aleanorkim

  1. Best Part

Jungkook terbangun,dia merasa hari ini adalah hari terbaiknya. Di saat membuka mata,yang disuguhkam pertama kali adalah wajah cantik berseri Naya yang bersembunyi di dadanya,mencari kehatangan. Jungkook membenarkan rambut Naya, menyelipkan helaian rambut Naya di telinga. Jungkook tersenyum,sesekali membayangkan kejadian kemarin malam. Shin Naya sudah menjadi miliknya.

Jungkook bangun dari kasur dengan perlahan,agar kekasihnya ini tidak terganggu. Dia mau memberi after care terbaik. Membuat sarapan untuk kekasih salah satu after care yang menurut Jungkook sangat romantis. Membuat Japchae adalah pilihan yang tepat bagi Jungkook karena mudah memasaknya.

Japchae buatan Jungkook sudah siap,dia membawa ke kamar. Makan di kamar karena dia tau pasti sakit saat Naya berjalan. Membuka pintu dan melihat Naya yang masih tertidur pulas,senyum Jungkook terukir lagi. — Oh gini rasanya melihat pujaan hati setiap pagi,rasanya ingin segera menikahi saja, batin Jungkook.

Mengelus punggung Naya dengan lembut yang membuat Naya sedikit terusik tidurnya. Naya perlahan membuka matanya dan melihat Jungkook yang sudah rapi ini sedang memeluknya. Hati Naya menghangat. Dia ingin setiap hari seperti ini,bersama Jungkook.

“Ayo bangun,sarapan sayang.” panggil Jungkook dengan suara yang sangat lembut seperti sedikit menaikkan oktaf bisa membuat wanitanya menangis. Dia tidak ingin. Naya terkejut,kurang manis apa Jeon Jungkook ini. Mereka makan bersama diatas kasur,hening tapi hangat. Suka sekali. Benar-benar hari terbaik.

  1. Heaven

⚠️ Mature Content ⚠️

Setelah momen menyesakkan bagi kedua insan itu, Jungkook membalik keadaan secepat kilat. Jungkook menjatuhkan tubuh Naya diatas kasur. Jungkook langsung teringat malam itu,dimana Naya tertidur saat dia mau menghadiahkan surga. Jungkook tersenyum manis mengingat memori indah itu. Tidak akan pernah Jungkook lupakan.

Naya sejujurnya panik,dia tidak pernah sejauh ini dengan lelaki. Mungkin Taehyung yang terjauh,pelukan yang amat erat dengan ciuman pelengkap tapi tidak melumat. Hanya kecupan. Jungkook mulai mengecup seluruh permukaan wajah Naya. Geli,tetapi berasa disayang. Itu yang di rasakan Naya. Dia mencoba untuk membuka diri,karena yang dia tahu, dia mencintai Jeon Jungkook. Hanya Jeon Jungkook.

Jungkook yang merasa tidak ada penolakan dari gadisnya,memulai apa yang dulu tidak bisa dia lakukan. Shin Naya hanya miliknya. Jungkook melumat bibir sang gadis dengan lembut, tidak ada paksaan. Tangan Naya juga sudah melingkar dengan apik di leher Jungkook. Semakin dalam ciuman mereka,semakin panas hawa disekitar. Naya yang sudah tahu tugasnya mulai membantu Jungkook melepas kaos putih Jungkook.

Dan Naya terkejut,Jungkook memiliki tatto kecil di atas pusar. Tatto bunga macan. Naya meraba tatto tersebut, semakin membuat gelenyar aneh di tubuh Jungkook. Sedangkan Naya merasa Jungkook sangatlah seksi dengan tatto kecil itu. Jungkook sudah tidak tahan dengan afeksi yang di berikan Naya. Dia juga ingin memberi. Membantu Naya melepaskan seluruh pakaiannya. Dan berakhir naked yang ditemani oleh kasur berantakan,baju berserakan dimana-mana.

