- Heaven
⚠️ Mature Content ⚠️
Setelah momen menyesakkan bagi kedua insan itu, Jungkook membalik keadaan secepat kilat. Jungkook menjatuhkan tubuh Naya diatas kasur. Jungkook langsung teringat malam itu,dimana Naya tertidur saat dia mau menghadiahkan surga. Jungkook tersenyum manis mengingat memori indah itu. Tidak akan pernah Jungkook lupakan.
Naya sejujurnya panik,dia tidak pernah sejauh ini dengan lelaki. Mungkin Taehyung yang terjauh,pelukan yang amat erat dengan ciuman pelengkap tapi tidak melumat. Hanya kecupan. Jungkook mulai mengecup seluruh permukaan wajah Naya. Geli,tetapi berasa disayang. Itu yang di rasakan Naya. Dia mencoba untuk membuka diri,karena yang dia tahu, dia mencintai Jeon Jungkook. Hanya Jeon Jungkook.
Jungkook yang merasa tidak ada penolakan dari gadisnya,memulai apa yang dulu tidak bisa dia lakukan. Shin Naya hanya miliknya. Jungkook melumat bibir sang gadis dengan lembut, tidak ada paksaan. Tangan Naya juga sudah melingkar dengan apik di leher Jungkook. Semakin dalam ciuman mereka,semakin panas hawa disekitar. Naya yang sudah tahu tugasnya mulai membantu Jungkook melepas kaos putih Jungkook.
Dan Naya terkejut,Jungkook memiliki tatto kecil di atas pusar. Tatto bunga macan. Naya meraba tatto tersebut, semakin membuat gelenyar aneh di tubuh Jungkook. Sedangkan Naya merasa Jungkook sangatlah seksi dengan tatto kecil itu. Jungkook sudah tidak tahan dengan afeksi yang di berikan Naya. Dia juga ingin memberi. Membantu Naya melepaskan seluruh pakaiannya. Dan berakhir naked yang ditemani oleh kasur berantakan,baju berserakan dimana-mana.
Sungguh pengalaman ini akan menjadi yang terindah untuk mereka berdua, dan Busan akan menjadi kota yang akan mereka datangi lagi dan lagi. “Kook please don't be to hard. This is my first time” lirih Naya, dia ketakutan tetapi sudah tidak bisa keluar. Jungkook yang mendengar itu pun tersenyum,membayangkan bahwa dia akan menjadi yang pertama dan tentunya terakhir untuk wanitanya. “Sure princess,anything for you.” bisik Jungkook dengan kecupan-kecupan singat untuk memberi tahu bahwa tidak apa-apa,aku disini. Romantis. Jungkook mau memberi semua kenangan indah kelewat manis untuk pertama wanitanya.
Hingga saatnya permainan inti. Mereka sudah melakukan pemanasan terlalu lama.“Kalau terlalu sakit,cakar saja punggungku,lampiaskan semuanya kepadaku. Bagi sakitmu kepadaku,Shin Naya.” tegas Jungkook meyakinkan Naya bahwa dia ada untuknya. Naya mengganguk,dia merasa tenang sekaligus senang diperlakukan seperti itu. Jungkook memulai permainan. Dia memulai dengan sangat pelan merasa bahwa wanitanya adalah berlian yang rapuh sekalinya terburu-buru akan terpecah belah.
Naya yang merasakan sesuatu,mulai menangis. Sungguh ini sakit. Amat sakit. Naya mencakar punggung Jungkook untuk membagi laranya. Jungkook meringis saat tahu wanitanya ini mencakar cukup keras. Tapi tidak apa,dia akan rela. Setelah menunggu sedikit lama,Jungkook mulai mempercepat tempo. Jungkook mebisikkan kalimat-kalimat penerbang raga. Naya seperti dibawa ke surga bersama Jungkook. Indah,nikmat,sakit bercampur menjadi satu.
Keringat sudah bercucuran,yang bertanda bahwa mereka telah lama mencari surga. Di menit-menit terakhir akhirnya Jungkook dan Naya melepas semuanya. Bersama-sama. Sungguh serasi.
Jungkook menjatuhkan diri di samping Naya,memeluk Naya dengan posesif. Menciumi punggung polos Naya dengan berucap “Terimakasi,terimakasih dan terimakasih. Kau terindah Shin Naya. Aku mencintaimu.” Naya yang mendengar itu tersenyum,ternyata seperti ini rasanya dipuja dan disayangi.
Mereka tertidur sangat lelap,setelah melakukan sesi yang kelewat menyesakkan bagi Jungkook untuk mendengar bahwa kekasihnya sudah menjadi tunangan orang lain tetapi dibayar cinta yang memuaskan. Jungkook tenang. Shin Naya sudah miliknya. Sepenuhnya. Mereka tertidur dengan senyum yang masih terpancar di raut mereka berdua.