pt2
Malam ini pukul 12 tepat, kurebahkan tubuhku keatas ranjang berukuran Queen milikku.
Bekas tamparan yang dilakukan oleh tante Joy setengah jam yang lalu mesih terasa begitu perih di pipiku.
Perlahan kuelus pipiku, memikirkan perkataan tanteku yang begitu menusuk menyesakkan rongga dada. Walaupun yang dimatakannya memang benar namun, kurasa aku tak melakukan apa apa padanya hari ini.
Setelah pulang bekerja paruh waktu, Tante sudah berdiri didepan pintu sambil berkacak pinggang. Mangumpat dan menampar pipiku berkali kali.
Bibir merahnya membentakku mengulang kata- kata 'menumpang' lalu menarik rambut cokelatku.
Aku tahu kenapa ia seperti itu, suaminya selingkuh. Dan ya, menikah bertahun tahun tak membuat tanteku ini bisa mendapatkan buah hati.
Perlahan kupejamkan mataku, membayangkan semua memori indah yang terjadi antara aku, ibu, ayah dan saudara kembarku.
Sesak didadaku semakin menjadi jadi, mataku yang terpejam mulai memanas seiring dengan air mata yang mulai mendesak keluar dari pelupuk mataku.
“Hiks...” satu isakan berhasil keluar dari bibirku
Kutarik selimut hingga batas kepalaku. Menumpahkan segala isakan dan rasa sakit dari dadaku kedalam selimut itu.
Dua hari lagi adalah peringatan kematian yang ke 5 tahun untuk ayah, ibu dan Renjun. Hal ini lah yang membuatku sangat tak fokus saat bekerja.
Aku mengusap air mataku dan berharap jika mata ini tidak bengkak besok... aku ada kelas pukul 9 nanti.
Pipiku yang memerah tentu saja menambah rasa perih seiring air mata melewati pipiku.
“Damn” umpatku, aku tersadar jika 2 jam lagi aku harus bekerja.
Kakiku berlari menuju kamar mandi, menyambar handuk putihku dan langsung memasang shower dan membasuh tubuhku.
Tak mungkin dengan tubuh seperti ini aku bekerja, itu akan terlihat jelas dikamera nanti.
skip...
Aku meletakkan kamera memposisikannya kearah dinding.
Kukenakan pakaian yang diberikan tanteku tadi pagi, lalu menambahkan sedikit aksesoris pada beberapa poin terpenting dalam tubuhku.
Kembali pada kamera, aku memulai beberapa pose yang kukira bakal menarik perhatian.
Setelah beberapa kali berganti pose aku mendapatkan banyak foto yang baik hari ini.
Sudut bibirku tertarik keatas, menjadi lengkungan seperti bulan sabit yang indah.
Kulihat tubuh kurusku yang dibalut pakaian wanita dan terkekeh
“Aku memang seorang sugar baby yang manis” ucapku lalu tersenyum bangga
tbc