Sungguh pengalaman ini akan menjadi yang terindah untuk mereka berdua, dan Busan akan menjadi kota yang akan mereka datangi lagi dan lagi. “Kook please don't be to hard. This is my first time” lirih Naya, dia ketakutan tetapi sudah tidak bisa keluar. Jungkook yang mendengar itu pun tersenyum,membayangkan bahwa dia akan menjadi yang pertama dan tentunya terakhir untuk wanitanya. “Sure princess,anything for you.” bisik Jungkook dengan kecupan-kecupan singat untuk memberi tahu bahwa tidak apa-apa,aku disini. Romantis. Jungkook mau memberi semua kenangan indah kelewat manis untuk pertama wanitanya.

Hingga saatnya permainan inti. Mereka sudah melakukan pemanasan terlalu lama.“Kalau terlalu sakit,cakar saja punggungku,lampiaskan semuanya kepadaku. Bagi sakitmu kepadaku,Shin Naya.” tegas Jungkook meyakinkan Naya bahwa dia ada untuknya. Naya mengganguk,dia merasa tenang sekaligus senang diperlakukan seperti itu. Jungkook memulai permainan. Dia memulai dengan sangat pelan merasa bahwa wanitanya adalah berlian yang rapuh sekalinya terburu-buru akan terpecah belah.

Naya yang merasakan sesuatu,mulai menangis. Sungguh ini sakit. Amat sakit. Naya mencakar punggung Jungkook untuk membagi laranya. Jungkook meringis saat tahu wanitanya ini mencakar cukup keras. Tapi tidak apa,dia akan rela. Setelah menunggu sedikit lama,Jungkook mulai mempercepat tempo. Jungkook mebisikkan kalimat-kalimat penerbang raga. Naya seperti dibawa ke surga bersama Jungkook. Indah,nikmat,sakit bercampur menjadi satu.

Keringat sudah bercucuran,yang bertanda bahwa mereka telah lama mencari surga. Di menit-menit terakhir akhirnya Jungkook dan Naya melepas semuanya. Bersama-sama. Sungguh serasi.

Jungkook menjatuhkan diri di samping Naya,memeluk Naya dengan posesif. Menciumi punggung polos Naya dengan berucap “Terimakasi,terimakasih dan terimakasih. Kau terindah Shin Naya. Aku mencintaimu.” Naya yang mendengar itu tersenyum,ternyata seperti ini rasanya dipuja dan disayangi.

Mereka tertidur sangat lelap,setelah melakukan sesi yang kelewat menyesakkan bagi Jungkook untuk mendengar bahwa kekasihnya sudah menjadi tunangan orang lain tetapi dibayar cinta yang memuaskan. Jungkook tenang. Shin Naya sudah miliknya. Sepenuhnya. Mereka tertidur dengan senyum yang masih terpancar di raut mereka berdua.

  1. The truth

Naya membuka pintu kamarnya. Pemandangan pertama yang disuguhkan di mata Naya adalah laki-laki bertubuh kekar yang duduk di ujung kasur dengan tangan disingkap di depan dada dan bibir yang mengkerucut. Lucu sekali.

“Koo masih marah?” tanya Naya yang berniat hanya menggoda lelakinya. Naya berpikir ini sangat menggemaskan. Tidak cocok dengan tubuh proporsional milik Jungkook. Naya mendudukkan dirinya di paha jungkook,meletakkan kedua tanganya melingkari leher sang pacar.

Jungkook sangat senang melihat gadisnya melakukan skinship yang keterlaluan menyesakkan. Dia menahan senyumnya untuk memperlihatkan bahwa dia masih kesal dengan kekasihnya ini. Jungkook butuh penjelasan. Kenapa bisa kekasihnya ini pergi berdua dengan seorang laki-laki?

“Kook,aku mau cerita semuanya tapi janji jangan marah.” Naya berpikir ini sudah saat Jungkook tahu. “Ceritakan saja dulu” Sebenarnya Jungkook berdebar mendengar kalimat 'jangan marah' dia sudah berpikir yang tidak tidak.

“Aku sudah bertunangan. Jimin tunanganku,” tegas Naya. Jantung Jungkook berdetak lebih cepat,tangannya langsung meremas pinggang sang kekasih,meremas amat keras. Naya yang menyadari perlakuan sang kekasih,langsung membalas dengan mengelus punggung Jungkook. “Dijodohkan koo,hanya itu. Aku tidak punya perasaan lebih begitupun Jimin” bisik Naya berusaha menenangkan emosi Jungkook.

