NEGATIF
“Baik kalau begitu. Saudara Jeon Jungkook kami nyatakan bebas dan tidak terbukti bersalah atas dugaan percobaan pembunuhan. Terimakasih atas kerjasamanya. Kami dari pihak kepolisian memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahpahaman yang terjadi.”
Jungkook tidak merespon apa pun, baik dengan kata-kata, ekspresi, atau gesture tubuh. Ia langsung bangkit dari duduknya dan beranjak dari ruang pemeriksaan, meninggalkan Yugyeom, Taehyung, Eliza, dua petugas keamanan apartemen, dan dua polisi yang bertugas di sana. Segera setelah Jungkook dibawa ke kantor polisi oleh dua petugas tersebut, Taehyung, Yugyeom, dan Eliza segera menyusulnya untuk memberikan kesaksian. Entah karena merasa bersalah atau takut Jungkook akan melakukan hal yang lebih nekat lagi, Taehyung dan Eliza yang sempat berlaku kejam pada Jungkook, bersedia untuk memberikan keterangan tentang apa yang sesungguhnya terjadi di Tempat Kejadian Perkara. Lagipula, para polisi juga tidak melihat ada tindakan Jungkook yang mengancam nyawa orang lain di CCTV. Mereka justru menyaksikan bagaimana Jungkook memaksa ketiga orang itu untuk membunuhnya.
“Jungkook!” panggil Taehyung sembari berlari kecil ke arah Jungkook yang disusul oleh Eliza dan Yugyeom, “Tunggu!”
Jungkook menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu kantor polisi, kemudian berbalik dan mendapati ketiganya sudah berada di hadapannya, “Ya?”
“Kook, aku gak nyangka kalau bakal jadi kayak gini. Anggep aja pembelaan kita tadi sebagai permintaan maaf ke kamu. Aku tahu kamu gak mungkin maafin aku gitu aja. Tapi, aku sama Eliza cuma mau hidup dengan tenang selepas ini. Kita gak mau hidup dalam bayang-bayang rasa penyesalan.”
Ingin rasanya Jungkook tertawa lagi. Apa kata Taehyung tadi? Hidup dengan tenang? Bagaimana bisa dia menginginkan kehidupan yang tenang setelah hampir membuat Jungkook kehilangan akal sehat? Bahkan di saat seperti ini pun mereka masih mementingkan kepentingan pribadi?
“Tenang aja. Aku udah maafin kalian. Aku gak akan bales dendam atau semacanya karena aku udah gak mau berurusan lagi sama kalian berdua. Biar Tuhan yang melakukannya. Jadi aku mohon, apapun yang terjadi di masa depan, jangan pernah muncul di depanku lagi untuk minta bantuan atau mohon-mohon, apalagi berlutut, bersujud, atau bahkan sampai cium kedua kakiku, karena aku gak akan terperangkap di neraka yang sama untuk kedua kalinya.”
“Kamu kok ngelunjak? Udah bagus mau kita belain tadi, malah gak tau terimakasih kayak gini. Siapa juga yang mau cium kedua kaki kamu? Lebih baik aku cium kaki anjingku, tau gak? Udah ah, Taehyung, ayo kita pergi!”
Eliza baru saja memegang pergelangan tangan kiri Taehyung dan hendak menariknya keluar dari kantor polisi, namun terhenti karena tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa di perutnya. Wanita tersebut meringis sembari mencengkram pergelangan tangan Taehyung dan memegangi perut besarnya itu. Cairan merah segar terlihat mengalir indah di tungkai jenjangnya yang tidak tertutup karena ia mengenakan daster ibu hamil selutut dan menodai ubin kantor polisi yang berwarna putih gading itu. Jungkook dan Yugyeom sempat terkejut, akan tetapi ia lebih memilih acuh dan membiarkan itu menjadi urusan Eliza dan Taehyung. Eliza mengaduh kesakitan, bahkan sampai berteriak minta tolong.
“L- Liz? Kamu- kamu kenapa?” tanya Taehyung panik sembari memapah Eliza yang hampir terjatuh.
“A-ah… aku- aku kayaknya mau melahirkan, Taehyung. Ayo cepet… uuhh- sakit!”
Taehyung tidak lagi bertanya dan segera membopong Eliza keluar dari tempat tersebut dan beranjak ke area parkir. Walau sebenarnya, Taehyung sempat bingung, bukankah seharusnya Eliza melahirkan dua bulan lagi? Tapi Taehyung tidak mau membuang-buang waktu dengan memikirkan hal tersebut. Mungkin, anaknya akan lahir secara prematur, pikirnya. Maka, keduanya pun kini sudah berada di dalam mobil dan melaju menuju rumah sakit.
Sementara itu, Yugyeom dan Jungkook, masih di tempat yang sama-
“Jungkook, gue minta maaf dan gue nyesel udah khianatin persahabatan kita. Gue bakal resign dari pekerjaan gue, bakal keluar dari group chat, bakal jauhin kalian untuk introspeksi, dan gue gak bakal muncul di hadapan lu kecuali lu yang minta. Tapi, Kook, sebelum gue pergi dari kehidupan lu, gue mau nanya sesuatu,” tutur Yugyeom, “Gue tadi ke apart lu buat liat keadaan lu, karena kata Mingyu, lu minta tolong ke dia buat beliin testpack. Jadi, hasilnya gimana?”
Tanpa berpikir panjang dan juga dengan wajah datarnya, Jungkook menjawab, “Negatif.”
Ya, Jungkook sudah memutuskan untuk tidak memberitahukan kehamilannya pada siapa pun, termasuk Taehyung. Ia tahu bahwa perpisahannya itu sesungguhnya tidak sah di hadapan Tuhan karena ia diceraikan di saat sedang hamil, tapi ia memilih abai karena ia sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan apa pun, kecuali bayi di dalam kandungannya.