Berantem

Sesuai rencana nya, hari ini 3 remaja SMA dengan seragam yang sudah berantakan itu melaksanakan aksinya— melawan SMA sebelah. Bel sekolah sudah berbunyi pertanda pelajaran segera dimulai. Jihoon, Jaehyuk dan Junkyu hanya menaruh tas dan langsung pergi kesini.

Disini sudah terjadi beberapa aksi saling memukul, tapi belum ada satupun dari mereka yang mengalah, mundur. Contoh nya, Park Jihoon lelaki itu terus memukuli siapapun yang ada di depan nya, tidak ada niat untuk berhenti. Apalagi saat ini dia sedang beradu dengan pemuda— Kanemoto Yoshinori, ya Yoshi memang target nya Jihoon.

“JIHOON HEH BERHENTI UDAH!” Junkyu berteriak sambil memukul mukul bahu Jihoon, Jihoon di depan nya seperti orang kesetanan emosi nya tersulut. Jihoon menepis kasar tangan Junkyu dari bahu nya.

Yoshi sudah tersungkur lemah akibat pukulan pukulan yang terbilang kuat dari Jihoon, wajah nya sudah dihiasi luka robek dan cairin asin berwarna merah. Dia sudah terlalu lemah untuk membalas serangan dari Jihoon.

“Jihoon kendali-in diri lo, itu anak orang mau lo bikin mati hah?!.” Sekarang Jaehyuk yang sedang berusaha menyadarkan Jihoon kalau lawan nya sudah selemah itu, ga lucu dong kalau Jihoon sampai membunuhnya. Terlebih lagi Jihoon masih anak SMA.

Jihoon tersadar dan berhenti, melihat lawan nya sudah babak belur akibat ulah nya. Jihoon sedikit meringis mendapati pemandangan di depan nya, “Gue ga nyangka Yoshinori selemah ini.” Jihoon tertawa remeh, dihadiahi tatapan tajam si pemilik nama, Yoshinori.

“Sialan..” desisnya.

“WOI WOI UDAH LO SEMUA BALIK ANJING” Junkyu memerintahkan semua yang ada disini untuk berhenti melayangkan pukulan, dia tidak mau situasi menjadi lebih kacau. Padahal sebelumnya masih terkendali, entah dari pihak siapa yang memulai menimbulkan kericuhan yang parah ini. Untung nya, di kawasan ini terbilang sepi, seperti terancang untuk lokasi perkelahian saja.

“PULANG SEMUANYA” Sahut Jaehyuk.

“Ji, Je ayok balik, muka lo pada udah ga berbentuk. Nanti langsung ke UKS aja.” Junkyu menarik tangan kedua temannya untuk menjauhi lokasi mereka berkelahi, Jihoon dan Jaehyuk hanya mengangguk pasrah mengikuti langkah Junkyu.

Di sisi lain, pemuda Yoshinori masih sibuk membereskan pakaian nya yang kacau berantakan. Yoshi mengelap kasar darah di sekitaran bibir nya, sesekali meringis akibat rasa sakit.

“SIALAN PARK JIHOON.” Yoshi menendang asal bebatuan sambil berteriak, muka nya merah terbalut emosi. “Sabar kak, balik aja yuk.” Pemuda kecil di sebelah nya mencoba mengelus punggung Yoshi, berniat meredakan emosi 'nya.

Yoshi melirik sebentar kepada Mashiho lalu mengangguk beranjak meninggalkan tempat itu juga.