Jungkook lega mendengar deklarasi dari wanitanya— bahwa dia tidak memiliki perasaan apapun kepada lelaki lain. Masih berusaha menahan amarah yang berada di puncak,dia mulai melepas eratan tanganya dipinggang Naya. “I trust you,Nay. Jangan rusak kepercayaanku,” suara kelewat tenang berhasil dikeluarkan Jungkook.

  1. Finally

Akhirnya— Jimin, Jungkook, Naya bertemu. Jungkook kaget sekaligus marah,ia kira wanitanya pergi bersama teman perempuannya. Untung saja dia ikut,kalo tidak bisa terjadi hal yang tidak-tidak.

Naya memperkenalkan Jimin kepada Jungkook,dan sebaliknya. Naya juga ikut tegang dalam kondisi seperti ini, mata Jungkook terlihat mau keluar dan Jimin dengan seringaian kecil yang berhasil ditangkap Naya. “Jim,sepertinya gue sudah menceritakan ini sebelumnya. Jadi,menurut gue lo udah tau kan maksudnya apa.” Naya harus memutus kecanggungan diantara mereka ber tiga. Jimin mengganguk,tak ada senyuman bahkan seringaian yang tadi muncul. Sepertinya Jimin kecewa?

Jimin pergi meninggalkan mereka, kalau berlama-lama disana mungkin kepalan tangannya akan melayang ke muka lelaki disamping Naya sambil mengucap 'Wanita disampingmu itu milikku,kau hanya kupinjamkan'. Tapi tidak mungkin,dia tidak mau itu terjadi. Jimin memilih pergi untuk menenangkan emosinya.

Kepergian Jimin tidak membawa dampak baik untuk Jungkook. Jungkook tetap saja ingin meledak. “Kook,maaf yaa. Aku harus berbicara dengan Jimin sebentar. Setelah itu aku milikmu sepenuhnya. Dan akan ku ceritakan juga semuanya. Jangan marah ya bunny.” Kecupan cepat di pipi Jungkook dilayangkan Naya untuk meredam emosi lelakinya. Tentu Jungkook luluh, Naya selalu pasif dalam hal skinship, malah bisa disebut risih dengan skinship, tapi saat ini dia mencium Jungkook duluan. Jadi dipastikan Jungkook luluh,dia merelakan gadisnya untuk menyusul lelaki bantet satu itu toh dia juga dijanjikan satu hal yang menarik oleh Naya— Setelah itu Naya miliknya,seutuhnya.

  1. Jimin

Jimin sudah menungguku di bawah. Aku cukup tersentak dengan pakaian yang dipakai jimin— kemeja putih dengan kancing dua teratas dibiarkan terbuka,rambut hitam yang tidak ditata tapi tetap rapi dan kacamata hitam. Sempurna. Tampan. Sexy.

“Hei apa pakaianku salah?” tanya Jimin. “E-enggak cuman..” aku menggantungkan kalimatku,masih terpaku dengan pria di depanku. “Cuman apa?” “Tampan” jawabku tanpa ragu. Jimin terkekeh dengan ucapanku. Dia mebawakan koperku,dan membukakan pintu mobil untukku. Gentleman.

Wangi Jimin sangat menenangkan,oceanic dengan citrus. Dipikir pikir parfum lelaki sangat mencerminkan dirinya. Jungkook, musk dan petrichor terkesan nakal tapi memabukkan. Taehyung, woody spicy terkesan tegas,unik,mahal. Dan Jimin, oceanic dan citrus, menenangkan tetapi membawa pengaruh seksi karena citrus yang tajam.

“Aku sudah menyewa cottage dekat pantai” Jimin membuyarkan lamunanku. “Pasti indah,lo kan cowo romantis karena itu gue yakin sama lo” Aku senang sebenernya dijodohkan dengan Jimin. Pria romantis,kaya,pintar,tenang,apa lagi yang kurang? Hanya saja hatiku tidak bisa menerima Jimin. Jimin menjawab pujianku dengan senyuman kelewat besar hingga matanya menghilang. Lucu, seperti bayi. Eye smile Jimin tidak pernah mengecewakan seperti ingin menjaga agar tidak pernah hilang.

