Mereka bergegas menuju rumah sakit lokasi Kuroo, Kenma dan Bokuto. Setelah itu, baru lah mereka berangkat ke tempat Pak Washijo
“Assalamualaikum, pak”
“Waalaikumsalam, kalian ini sopo toh?”
“Saya Semi pak, yang kemarin datang kesini sama Ushijima”
“Walah saya lupa, monggo masuk sini”
.
“Ada apa kalian datang kesini, ada hal buruk lagi?”
Semi pun menceritakan semua hal yang terjadi kemarin.
“Yaa kurang lebih begitu pak, teman saya ini udah ketemu. Tapi malah satu lagi hilang”
“Hadehhh, sekarang kalian ikut saya”
“Kemana, pak?”
“Dukun”
“Anjer serius ke dukun?!” Bokuto kaget.
“Burhan anjjj lo jangan maen asal ceplos aja” bisik Kuroo.
“Yo enggak toh, saya mana tahu mana dukun disini. Bawa saya ke villa angker itu saja”
“oke pak”
Setelah sampai di villa angker itu, Pak Washijo mencoba mencari tahu dari sudut ke sudut. Namun, ia belum menemukan apapun. Dan sampai pada ruangan terakhir yang ia masuki, yaitu kamar ke enam.
Pak Washijo membuka pintu tersebut. Dan ia melihat tubuh seorang pria yang terbujur kaku.
“We adik adik, kesini” panggil Pak Washijo.
“Kenapa pak?”
“Itu teman kalian?”
Mereka langsung mengarah ke Pak Washijo. Mereka melihat tubuh tersebut. Dan mereka dikagetkan oleh pria tersebut, Atsumu.
“t-tsum... ATSUMU ANJING” teriak Osamu syok.
“JAHAT LO, LO JAHAT. KENAPA LO NINGGALIN GUA DULUAN!!”
“Sam, tenang dulu sam” Suna mencoba menenangkan Osamu.
Osamu menangis dan teriak histeris sampai terdengar ke semua temannya. Dan semua pun berkumpul ke tempat Osamu. Mereka juga dikagetkan oleh tubuh kaku pria tersebut.
“i-itu Atsumu...” ucap Kageyama dengan gemetar.
Semua juga kaget, kejadian ini sungguh diluar ekspektasi. Mereka mengira, Atsumu yang ceria dan selalu gembira tidak akan mendapat hal seperti ini.
Tiba-tiba, Suna menerima telepon. Telepon tersebut dari temannya, yaitu Kita Shinsuke.
“Halo, Kita. Kenapa?”
“Sun, ini Atsumu ngapain ke rumah gue sih?”
“H-hah..?”
“Iya ini tiba-tiba dateng, katanya tadi malem kalian ninggalin dia di jalanan”
“HAH?? MANA COBA VC”
Mereka pun beralih ke video call. Dan Kitashin menunjukkan bahwa dirinya sedang bersama Atsumu.
“Nih anaknya”
“Woi anjing lo semua ye gua belum kumpul tau tau balik duluan, tega kelen” ucap Atsumu.
“TSUMU KOK LO DISANA??”
“Ya gua emang disini, abisnya gua bingung mau balik kemana yaudah ke rumah Kitashin”
“LAH”
Suna mematikan telfonnya. Ia menarik Osamu untuk kabur. karena tubuh pria itu bukanlah Atsumu, melainkan arwah balas dendam yang memakai wujud Atsumu.
“Sam ayo lari cepetan. Pak Washijo, kita balik sekarang”
“Loh kenapa sun?! Ini Atsumu gimana?!”
“Itu bukan Atsumu, sam. Panjang ceritanya. Sekarang kita kabur dulu”
Suna bergegas lari dan memberitahu kepada yang lain.
“Ges ayo lari cepetan, bahaya”
“Lah, kenapa??”
Tubuh pria menyerupai Atsumu itu pun bergerak. Dan sosok itu pun berdiri dan tertawa.
“hahahahahahaha, kenapa kalian takut padaku?” ucap sosok tersebut dengan nada ingin dendam.
“LARI CEPETAN LARI”
Mereka berlari ketakutan sembari menggendong Pak Washijo yang tidak bisa berlari kencang. Dan mereka pun masuk ke dalam mobil. Mereka sudah memastikan bahwa semua masuk.
Lalu, sesosok pria yang menyerupai Atsumu tersebut tidak mengejar mobil mereka. Ia hanya berhenti di depan villa ditemani dengan senyuman balas dendam yang menyeramkan.
Suna kembali menelpon Kitashin dalam mode video call.
“Shinnn mana Atsumu?”
“Tuh lagi ngebakso, laper”
“GUA MO MINTA MAAF KE DIA PLES”
Kitashin memberi ponselnya kepada Atsumu yang sedang makan.
“TSUM ANJIR WOI MAAF YE”
“Sumpah ye, gua dendam ama lo semua ninggalin gua pas kencing”
“Anjirrr tsumu maaf HAHAHHA abisnya lo kencing ga bilang bilang” ucap Oikawa.
“Tsum.. Ini beneran elo?” tanya Osamu.
“Iyeee lah, mang lo kira gue siapa? Justin bieber ha?”
“Serius?”
“IYA AMPUN DAH LO KENAPA SI? Ada kejadian apa ha?”
“Panjang ceritanya Tsum. Btw nomer lo kok gabisa dihubungin?” ujar Suna.
“Hp gua ilang anjeng, kesel”
“Oh...”
“Nanti gua chat lu pada make nomer Kitashin dulu sementara”
“Oke deh”