearah meja Xiumin yang baru diisi oleh dirinya.

“Hai Hyung” ucap kyungsoo dan Baekhyun secara bersamaan.

Baekhyun tidak hentinya mengagumi betapa mewahnya pernikahan Sehun dan Luhan. Ia tidak heran sih karna yang menikah adalah Park sehun anak semata wayang dari CEO yang cukup ternama itu.

“Hyun itu pengantin nya, mau ngucapin selamat dulu gak” ucap kyungsoo menyenggol bahu Baekhyun pelan.

“Entar aja, gue sekalian mau ngasih kejutan buat dia” ucapnya santai sambil menyesap jus jeruk digelasnya.

Pandanganya ia edarkan untuk mencari kekasih tingginya namun ia tak kunjung menemukan dimana kekasihnya berada, hingga ekor matanya melihat siluet jongin sedang mengobrol dengan temannya mungkin dari situlah ia melihat kekasihnya berada disebelah jongin. Namun pandanganya menyipit saat mendapati seorang wanita berada di antara mereka.

“Soo, wanita itu?siapa?” Ucapanya, yang membuat kyungsoo juga harus melihat kemana arah Baekhyun menunjuk.

“Lo gak tau?” Hanya gelengan yang Baekhyun berikan.

“Bae joohyun

“Bae joohyun?”

“Iya, itu ibunya Sehun” jawab kyungsoo.

“HAH”

“Jangan teriak-teriak bangsad,tuh liat orang-orang liat kearah sini” baekhyun menutup mulutnya dan meminta maaf pada tamu lain karna membuat keributan kecil.

Menarik

Lalu setelahnya ia beranjak dari kursinya dan berjalan kearah Chanyeol tanpa mempedulikan panggilan dari kyungsoo.

“Hyung” bisiknya pelan pada jongin yang masih sibuk mengobrol dengan bahasa Prancis yang cukup fasih.

“Baekhyun? kyungsoo mana?” Baekhyun menunjuk Dimana kyungsoo berada lalu setelahnya jongin terlihat membisikan sesuatu kepada Chanyeol dan meninggalkan mereka.

Chanyeol menatap Baekhyun dari bawah hingga atas dengan pandangan kagum lalu menarik jemari ramping itu untuk ia genggam yang membuat orang disekitarnya bingung dengan perlakuan Chanyeol kepada bocah yang terlihat masih sangat muda itu.

“Kemari sweetheart”

Baekhyun perlahan mendekat kearah Chanyeol. Belum sempat ia memperkenalkan dirinya pada rekan Chanyeol sebuah suara yang sangat Baekhyun kenal mengalihkan pandangan semua orang darinya, sontak tubuh mungilnya ia sembunyikan dibelakang tubuh Chanyeol.

“Mom, dad”

Sehun mendekat ke arah kedua orang tuanya dengan Luhan yang berjalan dibelakangnya.

“Selamat atas pernikahan kalian” ucap joohyun atau yang biasa orang panggil Irene.

“Selamat atas pernikahan kalian dan untuk Sehun jadilah pria yang bertanggung jawab” ucap Chanyeol sambil menepuk pundak putranya pelan.

“Dan Luhan jaga kesehatanmu, ingat kamu membwa seorang bayi juga di perutmu” tambahnya.

“Ah, iya terimakasih om”

“Panggil saya ayah kalo memanggil Daddy terlalu kaku untukmu”

“Baik yah”

“Itu terdengar lebih baik” Luhan hanya menanggapi dengan senyuman.

“Minta apapun yang kamu mau pada Sehun nak, jangan sungkan” itu Irene yang berbicara sambil mengusap punggung dari menantunya itu.

“Ah iya, saya mau mengenalkan seseorang pada kalian”

“Sayang”

Baekhyun menyembulkan kepalanya dari balik punggung Chanyeol dengan senyum yang begitu canggung.

“Baekhyun” ucap Sehun.

“Hai Sehun, gw Baekhyun calon papa Lo”

Semua orang yang berada disitu terlihat tidka percaya dengan apa yang baru saja Baekhyun ucapkan apalagi Sehun yang saat ini sudah mengepalkan kedua tanganya disamping tubuhnya.

“Jangan bercanda, ini gak lucu” ucap sehuna masih tidka percaya.

“Gw serius, ngapain bercanda ini hal kaya gini. Iya kan daddy~” ucapnya menggoda di akhir kalimat.

“Yang dikatan Baekhyun benar, Daddy harap kamu gak keberatan dengan semuanya” Chanyeol menepuk pundak putranya 2 kali.

“Kenapa harus Baekhyun, Daddy tau kan Baekhyun mantan pacar Sehun. Lebih tepatnya mantan tunangan”

Chanyeol hanya menggangukan kepalanya tanda ia kengetahui semuanya.

“Chan Lo gila?” Ucap irene yang juga tidka habis pikir dengan semuanya.

“Saya tidak gila dan saya rasa tidak ada yang aneh dengan saya menjalin hubungan dengan Baekhyun, Baekhyun juga tidak masalah dengan semuanya” Chanyeol berucap tenang.

“Dia masih mudah dia pasti bisa dapetin yang seumuran sama dia, palingan dia cuma mau harta Lo doang” ucap irene lagi yang membuat Baekhyun cukup geram.

“Jaga omongan Tante ya, Tante pikir selama ini saya kerja keras buat apa kalo bukan buat menghidupi diri saya sendiri. Tanya Sehun coba pernah gak saya selama pacaran dengan anak tante saya minta macem-macem” ucap Baekhyun tegas.

“Sehun, Luhan selamat ya atas pernikahan kalian dan Sehun semoga Lo bisa Nerima gue jadi papa Lo ya, dan buat Tante jangan ikut campur sama hubungan saya dan Chanyeol karna Tante bukan siapa-siapa bagi Chanyeol” tambahnya.

“Aku mau pulang” ucap Baekhyun pada Chanyeol dengan tatapan anak anjingnya.

“Oke, ayo pulang”

“Kita bicarain ini nanti” ucap Chanyeol pada Sehun, lalu setelahnya ia pergi dari tempat itu dengan Baekhyun yang menggenggam tanganya dengan begitu erat.


•Nay