  1. The heart wants what it wants

“Jim,gue gamau basa basi. Gue udah punya pacar. Lo juga gamau kan dijodoh jodohin kek gini? Ayo berusaha sama gue untuk gagalin rencana konyol ini.” To the point,Naya sekali. “Pacar? Sejak kapan? Taehyung akhirnya nembak lo Nay?” cerca Jimin. Menyebalkan.

“Ngapain Taehyung nembak gue,ada lah satu kampus tapi bisa dipastikan bokap nyokap nolak pacar gue.” Naya kesal setiap mengingat alasannya — kamu tuh anak kedokteran gigi jadi harus sama anak kedokteran juga minimal satu kampus, mama papa kek gini tuh buat jaga kamu nay bla bla bla. Retorik,sangat menyebalkan.

“Terus lo mau gue gimana?” tanya Jimin. “Jadi tameng gue,nama lo bakal sering gue sebutin buat bahan ijin dan jangan pernah bilang ke Taehyung tentang ini.” “Kenapa lo jadi nyembunyiin sebanyak ini? Siapa si cowok lo sampe bisa buat seorang Shin Naya berbuat sejauh ini?” Jimin heran,yang dia kenal Shin Naya bukan wanita yang mau berkorban banyak demi laki-laki. Harga dirinya diatas langit dan ego nya sekeras baja tapi sekarang seperti es yang sedang mencair. Luluh,menurut,dan berkorban.

“Cause im sure he is the one?” Naya juga binggung kenapa dia bisa seyakin ini dengan Jungkook yang notabene hanya seorang laki yang tidak sengaja menyelamatkan dirinya 2x. “Okay,i join your game. Lets play the game Shin Naya” Jimin telah memutuskan untuk mengikuti permainan wanitanya. “I know you will Jim” senyum Naya mengembang.

  1. Us

Memilih untuk mengikuti perkataan Jungkook,untuk menunggu sampai si tuan rumah pulang. Naya tertegun saat melihat interior kamar Jungkook. Manly sekali dalam bayangannya. Cat hitam,kasur hitam dengan bed cover warna abu abu gelap pasti terlihat indah saat dilakukan di sini – “Kepikiran apasih aku ini!!” Naya kesal sendiri dengan dirinya. Untuk apa memikirkan hal liar seperti itu. Jungkook bahkan masih masuk dalam hal asing untuk hidupnya.

Pintu kamar Jungkook terbuka, nampak seorang pria menggunakan kaus hitam dengan rambut sedikit acak-acakan dan jangan lupa! wangi parfum yang memabukkan,tetap sama musk bercampur petrichor.

“Aku baru tau ternyata Shin Naya adalah gadis penurut” ucap jungkook yang menghancurkan lintasan imajinasi indahku. “Bisa iya dan tidak,aku menunggumu karena aku harus berterimakasih lagi” “Untuk perlakuanku malam kemarin lupakan saja ya,jangan pernah di bahas. Denganku atau dengan siapapun.” putus Naya

“Hehe emang ingat kemaren malam melakukan apa? Atau mau diingatkan?” Kedipan mata jungkook keluar. Naya yang menyadari pun meremang. “Help me jungg,touch me,fil-” sebelum menyelesaikan kata terakhir mulut Jungkook sudah terisi tangan mungil Naya. “BERHENTI KOOK! SUDAH KUINGATKAN TADI!” bentak Naya. Telinganya panas termasuk badannya, Naya tidak ingin mendengarnya lagi.

“Kook??” Jungkook binggung,untuk pertama kalinya dia mendengar Naya memanggil namanya dengan sebutan lain selain Jung. Naya tidak paham,apa salahnya dia memanggil kook toh lucu. Jungkook yang gemas melihat Naya langsung mengecup pipi kanan Naya. “You're mine without any reason” kalimat itu keluar tanpa jeda yang berarti sudah mutlak.

Lama-lama dia akan kena serangan jantung dan berakhir mengoperasi dirinya sendiri? Untuk hari ini, sudah berapa kali dia diberikan serangan bom. Naya berusaha memahami Jungkook. Dipikiran Naya, Jugkook hanya terobsesei dengan dirinya. “So, if i was yours will you be mine?” serangan balik. Naya sudah paham jenis laki-laki seperti Jungkook. Player,main sana sini,mudah mengucap juga tentunya.

Serangan berhasil. Jungkook terkejut bukan main. Jawaban yang diberikan Naya diluar kendalinya,dia berpikir akan ditolak atau paling kasar akan ditampar. Jungkook senang, cintanya tidak salah tempat. Dia memilih wanita yang benar. Shin Naya.

“Im yours Nay,semua di diriku. Mata,hidung,mulut,dada,rusuk,hati,perut, -tangan jungkook membawa jemari jemari Naya untuk menyentuh semua yang ia sebutkan tadi. -punya seorang Shin Naya. Dan hanya Shin Naya” Manis kelewat manis. Naya terdiam,dia merasa semua badanya bereaksi. Ternyata dia juga sudah menjatuhkan hatinya kepada Jeon Jungkook.

  1. Him and I

⚠️ Mature Content ⚠️

Jungkook langsung berlari untuk menghampiri sang pujaan hati. Iya,Jungkook sudah jatuh hati kepada Shin Naya. 'Nay ayo pulang!' tegas Jungkook. 'Gwee gamau jung,capek,capek,capek' Naya menangis.

Tidak ada cara lain selain mengendong paksa Naya,sebelum hal hal yang tidak diinginkan terjadi. Jungkook membawanya masuk kedalam mobil. Di dalam mobil Naya masih menggumam tidak jelas tapi bagi telinga Jungkook itu sangat jelas. 'Jung panas,panas pls bantu gue' Jungkook tau gadisnya meminum sesuatu cairan yang salah.

'Junggg help me! HELP ME NOW!' teriak Naya. Naya sudah tidak kuat,badannya panas- panas sekali. Jungkook panik dia tidak tau harus berbuat apa, sebenarnya tahu tapi tidak mungkin dilakukan. Jadi jungkook lebih memilih membodohi diri sendiri, karena dia tidak mau terkena imbasnya. Tangan Naya mulai menarik tangan Jungkook untuk dibawa ke tubuhnya. Iya,Naya butuh Jungkook. Sekarang.

Jungkook terkejut,badannya ikut memanas,otaknya tidak bisa jalan. Dia mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai. Naya mulai tidak tahan,tubuhnya semakin memanas dia memilih untuk duduk dipangkuan jungkook otaknya sudah gila karena cairan itu. Jungkook hanya bisa menelan ludah sendiri,dia juga laki laki normal yang mudah terangsang dengan afeksi seperti ini.

'Nay lo gasadar apa yang lo lakuin. Gabisa nay,gue gabisa bantu lo' jawab jungkook dengan suara yang tersendat. Naya tidak butuh jawaban dia hanya butuh Jungkook,dengan cepat dia mencium jungkook dengan dalam,membawa surga kecil di keduanya. Bertepatan dengan mobil yang terparkir di basement.

'Nay lo bener bener udah ga bisa keluar. Jalan buntu.' seringai Jungkook muncul di sela-sela ciuman panas mereka. Jungkook bangun dan mengendong Naya,di dalam lift jungkook mulai melakukan tugasnya. Sampai di unit apartment jungkook, Jungkook membawa Naya masuk kedalam kamarnya. Menjatuhkan Naya ke atas kasurnya.

Mereka sudah tau tugas masing-masing. Indah —kata pertama yang dikeluarkan Jungkook saat melihat gadisnya berada di bawah kungkungannya. Jungkook mulai memberi afeksi-afeksi kecil yang memabukkan. Mencium setiap inci tubuh Naya yang sekarang sudah full naked dengan bisikan-bisikan cinta.

Tentu,Naya sangat membutuhkan itu sekarang. Dia berasa ditengah-tengah awan,melayang pergi bersama Jungkook untuk mencapai surga mereka. Tujuan inti mereka akan datang,ketika Jungkook sudah menyiapkan posisi terindah mereka, dan ya Jungkook melihat gadisnya tertidur.

'Hhh' Jungkook menghela nafas beratnya. Dia tidak bisa melakukan itu,dia ingin diingat. Alhasil Jungkook bangun dari tempatnya untuk menyelesaikan misinya sendirian. Selesai dari misinya,dia kembali untuk menemui gadisnya. Menciumi punggung polos Naya,memeluk pinggang hingga mereka tertidur pulas.